Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Pengelolaan Kebun Toga oleh Mahasiswa KKN Untuk Optimalisasi Lahan dan Edukasi Masyarakat di Kelurahan Tampan Kecamatan Payung Sekaki Fadhila, Adinda Khairunnisyah; Argiyanti, Anitya; Triandy, Okta; Azim, Fauzan; Herman, Naina Azzahra; Aprian, Rara Baitul Yuli; Perbata, Rangga Wira; Saputra, Rizky Nanda; Rahmayanti, Putri Intan; Siregar, firman Goliath Ardyna; Siadari, Eva Nava Sari; Rani, Nesa Mutia; Samosir, Marsiti Jalianti; Haikal, Fikri; Arda, Dina Yulia; Aldian, Muhammad Yudi; Rezeki, Rezeki; Setiawan, Candra Budi; Saputra, Sardinal; Overnandes, Overnandes; Sagala, Very Edward Charles; Sahara, Natasha Taqwa; Anriyana, Sri Sukma; Siregar, Sri Hilma; Darma, Surya; Hermayeni, Hermayeni
Jurnal Literasi Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol 4, No 2 (2025): September
Publisher : CV Litera Inti Aksara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61813/jlppm.v4i2.222

Abstract

Masyarakat Kelurahan Tampan, Kecamatan Payung Sekaki, masih menghadapi keterbatasan pemanfaatan lahan kosong serta rendahnya pengetahuan mengenai pelestarian tanaman obat keluarga (TOGA). Permasalahan ini berdampak pada kurangnya kesadaran dalam menjaga kemandirian kesehatan berbasis bahan alami. Program pengabdian melalui KKN Universitas Muhammadiyah Riau 2025 kelompok 10 di RT 04 RW 03 bertujuan meningkatkan kesadaran, keterampilan, dan kontribusi warga dalam mengelola kebun TOGA secara berkelanjutan. Metode yang digunakan meliputi diskusi, workshop pembuatan media tanam, serta praktik penanaman langsung oleh mahasiswa selama 20 hari dengan tanaman seperti jahe, kunyit, sereh, lengkuas, cabai, daun mint, lidah buaya, pepaya madu, dan jeruk nipis. Finishing kegiatan ditandai dengan pembuatan pojok informasi TOGA sebagai sarana literasi kesehatan. Evaluasi dilakukan melalui observasi dan wawancara, yang memperlihatkan antusiasme warga serta peningkatan kepedulian terhadap pelestarian TOGA. Dampak kegiatan tidak hanya mengoptimalkan lahan kosong menjadi produktif dan edukatif, tetapi juga memperkuat kesadaran masyarakat untuk memanfaatkan tanaman obat keluarga sebagai upaya menjaga kemandirian kesehatan. Kendala berupa gangguan hewan ternak warga diatasi dengan pemasangan pagar dan waring agar kebun tetap terjaga.