Artikel ini mengkaji tentang evaluasi program Job Matching yang diselenggarakan oleh Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Sidoarjo untuk menekan tingginya angka pengangguran terbuka. Pada tahun 2024, penyumbang pengangguran tertinggi di Kabupaten Sidoarjo merupakan lulusan SMK. Tujuan dari program Job Matching yaitu mempertemukan para pengangguran terbuka di tingkat SMK atau sederajat dengan dunia industri agar dapat langsung terserap ke dalam lapangan pekerjaan. Implementasi program Job Matching belum secara maksimal mencapai tujuan karena belum sesuai dengan harapan yaitu masih tingginya angka pengangguran terbuka di Kabupaten Sidoarjo. Evaluasi penting untuk mengetahui sejauh mana program yang dilaksanakan dapat berhasil mencapai tujuan. Penelitian ini memaparkan evaluasi menggunakan teori dari Willian N. Dunn, dengan enam indikator yaitu efektivitas, efisiensi, kecukupan, pemerataan, responsivitas, dan ketepatan. Adapun metode penelitian yang digunakan yaitu kualitatif dengan pendekatan deskriptif, dengan pengambilan data yaitu wawancara secara langsung dengan Kepala Bidang Penempatan Tenaga Kerja, Perluasan Kerja dan Transmigrasi Disnaker Kabupaten Sidoarjo. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam program Job Matching efektivitas belum optimal, efisiensi sumber daya sudah dilakukan secara maksimal, tingkat kecukupan masih belum rendah, pemerataan belum tersebar di seluruh wilayah, responsivitas menunjukkan kinerja yang memadai, serta ketepatan telah terpenuhi secara efektif, efisien, adil, dan responsif.