M, Syiska Atik
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PERBEDAAN PREVALENSI DIABETES MELITUS BERDASARKAN RIWAYAT PENGGUNAAN KONTRASEPSI HORMONAL PADA WANITA PENDERITA DIABETES MELITUS DI UPTD PUSKESMAS BANGSALSARI Rahardiyantiningsih, Novika; Sasmito, Lulut; M, Syiska Atik
HEALTHY : Jurnal Inovasi Riset Ilmu Kesehatan Vol. 4 No. 3 (2025)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/healthy.v4i3.7043

Abstract

Weight gain is one of the side effects caused by the use of hormonal contraceptives. The use of hormonal contraceptives, both DMPA and combination used by women, has an influence on weight gain or obesity, this condition can trigger the occurrence of Diabetes Mellitus. The prevalence of DM in women of childbearing age in Indonesia reaches 1.3 - 3.6% of 19.47 million. This study used a quantitative method with a comparative design, the population of women with Type 2 DM was 126 people. Sampling using random sampling obtained as many as 96 people. Data analysis used univariate with frequency distribution and bivariate using the Chi Square statistical test. Most of the respondents used DMPA or Progestin contraception (77.1%), and a small portion used combination contraception (22.9%). The results of the statistical test Asymp. Sig value in the chi square test is 0.001, so the hypothesis is accepted that there is a difference in the prevalence of diabetes mellitus based on the history of use of Hormonal Contraception in Women with DM. Productive Age Women are expected to be more selective in choosing safe contraception, to prevent the risk of DM or prevent metabolic changes in the body, especially those related to hormones that can worsen blood sugar conditions in the body. Age and length of use of hormonal contraception are also related to increased blood glucose levels, because the longer the use of hormonal contraception can cause hormonal disorders in the body. ABSTRAKPeningkatan Berat badan merupakan salah satu efek samping diakibatkan pemakaian kontrasepsi hormonal. Penggunaan kontrasepsi Hormonal baik DMPA maupun kombinasi yang digunakan oleh wanita memiliki pengaruh terhadap kenaikan berat badan atau obesitas, kondisi tersebut dapat memicu kejadian Diabetes Melitus. Prevalensi DM pada wanita usia subur di Indonesia mencapai 1,3 – 3,6 % dari 19,47 juta. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain komparatif, populasi wanita penyandang DM Tipe 2 sejumlah 126 orang. Pengambilan sampel menggunakan random sampling didapatkan sebanyak 96 orang. Analisis data menggunakan univariat dengan distribusi frekuensi dan bivariat menggunakan uji statistik Chi Square. Sebagian besar dari responden menggunakan kontrsepsi DMPA atau Progestin (77,1%), dan sebagian kecil menggunakan menggunakan kontrasepsi kombinasi (22,9%). Hasil uji statistik nilai Asymp. Sig pada uji chi square adalah sebesar 0,001, sehingga hipotesis diterima yaitu terdapat perbedaan prevalensi diabetes melitus berdasarkan riwayat penggunaan Kontrasepsi Hormonal pada Wanita penderita DM. Wanita Usia Produktif diharapkan lebih selektif untuk memilih KB yang aman, Untuk mencegah resiko DM atau mencegah terjadinya perubahan metabolisme di dalam tubuh terutama yang berhubungan dengan hormon yang bisa memperburuk kondisi gula darah di dalam tubuh.Usia dan lama pemakaian kontrasepsi hormonal juga berkaitan dengan kenaikan kadar glukosa darah, sebab semakin lama pemakaian kontrasepsi hormonal dapat menyebabkan gangguan hormon dalam tubuh.
GAMBARAN KEPATUHAN BIDAN DALAM PENGISIAN BUKU KIA IBU HAMIL DI WILAYAH IBI RANTING RAMBIPUJI Puspitawati, Kurnia; M, Syiska Atik; R, Dian Aby
HEALTHY : Jurnal Inovasi Riset Ilmu Kesehatan Vol. 4 No. 3 (2025)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/healthy.v4i3.7051

Abstract

The KIA Handbook is a source of maternal and fetal health information used by health workers, especially midwives, as a communication medium. This handbook is provided to every pregnant woman up to the age of 6 years. Based on the 2018 East Java Basic Health Research (Riskesdas), 75.5% of mothers have a KIA handbook, while 24.5% do not. Based on a preliminary study, a small percentage (30%) of midwives in the IBI branch of the Rambipuji Community Health Center (Puskesmas) comply with documenting in the KIA handbook. The purpose of this study was to describe midwives' compliance in completing the KIA handbook for pregnant women in the IBI branch of the Rambipuji branch. Method: The research design was descriptive with a descriptive survey method. The population was 52 TPMB and the sample was 52 TPMB using a saturated sampling technique. The instruments used were a questionnaire and the KIA handbook for pregnant women. Some midwives are compliant with documenting their care in the Maternal and Child Health (KIA) book, which consists of five indicators. The compliance rate includes identity (13.5%), maternal care (0%), delivery mandate (5.8%), pregnancy care chart (42.3%), and weight gain chart (15.4%). Midwives in the Rambipuji branch of the Indonesian Midwifery Association (IBI) do not document care in accordance with regulations. This issue should be addressed by the regional IBI to improve midwives' abilities and skills in completing the KIA book by conducting training. ABSTRAKBuku KIA merupakan sumber informasi kesehatan ibu dan janin yang digunakan oleh petugas kesehatan khususnya bidan sebagai media komunikasi.  Buku ini diberikan pada setiap ibu hamil hingga anak berusia 6 tahun. Berdasarkan data Riskesdas Jawa Timur 2018 sebanyak 75,5%  ibu memiliki buku KIA dan 24,5 % ibu tidak memiliki buku KIA. Berdasarkan studi pendahuluan sebagian kecil (30%) bidan di wilayah IBI ranting Puskesmas Rambipuji patuh melakukan pendokumentasian di buku KIA. Tujuan penelitian ini untuk menggambarkan kepatuhan bidan dalam pengisian buku KIA ibu hamil di wilayah IBI Ranting Rambipuji. Desain penelitian deskriptif dengan metode survey deskriptif. Populasi sebanyak 52 TPMB dan sampel 52 TPMB teknik sampling adalah sampel jenuh. Instrumen menggunakan kuesioner dan buku KIA ibu hamil. Sebagian bidan yang patuh dalam melakukan pendokumentasian dibuku KIA yang terdiri dari 5 indikator, angka kepatuhan meliputi identitas (13,5%), pelayanan ibu (0%), amanat persalinan (5,8%), grafik pelayanan kehamilan (42,3%) dan grafik peningkatan berat badan (15,4%) Bidan di wilayah IBI ranting Rambipuji tidak melakukan pendokumentasian asuhan yang  sesuai dengan ketentuan. Hal ini dapat menjadi perhatian oleh IBI wilayah untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan bidan dalam pengisian buku KIA dengan mengadakan pelatihan
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG KEBUTUHAN NUTRISI DENGAN BERAT BADAN BALITA DI DESA “K” KECAMATAN “J” KABUPATEN JEMBER A, Hilmy Diar Nuril; M, Syiska Atik; Kiswati, Kiswati
HEALTHY : Jurnal Inovasi Riset Ilmu Kesehatan Vol. 4 No. 3 (2025)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/healthy.v4i3.7056

Abstract

Growth monitoring is one of the main activities of the nutrition improvement program, which emphasizes efforts to prevent and improve toddler nutrition, seen from its etiology, the nutritional status of the population is influenced by several complex factors such as internal and external, one of which is related to parental knowledge/education. Mother's knowledge about nutritional needs greatly affects toddler weight because if the intake given is not appropriate, the toddler's weight will not increase. This study aims to determine the relationship between the level of maternal knowledge about nutritional needs and toddler weight gain. This study uses a cross-sectional design. The population includes all toddlers with T status totaling 186 toddlers. The sampling technique uses simple random sampling. Bivariate analysis in this study is using the Chi Square Test. The results of this study show a p value of 0.000 <0.05, so it can be said that Ha is accepted and H0 is rejected, which means there is a relationship between the level of maternal knowledge and toddler weight gain in Kertonegoro Village. Knowledge of proper feeding in toddlers can be an indicator of toddler weight gain through the intake provided by the mother. Mothers with toddlers are advised to continue to deepen their knowledge about the importance of balanced nutrition for their growth and development. Health teams need to increase education about the importance of providing nutritious food for toddlers. Researchers can continue this research by exploring other factors that influence toddler weight gain, such as environmental factors, accessibility to healthy foods, or the social support mothers receive in providing nutrition. ABSTRAKPemantauan pertumbuhan merupakan salah satu kegiatan utama program perbaikan gizi, yang menitikberatkan pada upaya pencegahan dan peningkatan gizi balita, di lihat dari etiologinya status gizi penduduk di pengaruhi oleh beberapa faktor yang komplek seperti internal dan ekternal salah satunya terkait pengetahuan /pendidikan orang tua. pengetahuan ibu tentang kebutuhan nutrisi sangat mempengaruhi berat badan balita karena jika asupan yang di berikan tidak sesuai, maka berat badan  balita tidak akan naik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan  Tingkat  pengetahuan ibu tentang kebutuhan nutrisi dengan kenaikan berat badan balita. Penelitian ini menggunakan desain cross Sectional. Populasinya meliputi semua balita dengan status T berjumlah 186 balita. Tehnik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling. Analisis bivariat dalam penelitian ini adalah menggunakan Uji Chi Square. Hasil penelitian ini menunjukkan p value 0,000 < 0,05, sehingga dapat dikatakan bahwa Ha diterima H0 ditolak yang berarti terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan ibu dengan kenaikan berat badan balita di Desa Kertonegoro. Pengetahuan pemberian makan pada balita yang tepat dapat menjadi salah satu indikator kenaikan berat badan balita melalui asupan yang diberikan oleh ibu. Saran ibu yang memiliki balita, diharapkan dapat terus memperdalam pengetahuan mereka tentang pentingnya nutrisi seimbang untuk tumbuh kembang balita. Tim kesehatan perlu meningkatkan penyuluhan tentang pentingnya pemberian makanan bergizi untuk balita, Peneliti dapat melanjutkan penelitian ini dengan mengeksplorasi faktor-faktor lain yang mempengaruhi kenaikan berat badan balita, seperti faktor lingkungan, aksesibilitas terhadap makanan sehat, atau dukungan sosial yang diterima ibu dalam pemberian gizi.