Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

TAFSIR LUGHAWI DALAM SURAH YUSUF (STUDI KOMPARATIF KITAB TAFSĪR AL-KASYSYĀF DAN TAFSĪR AL-MUHARRARU AL-WAJĪZ) Muhammad Azhar Anwar; Hidayatullah Ismail; Erman Ghani
Jurnal Syaikh Mudo Madlawan: Kajian Ilmu - Ilmu Keislaman Vol. 1 No. 2 (2024): Jurnal Syaikh Mudo Madlawan
Publisher : LPPM IAI Dar Aswaja Rokan Hilir

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penafsiran terhadap ayat-ayat al-Qur’an merupakan suatu upaya umat manusia dalam mencari dan menggali pesan Allah untuk diterapkan didalam kehidupan. Penafsiran yang benar akan membawa kepada pengetahuan kebenaran hakiki dari hakikat alam semesta, salah satu jalan yang dapat digunakan berupa penafsiran lughawi atau linguistik karena didalam ilmu ini terdapat suatu ilmu yang sangat penting dan berguna untuk mencari suatu makna kata yaitu ilmu dalālāh. Bukti pentingnya memahami ilmu dalālāh sebagai contoh penulis ambil didalam surah Yusuf terdapat majaz atau kata-kata yang sarat dengan makna, sebagaimana perkataan nabi Yusuf kepada ayahnya nabi Ya’kub bahwa beliau melihat dalam mimpinya ada sebelas bintang, matahari dan bulan sujud kepadanya, atau juga majaz tentang darah bersifat dusta, namun yang lebih urgensinya tentang kata-kata Hamma (hasrat) yang berdampak kepada aqidah dalam memahami bagaimana ma’sūmnya seorang nabi, agar tidak terjadi kekeliruan dalam memahami ayat al-Qur’an tersebut. Imam Zamakhsyari dengan karakteristik kuat terhadap paham mu’tazilah dengan metode lebih mengutamakan akal dari kaedah bahasa menjelaskan bahwa nabi Yusuf terpengaruh hasratnya sebelum datang petunjuk, sedangkan imam Ibnu ‘Athiyah dengan paham ahlu sunnah wal jama’ah serta lebih menitik beratkan kepada kaedah bahasa mengatakan bahwa nabi Yusuf sama sekali tidak terpengeruh rayuan Zulaikha tersebut. Adapun kedua ulama ini merupakan ulama tafsir sezaman namun berbeda daerah.