Latar Belakang: Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi sikap dan Tingkat pemahaman mahasiswa Kedokteran semester akhir (semester tujuh) mengenai Infeksi Menular Seksual (IMS) dan risiko Human Immunodeficiency Virus (HIV) di kalangan Lelaki Seks Lelaki (LSL). Meningkatnya prevalensi IMS dan HIV di kalangan LSL menunjukkan perlunya perhatian yang lebih besar terhadap pendidikan kesehatan dan kewaspadaan terhadap risiko infeksi pada kelompok ini. Sebagai calon tenaga kesehatan, mahasiswa Kedokteran memiliki peran penting dalam mencegah dan mengatasi masalah kesehatan ini. Metode: Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan desain cross-sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Kedokteran semester akhir Universitas Sebelas Maret, dengan jumlah sampel sebanyak 233 responden ditentukan menggunakan teknik total sampling . Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif dan analisis data kuantitatif. Hasil: Hasil penelitian menunjukan sikap mahasiswa semester akhir Kedokteran terhadap LSL sebagai faktor risiko IMS dan infeksi HIV sebagian besar mempunyai sikap sedang (ragu – ragu) sebanyak 93,1% terhadap topik penelitian. Tingkat pemahaman mahasiswa Kedokteran semester akhir terhadap LSL sebagai faktor risiko IMS kategori baik hanya sebanyak 42,1% dan pada infeksi HIV yang mempunyai pemahaman baik hanya sebanyak 44,6%, hasil ini masih kurang baik dan perlu ditingkatkan sebagai mahasiswa Kedokteran. Terdapat adanya hubungan yang signifikan antara tingkat pemahaman dengan sikap mahasiswa Kedokteran semester akhir dengan nilai signifikansi (IMS (p value = 0,014) & HIV (p value = 0,026)). Simpulan: Mahasiswa Kedokteran semester akhir memiliki tingkat pemahaman yang baik, sikap kategori yang tinggi dan terdapat hubungan antara tingkat pemahaman dan sikap terkait topik LSL sebagai faktor risiko IMS dan HIV.