Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengaruh Kepemimpinan Transformasional Terhadap Mobilisasi Sumber Daya Nasional dalam Rancang Bangun Doktrin Pertahanan Indonesia 2045 Wiyono, Sidik; Syakur, Nanang Mahfudi; Susilo, Tarsisius; Zega, Muhammad Taufiq; Purwanto, Dudik
Community Engagement and Emergence Journal (CEEJ) Vol. 6 No. 5 (2025): Community Engagement & Emergence Journal (CEEJ)
Publisher : Yayasan Riset dan Pengembangan Intelektual

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37385/ceej.v6i5.9205

Abstract

Kepemimpinan transformasional dipandang sebagai model kepemimpinan strategis yang relevan dalam menjawab tantangan geopolitik dan geostrategi global yang semakin kompleks dan multidomain. Dalam konteks Indonesia, model kepemimpinan ini memiliki peran penting dalam mengonsolidasikan serta memobilisasi sumber daya nasional baik sumber daya manusia (SDM) maupun sumber daya alam (SDA) guna mendukung rancang bangun doktrin pertahanan yang adaptif menuju Indonesia Emas 2045. Kajian ini berangkat dari kenyataan bahwa penelitian terdahulu lebih banyak menekankan aspek deskriptif gaya kepemimpinan global tanpa menjembatani kebutuhan operasional doktrin pertahanan nasional, sehingga memunculkan kesenjangan penelitian. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh kepemimpinan transformasional terhadap mobilisasi sumber daya nasional dalam rangka membentuk doktrin pertahanan masa depan. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan metode studi literatur, analisis kebijakan, dan wawancara pakar bila memungkinkan. Analisis dilakukan dengan memanfaatkan teori kepemimpinan transformasional (Burns, Bass), kepemimpinan adaptif (Heifetz), serta konsep kepemimpinan strategis militer. Fokus kajian diarahkan pada bagaimana karakteristik kepemimpinan transformasional visi strategis, motivasi inspirasional, stimulasi intelektual, dan pertimbangan individual dapat memperkuat konsolidasi SDM, SDA, teknologi, dan diplomasi pertahanan. Hasil kajian menunjukkan bahwa kepemimpinan transformasional mampu mendorong sinergi lintas sektor, mempercepat pembangunan teknologi pertahanan, dan meningkatkan kapasitas mobilisasi nasional secara terpadu. Dengan demikian, kepemimpinan transformasional bukan hanya faktor pendukung, tetapi juga instrumen kunci dalam merancang doktrin pertahanan Indonesia yang adaptif, berkarakter, serta berorientasi pada tantangan global menuju 2045.
Dari Ketimpangan menuju Kesetaraan: Pendekatan Smart Power untuk Penyelesaian Konflik di Papua Panggabean, Andar Dodianto; Prihartono, Mitro; Purwanto, Dudik
Jurnal Ilmiah Muqoddimah: Jurnal Ilmu Sosial, Politik dan Hummaniora Vol 9, No 4 (2025): November 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jim.v9i4.2025.1920-1934

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi Smart Power sebagaisolusi komprehensif dalam penyelesaian konflik di Papua. Melaluimetodologi kualitatif deskriptif, penelitian ini mengeksplorasi bagaimanaketimpangan ekonomi dan marginalisasi sosial telah menjadi akar utamakonflik berkepanjangan di Papua, yang diperparah oleh kekerasanbersenjata dan rendahnya kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah.Pendekatan Smart Power, yang mengombinasikan kekuatan keras danlunak, diusulkan sebagai solusi utama. Dialog dan negosiasi menjadikomponen penting dalam membangun kepercayaan dan meredakanketegangan, sementara pembangunan berkelanjutan yang inklusifdiidentifikasi sebagai sarana untuk mengatasi ketimpangan danmeningkatkan kesejahteraan masyarakat Papua. Selain itu, penguatanotonomi khusus dipandang sebagai elemen kunci untuk memperluaspartisipasi masyarakat lokal dalam pengelolaan sumber daya dan kebijakandaerah. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pendekatan holistik melaluikombinasi strategi keamanan, dialog, dan pembangunan berkelanjutanmampu membuka jalan menuju penyelesaian konflik yang damai danberkelanjutan, sekaligus mendorong terciptanya kesetaraan yang lebihinklusif di Papua.