Widya Syahfitri
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

KARAKTERISASI MORFOLOGI DAN ANALISIS LITERATUR PERAN VEKTOR KUTU PUTIH (PSEUDOCOCCIDAE) PADA TANAMAN HIAS DI LINGKUNGAN KAMPUS UNIVERSITAS MULAWARMAN: MORPHOLOGICAL CHARACTERISATION AND LITERATURE ANALYSIS OF THE ROLE OF WHITEFLY VECTORS (PSEUDOCOCCIDAE) ON ORNAMENTAL PLANTS IN THE CAMPUS ENVIRONMENT OF MULAWARMAN UNIVERSITY Hasibuan, Febry Rahmadhani; Khotizah, Laraz Nur; Butar, Marentina Kirana Butar; Hariyanti, Mutina; Putri, Rania Sakanti Arindra; Veraresa, Ray Herry; Widya Syahfitri; Ilmi, Annisa Nurul; Pujiyanti, Aloysia Sri
Jurnal HPT (Hama Penyakit Tumbuhan) Vol. 13 No. 3 (2025)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jurnalhpt.2025.013.3.2

Abstract

Kutu putih (Pseudococcidae) merupakan hama penting yang menyebabkan kerusakan fisiologis dengan mengisap getah dari floem dan juga bertindak sebagai vektor patogen tumbuhan, termasuk virus, bakteri, dan jamur. Tujuan studi ini adalah untuk mengidentifikasi spesies kutu putih pada tanaman hias dan mengevaluasi potensi mereka dalam menularkan patogen di lingkungan tropis. Sampel dikumpulkan dari tiga spesies tanaman hias, yaitu Agave americana, Heptapleurum arboricola, dan Colocasia esculenta L, di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Mulawarman. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif-eksploratif untuk mengidentifikasi spesies kutu putih dan menganalisis potensinya sebagai vektor patogen pada tanaman hias.  Pengambilan sampel dilakukan secara purposif dengan kriteria inklusi sebagai berikut: (1) tanaman hias yang menunjukkan gejala infestasi kutu putih (misalnya koloni berwarna putih, daun menguning, atau nekrosis), (2) tanaman yang termasuk dalam tiga spesies target (Agave americana, Heptapleurum arboricola, dan Colocasia esculenta L.), dan (3) lokasi tumbuh yang terpapar kondisi lingkungan alami (tidak dalam rumah kaca atau perlakuan pestisida). Identifikasi morfologis menunjukkan dua spesies kutu putih dominan, Paracoccus marginatus dan Pseudococcus cryptus, yang ditemukan pada fase nimfa betina dan dewasa. Fase instar II dan III melibatkan aktivitas makan dan pengeluaran madu, yang memfasilitasi penularan patogen melalui mekanisme mekanis dan biologis. Pengeluaran ini juga menciptakan kondisi ideal untuk kolonisasi patogen sekunder, seperti spesies Fusarium dan Capnodium. Kondisi iklim tropis yang hangat dan lembap memperkuat vektorisasi patogen oleh kutu putih. Temuan ini memperkuat gagasan bahwa kutu putih memainkan peran epidemiologis yang signifikan dalam penyebaran penyakit tanaman hias, memberikan dasar penting untuk strategi pengendalian biologis dan pemantauan penyakit di lingkungan tropis.