Tumbuhan paku kepala tupai (Drynaria quercifolia) merupakan tumbuhan yang persebaranya dari India, Cina selatan, dan negara-negara Asia tenggara. Tumbuhan ini banyak ditemukan pada pohon yang berusia tua didaerah dataran rendah. Drynaria quercifolia memiliki rhizoma dengan ukuran yang lebih besar dibandingkan dengan tumbuhan paku epifit lain yaitu dengan diameter 2 cm lebih. Drynaria quercifolia merupakan tumbuhan yang memiliki kandungan flavonoid, fenolik, alkaloid, steroid, saponin dan tanin sebagai antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan kadar antioksidan pada tumbuhan paku D. quercifolia dengan menggunakan metode DPPH (2,2-Difenil-1-Pikrilhidrazil) dan ABTS (2,2- Azino - Bis (3-Etilbenzotiazolin -6- Asamsulfonat)). Ekstraksi dilakukan dengan metode maserasi. Aktivitas antioksidan diuji dengan metode DPPH menggunakan pelarut metanol dan metode ABTS menggunakan pelarut etanol. Penelitian ini menggunakan rancangan eksperimental. Data hasil uji dianalisis secara kuantitatif untuk menentukan nilai IC₅₀. Penelitian ini menunjukan ekstrak metanol D. quercifolia memiliki kandungan flavonoid, alkaloid, fenolik, tanin, steroid dan saponin. Hasil uji aktivitas antioksidan dengan metode DPPH diperoleh nilai IC50 pada ekstrak metanol D. quercifolia sebesar 112,386 μg/ml sehingga termasuk dalam kategori sedang. Sedangkan pada metode ABTS didapatkan hasil IC50 3,288 ppm yang artinya nilai IC50 tergolong sangat kuat. Kesimpulan dari penelitian ini, ekstrak metanol Drynaria quercifolia menunjukkan aktivitas antioksidan yang berbeda berdasarkan metode pengujian, yaitu aktivitas sedang pada metode DPPH, dan aktivitas sangat kuat pada metode ABTS.