Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

HUBUNGAN POLA MAKAN DAN AKTIVITAS FISIK DENGAN KEJADIAN DM DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS PULAU KIJANG Nabila Amalia Natasya; Ana Verena Puspa Rini; M. Berri Ridhoka
Journal of Innovation Research and Knowledge Vol. 5 No. 6 (2025): Nopember 2025
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Diabetes Mellitus (DM) adalah kondisi dimana metabolisme glukosa tubuh terganggu dan dipengaruhi oleh gangguan hormonal. Faktor resiko yang menyebabkan DM pada seseorang dapat diakibatkan oleh faktor yang dapat dirubah (gaya hidup, pola makan yang salah, kebiasaan merokok, obesitas, hipertensi, stress, aktivitas fisik) dan faktor yang tidak bisa dirubah (usia, riwayat keluarga, jenis kelamin). Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan pola makan dan aktivitas fisik dengan kejadian DM di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Pulau Kijang. Desain penelitian menggunakan analitik koleratif dengan pendekatan studi cross-sectional. Populasi adalah penderita DM yang melakukan kunjungan di UPT Puskesmas Pulau Kijang yaitu sebanyak 30 orang pada tanggal 7-26 Juli 2025. Teknik sampel menggunakan accidental sampling, dengan kuesioner. Analisis data secara univariat, bivariat dengan uji chi-square dan multivariat dengan uji regresi logistic berganda. Hasil penelitian menunjukkan responden dengan pola makan tidak baik sebanyak 17 responden (56,7%) dengan p-value = 0,001, POR = 25,6 CI 95% = 2,544-257,566, responden dengan aktivitas fisik sedang sebanyak 20 responden (66,7%) dengan p-value = 1,000, dan analisis multivariat dalam penelitian ini tidak dapat dilakukan karena hanya satu variabel yang mendapatkan p-value <0,25. Disimpulkan bahwa ada hubungan antara pola makan dengan kejadian DM dan tidak ada hubungan antara aktivitas fisik dengan kejadian DM di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Pulau Kijang dan pola makan yang tidak baik lebih berpotensi beresiko 25 kali untuk menderita DM. Diharapkan bagi masyarakat untuk dapat memperbaiki pola makan yang baik untuk mencegah atau mendeteksi dini terjadinya DM khususnya bagi masyarakat yang memiliki riwayat keluarga penderita DM