Kepemimpinan transformasional dipandang sebagai model kepemimpinan strategis yang relevan dalam menjawab tantangan geopolitik dan geostrategi global yang semakin kompleks dan multidomain. Dalam konteks Indonesia, model kepemimpinan ini memiliki peran penting dalam mengonsolidasikan serta memobilisasi sumber daya nasional baik sumber daya manusia (SDM) maupun sumber daya alam (SDA) guna mendukung rancang bangun doktrin pertahanan yang adaptif menuju Indonesia Emas 2045. Kajian ini berangkat dari kenyataan bahwa penelitian terdahulu lebih banyak menekankan aspek deskriptif gaya kepemimpinan global tanpa menjembatani kebutuhan operasional doktrin pertahanan nasional, sehingga memunculkan kesenjangan penelitian. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh kepemimpinan transformasional terhadap mobilisasi sumber daya nasional dalam rangka membentuk doktrin pertahanan masa depan. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan metode studi literatur, analisis kebijakan, dan wawancara pakar bila memungkinkan. Analisis dilakukan dengan memanfaatkan teori kepemimpinan transformasional (Burns, Bass), kepemimpinan adaptif (Heifetz), serta konsep kepemimpinan strategis militer. Fokus kajian diarahkan pada bagaimana karakteristik kepemimpinan transformasional visi strategis, motivasi inspirasional, stimulasi intelektual, dan pertimbangan individual dapat memperkuat konsolidasi SDM, SDA, teknologi, dan diplomasi pertahanan. Hasil kajian menunjukkan bahwa kepemimpinan transformasional mampu mendorong sinergi lintas sektor, mempercepat pembangunan teknologi pertahanan, dan meningkatkan kapasitas mobilisasi nasional secara terpadu. Dengan demikian, kepemimpinan transformasional bukan hanya faktor pendukung, tetapi juga instrumen kunci dalam merancang doktrin pertahanan Indonesia yang adaptif, berkarakter, serta berorientasi pada tantangan global menuju 2045.