Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Integrasi Workflow Management System Dan Database: Analisis Berdasarkan Infrastruktur Perangkat Lunak Fajar, Budi Sandi
Mutiara: Multidiciplinary Scientifict Journal Vol. 3 No. 9 (2025): Mutiara: Multidiciplinary Scientifict Journal
Publisher : Al Makki Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57185/mutiara.v3i9.416

Abstract

Meningkatnya kebutuhan akan proses bisnis yang efisien dan transparan mendorong organisasi mengadopsi Sistem Manajemen Workflow (WfMS). Penelitian ini mengkaji peran infrastruktur perangkat lunak, khususnya integrasi database, dalam mendukung WfMS berdasarkan wawasan teoretis dari Hollingsworth (1999), van der Aalst et al. (2005), Neumann dan Moerkotte (2022), serta studi kasus praktis oleh Dirman (2021). Penelitian menggunakan metode tinjauan literatur kualitatif untuk menganalisis komponen arsitektural WfMS dan ketergantungannya pada sistem manajemen data yang andal. Temuan menunjukkan bahwa WfMS tidak dapat berfungsi secara efektif tanpa infrastruktur perangkat lunak yang kuat, di mana database memainkan peran kritis dalam menyimpan instance proses, mengelola status eksekusi, dan mempertahankan catatan historis. Integrasi ini memungkinkan otomasi, pemantauan, dan koordinasi alur kerja kompleks yang melibatkan banyak aktor dan sistem. Penelitian ini menyimpulkan bahwa integrasi database bukan hanya pendukung, melainkan fondasi operasional WfMS. Implikasi penelitian ini menekankan pentingnya merancang sistem workflow dengan infrastruktur data backend yang kuat untuk menjamin skalabilitas, keandalan, dan integritas proses.
Optimalisasi Proses Penagihan Supplier Menggunakan Supplier Portal: PT. Hino Motors Manufacturing Indonesia Fajar, Budi Sandi; Antonius Alijoyo, Franciskus
Jurnal Impresi Indonesia Vol. 4 No. 9 (2025): Indonesian Impression Journal (JII)
Publisher : Riviera Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58344/jii.v4i9.6945

Abstract

Keberlangsungan organisasi sangat ditentukan oleh kemampuannya mengelola proses bisnis secara efisien dan terstruktur, terutama dalam pengelolaan penagihan kepada pemasok. Di PT Hino Motors Manufacturing Indonesia, proses penagihan yang sebelumnya masih manual sering menimbulkan keterlambatan, kesalahan data, dan kurangnya transparansi. Kondisi ini tidak hanya memengaruhi efisiensi internal, tetapi juga berpotensi mengganggu hubungan jangka panjang dengan pihak supplier. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, perusahaan mengimplementasikan supplier portal sebagai bagian dari transformasi digital dalam proses penagihan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak implementasi supplier portal terhadap efisiensi, akurasi, dan transparansi proses penagihan, serta mengidentifikasi tantangan dalam adopsi sistem oleh supplier kecil. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi langsung di lapangan, wawancara semi-terstruktur terhadap tujuh narasumber kunci (terdiri dari staf dan manajer di bidang keuangan, pembelian, dan logistik), serta studi dokumentasi terhadap dokumen-dokumen pendukung seperti dokuemen tagihan, SOP, dan laporan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa supplier portal memberikan dampak positif yang signifikan. Waktu proses penagihan berhasil dipersingkat dari rata-rata 14 hari menjadi hanya 5 hari, berkat otomatisasi three-way matching antara purchase order, goods receipt, dan invoice. Selain itu, beban kerja tim finance berkurang karena tidak perlu lagi melakukan entry data manual dan verifikasi berulang kali. Yang tak kalah penting, transparansi proses meningkat pesat—kini supplier bisa melacak status tagihan secara real-time melalui dashboard portal, sehingga frekuensi follow-up manual menurun drastis. Namun, di balik keberhasilan tersebut, masih ada tantangan dalam adopsi sistem oleh supplier kecil yang memiliki keterbatasan infrastruktur teknologi dan sumber daya manusia. Penelitian ini menyimpulkan bahwa supplier portal bukan sekadar alat digital, melainkan pendorong transformasi proses yang lebih efisien, akuntabel, dan kolaboratif. Keberhasilan implementasinya tidak hanya ditentukan oleh teknologi, tetapi juga oleh integrasi sistem, kebijakan yang tegas, serta dukungan pelatihan dan pendampingan bagi supplier. Untuk pengembangan ke depan, disarankan agar perusahaan memperkuat program pendampingan bagi supplier mikro dan kecil, serta mempertimbangkan pengembangan fitur tambahan seperti early payment atau dynamic discounting guna memperkuat hubungan rantai pasok.