Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Edukasi Arti Penting Skrining HIV-AIDS, Sifilis dan Hepatitis-B pada Ibu Hamil di Kampung Yoka Mamoribo, Sherly; Wahyuti, Wahyuti; Adimuntja, Natalia; Ita, Nora; Mayor, Anita Feronika; Serliana, Fadila; Imbiri, Frits; Tambing, Yane; Yufuai, Agustina R
JURNAL INOVASI DAN PENGABDIAN MASYARAKAT INDONESIA Vol 4 No 2 (2025): April
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jipmi.v4i2.713

Abstract

Latar belakang: Tren kasus penularan HIV dan sifilis dari ibu ke anak tahun 2024 mengalami kenaikan pada ibu hamil. Infeksi ini sangat berbahaya karena dapat menyebabkan kondisi janin tidak normal bahkan bisa menyebabkan kematian. Tujuan: Meningkatkan kesadaran ibu hamil untuk melakukan tes sejak dini sebagai upaya pencegahan penularan. Metode: Pengabdian dilakukan dengan melakukan edukasi pada masyarakat melalui kegiatan ceramah, tanya jawab dan diskusi kelompok. Hasil: Sebanyak 15,4% umur ibu hamil antara 20-21 tahun; 70% berpendidikan SMA, 30% dengan usia kehamilan 8 minggu, 50% kelompok paritas pertama, dan 80% belum melakukan skrining HIV dan sifilis. Sebanyak 70% pengetahuan ibu hamil tentang arti penting skrining kesehatan dalam kategori ‘kurang’ saat pre-test, namun meningkat menjadi ‘baik’ secara keseluruhan (100%) pada hasil post-test. Kesimpulan: Kegiatan edukasi kesehatan dapat meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang arti penting skrining HIV, sifilis dan Hepatitis B, sekaligus meningkatkan kualitas komunikasi informasi edukasi. Kata kunci: edukasi, ibu hamil, HIV, HBsAg, sifilis, skrining kesehatan ___________________________________________________________________________ Abstract Background: The trend of mother-to-child transmission of HIV and syphilis in pregnant women is projected to increase in 2024. These infections are hazardous because they can cause fetal abnormalities and even death. Objective: To raise awareness among pregnant women about early testing as an effort to prevent transmission. Method: Community service was conducted through educational initiatives, including lectures, Q&A sessions, and group discussions. Result: Some 15.4% of pregnant women were between 20 and 21 years old; 70% had a high school education, 30% were 8 weeks pregnant, 50% were in the first parity group, and 80% had not been screened for HIV and syphilis. Seventy percent of pregnant women's knowledge of the importance of health screening was in the 'poor' category during the pre-test, but increased to 'good' overall (100%) in the post-test results. Conclusion: Health education activities can increase pregnant women's knowledge of the importance of HIV, syphilis, and Hepatitis B screening, while also improving the quality of educational information communication. Keywords: education, pregnant women, HIV, HBsAg, syphilis, health screening