Penelitian ini menggunakan pendekatan supervised learning berbasis jaringan saraf untuk deteksi anomali pada sistem kipas industry. Dengan subset data FAN dari MIMII (malfunctioning industrial machine investigation and inspection) dataset dengan 530 rekaman berlabel (383 normal dan 147 abnormal), penelitian ini mengekstraksi fitur akustik yang meliputi mel-frequency cepstral coefficients (MFCC), spectral descriptor (centroid, roll off), serta temporal measures (zero-crossing rate, autocorrelation). Uji statistik univariat menunjukkan sejumlah koefisien MFCC dan fitur domain waktu berbeda signifikan antar kelas (p < 0,05). Model jaringan saraf feed-forward dengan dua lapisan tersembunyi berukuran 64 unit (aktivasi ReLU) dan regularisasi dropout dilatih menggunakan stratified cross validation dengan 5-fold sehingga menghasilkan nilai F1 rata-rata sebesar 89,9%. Penggunaan beberapa nilai ambang (τ ∈ {0,3–0,7}) menegaskan kekokohan model yang terlihat pada hasil data uji dengan nilai ambang terpilih adalah τ = 0,5 yang mencapai precision sebesar 100%, recall = 93,10%, F1 = 96,43%, dan akurasi = 98,11% (hasil identik diperoleh pada τ = 0,6–0,7; sementara τ = 0,3 memberikan recall lebih tinggi). Model juga menghasilkan nilai AUC-ROC sebesar 0,9978 yang mendekati ideal dan menunjukkan daya diskriminasi lintas-ambang yang sangat baik. Temuan ini memperlihatkan bahwa penggabungan fitur akustik yang dapat diinterpretasikan dengan pengklasifikasi saraf yang ringkas memungkinkan deteksi anomali non-invasif yang akurat untuk penerapan Industri 4.0 dengan kebutuhan perangkat keras minimal.