Latar Belakang: Penyakit Diabetes Mellitus (DM) menjadi ancaman kesehatan global dengan prevalensi yang terus meningkat, menciptakan beban signifikan bagi individu, keluarga, dan sistem kesehatan. Peningkatan kasus DM ini banyak dikaitkan dengan gaya hidup dan pola makan tidak sehat serta obesitas, yang kini juga memengaruhi anak-anak dan remaja, meskipun faktor genetik juga berperan. Kebiasaan mengonsumsi makanan olahan tinggi gula dan rendah gizi, seperti bakso goreng dan gorengan, ditambah kurangnya aktivitas fisik, turut memperburuk risiko. Tujuan: Untuk mengevaluasi efektivitas intervensi yang mengintegrasikan penyuluhan kesehatan dan pemeriksaan gula darah sewaktu dalam meningkatkan pengetahuan siswa SMA Toroh 1 mengenai diabates mellitus. Metode: Metode pengabdian dalam kegiatan ini adalah penyuluhan kesehatan, dengan media penunjang yang digunakan adalah leaflet, kegiatan diikuti dengan pemeriksaan kadar gula darah menggunakan easy touch. Pengabdian dilakukan dengan beberapa tahapan, yaitu persiapan, pelaksanaan dan evaluasi. Hasil: Remaja menunjukkan pemahaman yang baik terkait waspada diabetes mellitus. Hal ini dilihat dari sesi diskusi dan tanya jawab, dimana remaja aktif bertanya saat dilakukukan komunikasi dua arah oleh pengabdi dan remaja. Hasil pemeriksaan menunjukkan 90% remaja memiliki kadar gula darah normal. Kesimpulan: Hasil dari pelaksanaan pemeriksaan kesehatan gartis di SMAN 1 Toroh yaitu sebagaian besar 90% siswa SMAN 1 Toroh memiliki kadar gula darah sewaktu yang normal. Secara keseluruhan, penyuluhan dan pemeriksaan gula darah sewaktu ini berhasil mengidentifikasi potensi risiko Diabetes Mellitus pada kelompok remaja dan sekaligus memberdayakan mereka dengan pengetahuan serta kesadaran akan pentingnya gaya hidup sehat Kata kunci: diabetes mellitus, gula darah sewaktu, penyuluhan kesehatan _________________________________________________________________________ Abstract Background: Diabetes mellitus (DM) is a global health threat with a growing prevalence, creating a significant burden for individuals, families and health systems. This increase in DM cases has been attributed to unhealthy lifestyles and diets as well as obesity, which now also affects children and adolescents, although genetic factors also play a role. The habit of eating processed foods high in sugar and low in nutrients, such as fried meatballs and fried foods, coupled with a lack of physical activity, exacerbates the risk. Objective: To evaluate the effectiveness of an intervention integrating health counseling and blood glucose testing in improving Toroh 1 high school students' knowledge of diabetes mellitus. Method: The service method in this activity is health counseling, with the supporting media used is leaflets, activities followed by checking blood sugar levels using easy touch. The service was carried out in several stages, namely preparation, implementation and evaluation. Result: Teenagers showed a good understanding of diabetes mellitus alert. This can be seen from the discussion and question and answer session, where adolescents actively ask questions when two-way communication is carried out by servants and adolescents. The examination results showed 90% of adolescents had normal blood sugar levels. Conclusion: The result of the implementation of the free health check at SMAN 1 Toroh is that 90% of the students of SMAN 1 Toroh have normal blood sugar levels. Keywords: diabetes mellitus, blood glucose levels, health counseling