Artikel ini mengkaji keefektifan metode Qiroati dalam meningkatkan kualitas bacaan Al-Qur’an pada anak-anak di Desa Galuga, Kabupaten Bogor. Latar belakang penelitian ini berangkat dari rendahnya kemampuan dasar santri dalam membaca Al-Qur’an, di mana sekitar 70% masih mengalami kesulitan mengenali huruf hijaiyah, tertukar dalam makhraj, serta belum lancar membaca sesuai kaidah tajwid. Tujuan program ini adalah meningkatkan literasi Qur’an melalui penerapan metode Qiroati yang lebih sistematis, cepat, dan praktis. Kegiatan dilaksanakan oleh mahasiswa sebagai bagian dari Kuliah Kerja Lapangan (KKL) dengan berpusat pada tiga TPQ, yaitu TPQ Ali, TPQ Al-Ikhlas, dan TPQ Nurul Iman, yang melibatkan sekitar 150 santri berusia 5 hingga 15 tahun. Metode yang digunakan dalam pendampingan membaca Al-Qur’an ini adalah metode Qiroati. Pada praktiknya, metode ini berfokus kepada penguatan spontanitas membaca tanpa menuntut, membuat siswa mudah dan senang dalam belajar Al-Qur’an sehingga siswa termotivasi dalam belajar. Metode yang digunakan dalam pendampingan ini adalah Participatory Action Research (PAR) yang mana memberdayakan siswa agar lebih mudah dalam belajar Al-Qur’an. Tahapan pendampingan ini dimulai dari menyelidiki kebutuhan siswa dalam belajar Al-Qur’an dengan cara melakukan tes terlebih dahulu, kemudian merancang kegiatan, pelaksanan kegiatan dan terakhir melakukan evaluasi setelah melakukan pendampingan. Program berlangsung selama tiga minggu dengan enam kali pertemuan setiap pekan. Hasilnya menunjukkan lebih dari 70% santri mengalami peningkatan signifikan, mampu mengenali huruf dengan benar, kesalahan makhraj berkurang, bacaan menjadi lebih lancar, dan tumbuh keberanian membaca. Santri juga menunjukkan peningkatan motivasi, disiplin, dan rasa percaya diri dalam belajar Al-Qur’an, serta kedekatan psikologis dengan mahasiswa pelaksana. Temuan ini membuktikan bahwa metode Qiroati efektif digunakan untuk meningkatkan literasi Qur’an generasi muda dan memperkuat basis pendidikan agama di tingkat desa.