Minyak pelumas bekas (MPB) merupakan limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) yang dapat dimanfaatkan kembali sebagai bahan tambah dalam campuran aspal beton untuk mendukung pembangunan berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan MPB terhadap karakteristik campuran aspal beton dan memprediksi sisa umur perkerasan dengan pendekatan mekanistik-empirik menggunakan program Kenpave.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan eksperimental laboratorium dan simulasi numerik. Campuran aspal beton diuji dengan variasi kadar MPB sebesar 0%, 2%, 4%, dan 6% terhadap berat aspal. Pengujian meliputi uji Marshall, Indirect Tensile Strength (ITS), dan analisis modulus elastitas. Hasil pengujian digunakan sebagai input dalam program Kenpave untuk memodelkan tegangan-regangan dan memprediksi umur sisa perkerasan berdasarkan metode Asphalt Institute 1999. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan MPB mempengaruhi nilai stabilitas campuran pada 2% sebesar 1.024 kg. Namun semakin bertambahnnya persentase MPB maka stabilitas mengalami penurunan namun masih memenuhi spesifikasi, modulus elastisitas , dan umur teknis perkerasan. %. Nilai modulus elastisitas tertinggi juga terdapat pada campuran 2% MPB sebesar 13137000.01 KPa. nilai ini dapat mempengaruhi pada Program Kenpave Menghasilkan nilai regangan horizontal sebesar 310.90 microstain dan regangan vertical sebesar 441.10 microstain. Dengan prediksi umur perkerasan jalan dari 5 tahun sampai 7.5 tahun. Kesimpulannya, meskipun MPB dapat dimanfaatkan sebagai bahan tambah dalam campuran aspal beton, penggunaannya perlu dibatasi pada kadar tertentu untuk menjaga performa struktural dan memperpanjang umur layanan perkerasan jalan.