Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

KONSEP PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH: STRATEGI EDUKASI LINGKUNGAN MELALUI PROGRAM SAGULING BERDAYA Rosyidah, Ummi; Sofiyah; Salsabila, Alfira; Kurniawan, Taufan; Ghulam S., Muhammad Rio; Fauzan, Muhammad Dzikri
Jurnal Kelola: Jurnal Ilmu Sosial Vol 8 No 1 (2025): KELOLA: Jurnal Ilmu Sosial
Publisher : Globalwriting Academica Consulting & Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54783/jk.v8i1.1397

Abstract

Perubahan iklim merupakan isu global yang dipicu oleh peningkatan emisi gas rumah kaca (GRK), termasuk dari sektor persampahan. Sampah organik yang tidak terkelola berpotensi menghasilkan emisi gas metana (CH4) dan karbondioksida (CO2) yang dapat mempercepat pemanasan global. Program Saguling Berdaya yang diinisiasi oleh PT PLN IP UBP Saguling menjadi solusi inovatif dalam pengelolaan sampah berbasis komunitas dengan melibatkan 26 Bank Sampah Unit (BSU) di wilayah Bandung Raya. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif-kualitatif, pola partisipasi masyarakat, serta potensi reduksi sampah dan emisi karbon yang dihasilkan. Program Saguling Berdaya mampu mengelola rata-rata 487,72 ton sampah organik per tahun dalam periode 2023–2025, dengan total 1.463,16 ton. Upaya tersebut berkontribusi pada reduksi emisi metana sebesar 614,53 ton CH₄atau setara dengan 204,84 ton CH₄per tahun. Selain memberikan dampak ekologis berupa penurunan emisi dan terciptanya lingkungan yang bersih dan sehat, program ini juga menghadirkan manfaat ekonomi melalui pemanfaatan maggot sebagai pakan ternak, pupuk kasgot, dan kompos SOD. Dari sisi sosial, partisipasi masyarakat meningkat signifikan, terbukti dari jumlah anggota bank sampah yang naik hampir 144,5% pada tahun 2024 dibandingkan 2023, serta bertambah 36,3% pada tahun 2025. Perkembangan ini dapat dijelaskan melalui kerangka Community of Practice (CoP) yang meliputi domain, community, dan practice, di mana pembelajaran sosial berperan penting dalam memperkuat keterlibatan masyarakat. Program Saguling Berdaya tidak hanya berkontribusi terhadap mitigasi perubahan iklim melalui pengurangan emisi GRK, tetapi juga menjadi media edukasi lingkungan dan pemberdayaan masyarakat yang dapat direplikasi pada konteks program pengelolaan sampah yang lain.
Saguling Empowerment Program: Community-Based Organic Waste Management Best Practices as an Effort to Preserve the Saguling Reservoir by PT PLN Indonesia Power UBP Saguling Salsabila, Alfira; Sofiyah; Kurniawan, Taufan; Ghulam S, Muhammad Rio; Yohana, Eva
ENDLESS: INTERNATIONAL JOURNAL OF FUTURE STUDIES Vol. 8 No. 2 (2025): ENDLESS: International Journal of Future Studies
Publisher : Global Writing Academica Researching & Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54783/endlessjournal.v8i2.349

Abstract

Waste management, especially organic waste, remains a significant challenge in the Greater Bandung area. This study aims to analyze the role of community-based waste management in reducing organic waste generation at the Sarimukti landfill and its impact on the lifespan of the Saguling Reservoir. The research method involved analyzing primary and secondary data, including the amount of organic waste generated, the quantity of chicken feed produced from maggot processing, chicken farmers' income, and electricity production at Saguling Reservoir. Primary data were obtained from surveys of 26 Waste Bank Units throughout Greater Bandung and PT PLN Indonesia Power UBP Saguling, which initiated the Saguling Berdaya program. The results showed that the program successfully managed community organic waste using the maggot bioconversion method from 2023 to July 2025, achieving a total of 887.03 tons, with an average of 28.61 tons/month converted into layer chicken feed. The production of 50 kg/day of fresh maggots was used to feed 1,200 laying hens, which produced 62 kg of eggs/day. In 2024, PT. PLN IP UBP Saguling successfully collected 660.48 tons of organic waste. This result contributed to reducing the organic waste load at the Sarimukti landfill by 0.09% of the total organic waste, which was 724,598 tons. This implementation had a significant economic impact, as farmers were able to save Rp122,148,000.00 per month in feed costs. From an environmental perspective, organic waste processing contributes to a reduction in sedimentation at the Saguling Reservoir by 0.11-0.50%. This reduction in sedimentation has a direct impact on extending the life of the reservoir and enhancing the efficiency of electricity production, resulting in economic benefits of IDR 115,027,450 in 2023, IDR 247,713,748 in 2024, and IDR 183,338,955 in 2025. Thus, community-based organic waste management through the Saguling Berdaya Program not only supports environmental sustainability but also strengthens food security and provides economic benefits for the surrounding community.
EDUKASI DAN KUANTIFIKASI FUNGSI EKOLOGIS PROGRAM BAMBOO CORNER SEBAGAI PENAHAN EROSI OLEH PT INDONESIA POWER SAGULING POMU Salsabila, Alfira; Rosyidah, Ummi; Sofiyah; Kurniawan, Taufan
Jurnal Kelola: Jurnal Ilmu Sosial Vol 5 No 2 (2022): Jurnal Kelola: Jurnal Ilmu Sosial
Publisher : Globalwriting Academica Consulting & Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54783/jk.v5i2.600

Abstract

Saguling Dam is one of the large dam in the Citarum Watershed. Soil erosion in the watershed around the Saguling Dam can have very important ecological consequences, decreasing soil productivity and increasing sediment loads. Sediment resulting from erosion can settle and shallow the reservoir, thereby reducing the life of the dam. PT Indonesia Power Saguling POMU has made a social and environmental innovation, namely the Bamboo Corner program as a form of CSR program since 2017. Bamboo planting areas are carried out in 4 villages around the Saguling Dam, consist of Sirnagalih, Cijenuk, Mekarsari, and Sirnajaya villages. The four villages are included in the watershed area which empties into the Saguling Reservoir, so that bamboo planting is a natural preventive measure for soil erosion. Erosion rate analysis on each land unit was carried out using the Universal Soil Loss Equation (USLE) method. The data used in this study are secondary data, consist of rainfall data, administrative maps, soil type maps, slope maps, and land cover maps. The results showed that the weighted average erosion rate for the four villages was 552.99 tons/ha/year, so it was classified as a very heavy erosion rate. Bamboo planting has a significant effect in reducing the rate of erosion by 50% when compared to field land cover, namely bamboo plants are able to withstand the rate of erosion in the four villages of 232.44 tons/ha/year.
PEMANFAATAN ECENG GONDOK WADUK SAGULING UNTUK PENINGKATAN SOSIAL, EKONOMI, DAN LINGKUNGAN MASYARAKAT OLEH PT PLN INDONESIA POWER SAGULING POMU Utami, Sholihah Rahmatunnisa; Salsabila, Alfira; Sofiyah; Kurniawan, Taufan
Jurnal Kelola: Jurnal Ilmu Sosial Vol 6 No 2 (2023): Jurnal Kelola: Jurnal Ilmu Sosial
Publisher : Globalwriting Academica Consulting & Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54783/jk.v6i2.722

Abstract

Eceng gondok merupakan gulma air yang menimbulkan banyak permasalahan pada Waduk Saguling. Untuk memanfaatkan eceng gondok, PT PLN Indonesia Power Saguling POMU mengadakan program pemanfaatan eceng gondok yang menghasilkan berbagai produk dan menghasilkan dampak sosial, ekonomi, dan lingkungan pada masyarakat sekitar. Dampak sosial dianalisis dengan meninjau penciptaan lapangan kerja, peningkatan keterampilan petani, dan peningkatan kerjasama dan jaringan komunitas. Dampak ekonomi dianalisis dengan meninjau dan menghitung peningkatan pendapatan masyarakat, peningkatan produktivitas dan profitabilitas, dan penurunan biaya produksi. Sementara itu, dampak lingkungan dianalisis dengan mengukur populasi nyamuk sebagai vector penyakit. Didapatkan hasil bahwa terdapat pemberdayaan bagi 17 orang, peningkatan keterampilan bagi 18 orang, dan lebih dari 50 orang pendaftar program sistem plasma. Terjalin pula 107 orang pada jaringan komunitas Saboer Padjajaran dan kerjasama dengan Pemerintah Desa, Dinas Peternakan dan Perikanan KBB, dan Badan Permusyawaratan Desa. Dari segi ekonomi, masyakat mendapatkan tambahan pendapatan sebesar Rp. 16.425.000/bulan, percepatan masa panen ternak ayam dan ikan selama satu bulan dan lebih lamanya jangka waktu penyiraman kompos eceng gondok. Untuk biaya produksi, masyarakat dapat melakukan penghematan hingga Rp. 325.500.000/tahun. Dampak lingkungan yang dihasilkan adalah potensi pengurangan 10.839-16.259 larva nyamuk selama program. Terdapat pula beberapa keunggulan dan inovasi lainnya yaitu sistem plasma untuk peternak, formula pakan eceng gondok menyesuaikan ukuran ikan dan ayam, dan konsep bioflok untuk peternak ikan.