Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

HUBUNGAN HASIL SCREENING PENURUNAN BERAT BADAN DENGAN LAMA RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM PURI HUSADA TEMBILAHAN Ayu Lestari; M. Berri Ridhoka; Nurtanny, Nurtanny
Journal of Innovation Research and Knowledge Vol. 5 No. 5 (2025): Oktober 2025
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Lama rawat inap merupakan salah satu indikator kualitas pelayanan rumah sakit. Faktor gizi, termasuk penurunan berat badan, dapat mempengaruhi durasi perawatan pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan hasil screening penurunan berat badan dengan lama rawat inap pasien di Rumah Sakit Umum Puri Husada Tembilahan. Penelitian menggunakan desain kuantitatif observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional. Sampel terdiri dari 31 pasien rawat inap di ruang interne pada periode 18 Juni–1 Juli 2025. Data dianalisis secara univariat dan bivariat dengan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 16 responden (51,61%) mengalami penurunan berat badan tidak signifikan (<5% dalam 6 bulan) dan 15 responden (48,39%) mengalami penurunan berat badan signifikan (≥5% dalam 6 bulan). Hasil uji chi-square diperoleh p-value = 0,366 (p>0,05), OR = 1,929 (95% CI: 0,462–8,053), yang menunjukkan tidak terdapat hubungan yang menghasilkan antara hasil screening penurunan berat badan dengan lama rawat inap. Disimpulkan bahwa penurunan berat badan tidak berhubungan secara signifikan dengan lama rawat inap di RSUD Puri Husada Tembilahan. Rumah sakit diharapkan meningkatkan pemantauan gizi pasien melalui pemeriksaan berkala agar risiko malnutrisi dapat dicegah lebih dini
PENGARUH SUBTITUSI TEPUNG AMPAS KELAPA DALAM PEMBUATAN PERMEN JELLY TERHADAP MUTU ORGANOLEPTIK, KADAR SERAT DAN DAYA TERIMA SISWA SEKOLAH DASAR Putri Millenia Nurtsaniyah Hakim; M. Berri Ridhoka; Ana Verena Puspa Rini
Journal of Innovation Research and Knowledge Vol. 5 No. 5 (2025): Oktober 2025
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Fiber is a complex carbohydrate essential for digestive health. Coconut pulp is rich in fiber (17.6 g crude fiber; 7.14 g soluble dietary fiber; 43.8 g insoluble fiber/100 g) and therefore has the potential to be used in food products such as jelly candies, which are popular with children. The aim of this study was to determine the effect of coconut pulp flour substitution on the organoleptic quality, fiber content, and acceptability of jelly candies among elementary school students. The type of research is an experiment with a Completely Randomized Design (1 control, 3 treatments: F0 = 0 g, F1 = 45 g, F2 = 60 g, F3 = 75 g coconut pulp flour). Organoleptic tests were conducted by 25 semi-trained panelists (sixth semester students of the Nutrition Study Program of STIKes Husada Gemilang) on ​​June 17, 2025, dietary fiber tests at the Agricultural Product Analysis Laboratory of the University of Riau (June 23–July 8, 2025), and acceptance tests on 36 students of SDN 010 Sungai Beringin (July 19, 2025). Data analysis used Kruskal Wallis, followed by a 5% Post Hoc test if significantly different. The results showed that the substitution of coconut pulp flour significantly affected color, aroma, and texture (p<0.05), but not on taste. The best formulation was F2 (60 g) with the highest score: just the right sweetness, chewy-soft texture, light aroma, natural color, and fiber content of 11.65 g/100 g (up 4.3 g from the control). Children's acceptance of the best formulation (F2) was considered good (91.67%). In conclusion, the addition of 60 g of coconut pulp flour resulted in a high-fiber jelly candy that was well-liked and has the potential to be a healthy snack made from local ingredients. Further research is recommended to explore flavor variations, coconut pulp flour addition levels, shelf life testing, complete nutritional analysis, and acceptance across various age groups
HUBUNGAN SISA MAKANAN DENGAN STATUS GIZI PASIEN DI RUANG INTERNE RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PURI HUSADA TEMBILAHAN Firda Fadilah; M. Berri Ridhoka; Abul Haitsam
Journal of Innovation Research and Knowledge Vol. 5 No. 5 (2025): Oktober 2025
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Status gizi pasien rawat inap sangat dipengaruhi oleh kecukupan asupan zat gizi dan tingkat sisa makanan. Sisa makanan yang tinggi dapat menyebabkan asupan energi, protein, lemak, dan karbohidrat tidak terpenuhi, sehingga berpotensi memperlambat proses pemulihan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan sisa makanan dengan status gizi pasien di Ruang Interne Rumah Sakit Umum Daerah Puri Husada Tembilahan. Desain penelitian menggunakan observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional. Populasi penelitian adalah seluruh pasien rawat inap di Ruang Interne Rumah Sakit Umum Daerah Puri Husada Tembilahan pada bulan Juni-Juli dengan sampel sebanyak 31 orang, dengan teknik sampling menggunakan accidental sampling sehingga diperoleh 31 responden sesuai kriteria inklusi. Data sisa makanan diperoleh melalui metode penimbangan makanan, sedangkan data asupan energi, protein, lemak, dan karbohidrat dihitung menggunakan aplikasi NutriSurvey setelah konversi bahan matang ke mentah dan BDD. Status gizi diukur menggunakan Indeks Massa Tubuh (IMT) berdasarkan standar Kemenkes. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat menggunakan uji Chi-Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan signifikan antara sisa makanan dengan status gizi (p>0,05). Disimpulkan bahwa sisa makanan tidak berhubungan signifikan dengan status gizi pasien di Ruang Interne Rumah Sakit Umum Daerah Puri Husada Tembilahan. Diharapkan pihak rumah sakit dapat meningkatkan pemantauan sisa makanan sebagai upaya pencegahan malnutrisi.
HUBUNGAN POLA MAKAN DAN AKTIVITAS FISIK DENGAN KEJADIAN DM DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS PULAU KIJANG Nabila Amalia Natasya; Ana Verena Puspa Rini; M. Berri Ridhoka
Journal of Innovation Research and Knowledge Vol. 5 No. 6 (2025): Nopember 2025
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Diabetes Mellitus (DM) adalah kondisi dimana metabolisme glukosa tubuh terganggu dan dipengaruhi oleh gangguan hormonal. Faktor resiko yang menyebabkan DM pada seseorang dapat diakibatkan oleh faktor yang dapat dirubah (gaya hidup, pola makan yang salah, kebiasaan merokok, obesitas, hipertensi, stress, aktivitas fisik) dan faktor yang tidak bisa dirubah (usia, riwayat keluarga, jenis kelamin). Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan pola makan dan aktivitas fisik dengan kejadian DM di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Pulau Kijang. Desain penelitian menggunakan analitik koleratif dengan pendekatan studi cross-sectional. Populasi adalah penderita DM yang melakukan kunjungan di UPT Puskesmas Pulau Kijang yaitu sebanyak 30 orang pada tanggal 7-26 Juli 2025. Teknik sampel menggunakan accidental sampling, dengan kuesioner. Analisis data secara univariat, bivariat dengan uji chi-square dan multivariat dengan uji regresi logistic berganda. Hasil penelitian menunjukkan responden dengan pola makan tidak baik sebanyak 17 responden (56,7%) dengan p-value = 0,001, POR = 25,6 CI 95% = 2,544-257,566, responden dengan aktivitas fisik sedang sebanyak 20 responden (66,7%) dengan p-value = 1,000, dan analisis multivariat dalam penelitian ini tidak dapat dilakukan karena hanya satu variabel yang mendapatkan p-value <0,25. Disimpulkan bahwa ada hubungan antara pola makan dengan kejadian DM dan tidak ada hubungan antara aktivitas fisik dengan kejadian DM di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Pulau Kijang dan pola makan yang tidak baik lebih berpotensi beresiko 25 kali untuk menderita DM. Diharapkan bagi masyarakat untuk dapat memperbaiki pola makan yang baik untuk mencegah atau mendeteksi dini terjadinya DM khususnya bagi masyarakat yang memiliki riwayat keluarga penderita DM