Penelitian ini bertujuan mengeksplorasi peran penggunaan gadget dalam pembentukan pendidikan karakter peserta didik di MIN 7 Bandar Lampung. Fenomena meningkatnya akses siswa terhadap media sosial dan gim online mendorong perlunya kajian mengenai dampaknya terhadap nilai religius, disiplin, dan tanggung jawab. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan melibatkan 15 siswa kelas IV–VI dan lima guru yang dipilih melalui purposive sampling berdasarkan tingkat keterlibatan dalam program pendidikan karakter. Selain itu, enam dokumen sekolah seperti RPP, laporan kegiatan P5, dan catatan kedisiplinan juga dianalisis untuk memperkuat temuan. Data dikumpulkan melalui observasi partisipatif, wawancara mendalam, dan analisis dokumen, kemudian dianalisis secara tematik dengan bantuan NVivo 14. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan gadget berlebihan (3–5 jam/hari) berdampak negatif terhadap konsentrasi belajar, interaksi sosial, dan kecenderungan meniru konten digital yang tidak sesuai norma. Namun, pemanfaatan gadget secara terarah melalui platform edukatif seperti Wordwall dan blended learning terbukti meningkatkan motivasi, kreativitas, dan keterlibatan siswa dalam pembelajaran. Peran guru dan orang tua sangat menentukan, khususnya dalam membatasi durasi penggunaan, mengarahkan konten digital yang sesuai, serta membangun kolaborasi melalui media komunikasi daring. Implikasi penelitian ini menegaskan bahwa penggunaan gadget dalam pendidikan karakter bersifat ambivalen: dapat melemahkan nilai karakter jika tanpa pengawasan, namun dapat menjadi sarana efektif untuk penguatan nilai positif jika diintegrasikan dalam strategi pembelajaran inovatif dan berbasis kolaborasi sekolah-keluarga.