Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU REMAJA TENTANG SEKS PRA NIKAH Pawestri, -; Wardani, Ratih Sari; Sonna, -
Jurnal Keperawatan Maternitas Vol 1, No 1 (1): Jurnal Keperawatan Maternitas
Publisher : Jurnal Keperawatan Maternitas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masalah seksualitas pada remaja karena faktor-faktor perubahan-perubahan hormonal yang meningkat hasrat seksualnya. Tingkat perubahan dalam sikap dan perilaku selama masa remaja sejajar dengan dengan tingkat perubahan fisik. Perilaku seks pra nikah nampaknya menjadi salah satu permasalahan yang terbesar dari berbagai kasus kenakalan remaja. Kasus dari tahun-ketahunmenunjukkan peningkatan kejadian seks pra nikah di kalangan remaja. Perilaku-perilaku seks yang terjadi tidak diiringi dengan pengetahuan yang memadai pada diri remaja. Tujuan penelitian ini mengetahui hubungan pengetahuan tentang seks pra nikah dan sikap terhadap seks pra nikah dengan perilaku seks pranikah pada remaja SMA Negeri 1 Godong. Jenis penelitian ini adalah eksplanatory research dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi penelitian adalah seluruh siswa SMA Negeri 1 Godong kelas XI sebanyak 369. Teknik sampling yang digunakan adalah proportional random sampling dengan jumlah 79 siswa.Variabel bebasadalah pengetahuan dan sikap sedangkan variabel terikat adalah perilaku.Hasil uji statistik penelitian mendapatkan bahwa pengetahuan siswa sebagian besar dalam kategori baik (96,2%), sikap siswa sebagian besar negatif (54,4%) dan perilaku seks pranikah sebagian besar kurang baik (48,1%). Terdapat adanya hubungan yang bermakna pengetahuan dengan sikap seks (p=0,000). Terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan perilaku seksual pranikah (p=0,000). Terdapat hubungan yang bermakna sikap dengan perilakuseksual pada siswa (p=0,017) di SMA Negeri 1 Godong. Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka dapat disimpulkan ada hubungan pengetahuan dansikap dengan perilaku seks pra nikah.Kata Kunci : Pengetahuan, Sikap, Perilaku, Seks Pranikah
PENINGKATAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG KEBERSIHAN ALAT KELAMIN PADA SAAT MENSTRUASI MELALUI PENYULUHAN DI KELURAHAN WONOLOPO KECAMATAN MIJEN Irmayanti, Ayu Dewi; Wardani, Ratih Sari; Indrawati, Nuke Devi
Bidan Prada: Jurnal Publikasi Kebidanan Akbid YLPP Purwokerto Vol 5, No 2 (2014): Jurnal Prada Edisi Desember 2014
Publisher : Bidan Prada: Jurnal Publikasi Kebidanan Akbid YLPP Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (346.037 KB)

Abstract

Woman who had a period has to keep hygiene  their sex organ because at menstruation times their uterus veins were opened and could be easily infected. Pre study result showed that 6 of 10 adolescent girl in Wonolopo village don’t know  sex organ hygiene at menstruation times. Therefore it is important to conduct some health education about sex organ hygiene at menstruations times. To know the enhancement of adolescent girl knowledge about sex organ cleanness at menstruation times by passing counseling in Wonolopo village Mijen District. This research is quasy experiment research with Pre Test Post Test Design.  The population of this research is adolescent girl RW IV Wonolopo village amount to 57 people. Samples were taken to amount to 36 people. The sampling technique being applied was simple random sampling. Independent variable is counseling sex organ cleanness at menstruation times. Dependent variable is knowledge about sex organ cleanness at menstruation times. Statistic test was applied by using Wilcoxon test. Knowledge before helath education has mean score 10,89 and knowledge after health education  increases to be 18,31. Based on Wilcoxon test estimation p-value 0,000 (<0,05) so that there is a significant difference of knowledge about sex organhygienes at menstruation times between before and after health education. There is a significant knowledge difference between before and after health education. Key Word: Knowledge, Sex Organ Cleanness At Menstruation Times, Adolescent Girl
HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU PERAWATAN VULVA HYGIENE PADA WANITA DI LAPAS SEMARANG TAHUN 2014 Verawati, Verawati; Wardani, Ratih Sari; Anggraini, Novita Nining
Jurnal Kebidanan Vol 4, No 2 (2015): August 2015
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (52.785 KB) | DOI: 10.26714/jk.4.2.2015.25-30

Abstract

Latar Belakang: Kesehatan reproduksi mempunyai peranan sangat penting bagi wanita, salah satunya adalah perilaku menjaga kebersihan organ genetalia eksterna (vulva). Kelompok wanita lebih rentan terkena masalah kesehatan reproduksi. Sebanyak 6 dari 10 wanita usia subur di lapas wanita Semarang pernah mengalami keputihan yang berlebihan disertai dengan rasa gatal, hal itu terjadi karena pengetahuan dan perilaku vulva hygiene yang mereka lakukan kurang benar. Berdasarkan hal di atas perlu diketahuinya hubungan pendidikan dan pengetahuan dengan perilaku perawatan vulva hygiene pada wanita usia subur. Tujuan: untuk mengetahui hubungan antara pendidikan dengan pengetahuan, pendidikan dengan perilaku, dan pengetahuan dengan perilaku perawatan vulva hygiene pada wanita usia subur.  Metode: Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah WUS di lapas wanita Semarang sebanyak 198 orang. Besar sampel sebanyak 67 orang. Variabel bebas adalah pendidikan dan pengetahuan perawatan vulva hygiene sedangkan variabel terikat adalah perilaku perawatan vulva hygiene. Uji validitas dan reliabilitas menggunakan uji expert dengan dua ahli di bidangnya. Analisis bivariat menggunakan uji Korelasi Rank Spearman. Hasil: Paling banyak wanita usia subur memiliki pendidikan menengah sebanyak 33 responden (49,3%). Terbanyak wanita usia subur memiliki pengetahuan cukup, yaitu berjumlah 29 responden (43,3%). Sebagian besar wanita usia subur memiliki perilaku baik, yaitu sebanyak 45 responden (67,2%). Ada hubungan pendidikan dengan pengetahuan tentang vulva hygiene (p-value= 0,000 <0,01). Ada hubungan pendidikan dengan perilaku tentang vulva hygiene (p-value= 0,000 <0,01). Ada hubungan pengetahuan dengan perilaku tentang vulva hygiene (p-value= 0,000 <0,01). Kesimpulan: Ada hubungan yang kuat antara pendidikan dan pengetahuan dengan perilaku perawatan vulva hygiene pada wanita usia subur di lapas wanita Semarang tahun 2014.
STUDI DESKRIPTIF TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG KETIDAKNYAMANAN SELAMA KEHAMILAN PADA IBU HAMIL TRIMESTER PERTAMA DI BPM Ny.A PUNDENARUM DEMAK Damayanti, Diah; Wardani, Ratih Sari; Indrawati, Nuke Devi
Jurnal Kebidanan Vol 4, No 1 (2015): February 2015
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (53.005 KB) | DOI: 10.26714/jk.4.1.2015.74-80

Abstract

Latar Belakang : kehamilan yang sehat, suatu kondisi sehat fisik dan mental ibu dan janin yang di kandungnya. Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang meliputi pengetahuan tentang kehamilan terdapat pengetahuan kurang (31,03%), gejala ketidaknyamanan kehamilan (34,64%), penyebab ketidaknyamanan kehamilan (28,57%) dan cara mengatasi ketidaknyamanan kehamilan (35,48%). Tujuan : untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan tentang ketidaknyamanan selama kehamilan pada ibu hamil trimester pertama. Metode : yang digunakan adalah jenis penelitian deskriptif dengan metode point time. Jumlah populasinya sebanyak 85 orang pada bulan Juli-Agustus, Besar sampel yang di butuhkan 46 orang. Analisis statistik. Hasil : kuesioner sudah dilakukan uji validitas dengan item pertanyaan 25 (r hitung > 0,361). Kuesioner yang dilakukan uji reliabilitas, dari hasil perhitungan pengetahuan diperoleh Alpha sebesar 0,804 (alpha > 0,6). Reliabel, mayoritas mempunyai pengetahuan baik (80,4%) dan pengetahuan kurang (4,3%). Simpulan : mayoritas responden mempunyai pengetahuan baik tentang ketidaknyamanan kehamilan (80,4%) dan pengetahuan kurang (4,3%) Kata Kunci : Pengetahuan, Kehamilan, Ketidaknyamanan selama kehamilan
Peningkatan Pengetahuan Tentang Hipertensi Pada Masyarakat Dengan Penyuluhan Gerakan CERDIK dan Pemeriksaan Kesehatan: Abdulloh, Muhammad Andi Yoga Fikananta; Fathurrahman, Ridho; Khotimah, Ani Khusnul; Rahmawati, Dewi Alfina; Kumala, Erma; Pradana, Muhammad Daffa Lintang; Damayanti, Nadila Ayu; Khoirunnisa, Risma Aulina; Putri, Vita Amelia; Wardani, Ratih Sari; Meikawati, Wulandari
JURNAL INOVASI DAN PENGABDIAN MASYARAKAT INDONESIA Vol 3 No 2 (2024): April
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jipmi.v3i2.335

Abstract

Latar belakang: Hipertensi merupakan salah satu penyakit tidak menular (PTM) yang dapat meningkatkan risiko penyakit pada jantung, otak, ginjal, dan penyakit lainnya. Permasalahan kesehatan yang perlu diperhatikan di Dusun Bengkal Desa Bengkal Kecamatan Kranggan Kabupaten Temanggung salah satunnya adalah hipertensi. Tujuan: Untuk melakukan deteksi dini dan upaya preventif penyakit hipertensi melalui gerakan CERDIK. Metode: Edukasi digunakan sebagai metode kegiatan intervensi ini. Evaluasi kegiatan menggunakan pre-test dan post-test yang diberikan sebelum dan sesudah kegiatan edukasi. Hasil: Mayoritas masyarakat Dusun Bengkal yang mengikuti intervensi berusia 46-55 tahun. Sebagian besar tekanan darah masyarakat di Dusun Bengkal yang mengikuti program skrining adalah kategori hipertensi (70.4%) dan sebagian kecil adalah normal (6.8%) sedangkan sebagian besar kadar gula darah termasuk dalam kategori normal (63.6%) dan sebagian kecil termasuk dalam kategori diabetes (11.3%) dan rata-rata nilai pengetahuan tentang hipertensi pada masyarakat Dusun Bengkal mengalami peningkatan setelah mendapatkan penyuluhan, yaitu dari rata-rata nilai 62.69 menjadi 72.02  Kesimpulan: Kegiatan intervensi melalui gerakan CERDIK di Dusun Bengkal, seperti skrining, senam sehat, penyuluhan, dan pemasangan poster dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pencegahan hipertensi. Kata kunci: CERDIK, hipertensi, pencegahan, penyakit tidak menular _____________________________________________________________________________________ Abstract Background: Hypertension is a non-communicable disease (NCD) that can increase the risk of heart, brain, kidney, and other diseases. Hypertension is one health problem that needs attention in Bengkal Hamlet, Bengkal Village, Kranggan District, Temanggung Regency. Objective: To carry out early detection and preventive measures for hypertension through the CERDIK movement. Method: Evaluation of activities using pre-test and post-test given before and after educational activities. Result: Most Bengkal Hamlet residents who participated in the intervention were aged 46-55 years. Most people's blood pressure in Bengkal Hamlet who took part in the screening program was in the hypertension category (70.4%). A small portion was normal (6.8%) while the majority of blood sugar levels were in the normal category (63.6%) a small portion was in the diabetes category (11.3%) and the average value of knowledge about hypertension in the people of Bengkal Hamlet increased after receiving counseling, namely from an average value of 62.69 to 72.02. Conclusion: Intervention activities through the CERDIK movement in Bengkal Hamlet, such as screening, healthy exercise, counseling, and putting up posters can increase public knowledge about preventing hypertension. Keywords: CERDIK, hypertension, non-communicable diseases, prevention
Keberadaan Bakteri Coliform Berdasarkan Personal Hygiene Dan Fasilitas Sanitasi Pada Komponen Es Dawet Musdalifah, Fatma Auliya; Mifbakhuddin, Mifbakhuddin; Wardani, Ratih Sari; Sayono, Sayono
Prosiding Seminar Nasional Unimus Vol 7 (2024): Transformasi Teknologi Menuju Indonesia Sehat dan Pencapaian Sustainable Development G
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Diare menjadi permasalahan kesehatan yang menyerang semua kalangan umur yangdisebabkan oleh Bakteri Coliform. Penyebaran Bakteri Coliform paling mudah melalui kontaminasi air.Penelitian sebelumnya meneliti keberadaan Bakteri Coliform pada es dawet secara keseluruhan. PenelitianBakteri Coliform pada masing-masing komponen es dawet bertujuan mengetahui kemungkinankontaminasi awal pada bahan pembuatan es dawet. Metode: 4 pasar tradisional di Kabupaten Semarangdipilih sebagai lokasi penelitian berdasarkan banyaknya pedagang es dawet. 23 pertanyaan personalhygiene dan 17 pertanyaan fasilitas sanitasi diberikan pada responden untuk menilai kategori baik atautidaknya kebersihan diri dan sanitasi area dagang. Pemeriksaan Bakteri Coliform menggunakan MostProbable Number (MPN) Metode Thomas 5.1.1. Sampel komponen es dawet dimasukkan kedalam plastiksteril dan dibawa ke Laboratorium menggunakan coolbox. Pemeriksaan dilakukan dalam dua tahap yaituuji penduga media media Lactose Broth (LB) dan uji penegasan media Brillian Green Lactose Broth(BGLB). Hasil: Tidak ada pedagang yang memiliki personal hygiene dan fasilitas sanitasi baik. 75%personal hygiene dan fasilitas sanitasi pedagang termasuk kategori tidak baik. Bakteri Coliform ditemukanpada semua sampel dengan angka paling tinggi ≤979/100ml dan paling rendah 9/100ml. KeberadaanBakteri Coliform dikaitkan dengan penilaian personal hygiene dan fasilitas sanitasi area dagang.Kesimpulan: Seluruh komponen tidak aman dikonsumsi karena mengandung Bakteri Coliform. Inidikarenakan faktor personal hygiene dan fasilitas sanitasi yang masuk dalam kategori tidak baik. Sehinggaperlu dilakukan edukasi kepada pedagang es dawet mengenai personal hygiene dan kesterilan fasilitassanitasi. Kata Kunci : Diare, Dawet, Coliform, Personal Hygiene, Fasilitas Sanitasi
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kepuasan Pasien Rawat Jalan Poliklinik Bedah Di Rumah Sakit Ratri, Safitri Permata; Wardani, Ratih Sari; Rusmitasari, Heni; Lahji, Aisyah
Prosiding Seminar Nasional Unimus Vol 7 (2024): Transformasi Teknologi Menuju Indonesia Sehat dan Pencapaian Sustainable Development G
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendahuluan: Kepuasan pasien menjadi kunci keseimbangan bagi sistem pelayanan kesehatan yang harusselalu diperhatikan. Kepuasan pasien dapat terpenuhi apabila layanan yang diterima sesuai dengankeingginan pasien. Jika pasien puas maka pasien cenderung akan melalukan kunjungan ulang danterbentuknya keterpercayaan pelayanan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan mutu pelayanandan citra pelayanan kesehatan terhadap kepuasan pasien rawat jalan poliklinik bedah RSUD dr. GondoSuwarno. Metode:  Jenis penelitian ini yaitu observasional analitik dengan desain cross sectional. Populasipenelitian yaitu pasien rawat jalan poliklinik bedah RSUD dr. Gondo Suwarno berjumlah 5.828 denganperhitungan sampel quota sampling sehingga didapatkan 104 sampel. Pengumpulan data menggunakankuesioner untuk variabel mutu pelayanan dan citra pelayanan kesehatan. Analisis data dilakukan secaraunivariat dan bivariat dengan uji hubungan menggunakan Rank Spearman’s. Hasil: Didapatkan hasildominasi variabel reliability (62,5%), responseveness (89,4%), tangible (87,5%), assurance (84,6%),emphaty (85,6%), dan citra pelayanan kesehatan (86,5%) berkategori baik dan kategori kepuasan 74%. Adahubungan yang bermakna antara dimensi reliability (sig p=0,003), responseveness (sig p=0,000), tangible(sig p=0,000), assurance (sig p=0,000), emphaty (sig p=0,000), dan citra pelayanan kesehatan (sigp=0,000). Kesimpulan: Terdapat hubungan yang positif antara dimensi reliability, responsiveness,tangible, assurance, emphaty, dan citra pelayanan kesehatan terhadap kepuasan pasien. Kata Kunci : kepuasan pasien rawat jalan, servquel, citra pelayanan kesehatan.
Lomba Sekolah Bebas Nyamuk: Sebuah Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit DBD di Kabupaten Kudus Nadiyya, Layli Riza; Sumanto, Didik; Wardani, Ratih Sari
JURNAL INOVASI DAN PENGABDIAN MASYARAKAT INDONESIA Vol 3 No 4 (2024): Oktober
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jipmi.v3i4.667

Abstract

Latar belakang: Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit menular yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegpyti. Penyakit ini menjadi masalah global, terutama di negara tropis dan subtropis. Indonesia merupakan salah satu negara endemis kasus DBD dengan angka kejadian yang meningkat setiap tahun. Kabupaten Kudus merupakan salah satu daerah endemis DBD di Provinsi Jawa Tengah dengan kejadian DBD yang cukup tinggi tiap tahunnya. Tujuan: Untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat sekolah tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan sekolah sebagai upaya pencegahan dan pengendalian penyakit DBD. Metode: Pengabdian masyarakat ini dilakukan dengan beberapa tahapan, yaitu persiapan, visitasi, pemantauan, dan evaluasi. Hasil: Masyarakat Sekolah menunjukkan sikap dan kepedulian yang cukup baik dalam program pencegahan dan pengendalian DBD. Kesimpulan: Sebagian besar sekolah telah mencapai status paham yang memiliki makna sekolah sudah mampu membantu program kerja Puskesmas setempat dan dinas kesehatan dalam upaya pencegahan dan pengendalian penyakit DBD di lingkungan sekolah. Kata kunci: demam berdarah, dengue, sekolah bebas nyamuk, lomba kesehatan ________________________________________________________________________ Abstract Background: Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is an infectious disease transmitted through the bite of the Aedes aegypti mosquito. This disease is a global problem, especially in tropical and subtropical countries. Indonesia is one of the countries endemic to DHF cases with an increasing incidence rate every year. Kudus Regency is one of the endemic areas of DHF in Central Java Province with a fairly high incidence of DHF every year. Objective: To increase the knowledge and awareness of the school community about the importance of maintaining a clean school environment to prevent and control DHF. Method: This community service was carried out in several stages, namely preparation, visitation, monitoring, and evaluation. Result: The school community showed a fairly good attitude and concern in the DHF prevention and control program. Conclusion: Most schools have achieved an understanding status which means that the school can assist the work program of the local Health Center and the health office in efforts to prevent and control DHF in the school environment. Keywords: dengue fever, dengue, mosquito-free schools, health competition
Behavior Related to the Success of Pulmonary TB Treatment Fauzi, Mohammad; Soesanto, Edy; Wardani, Ratih Sari; Mubin, Mohammad Fatkhul; Vranada, Aric
Indonesian Journal of Global Health Research Vol 7 No 5 (2025): Indonesian Journal of Global Health Research
Publisher : GLOBAL HEALTH SCIENCE GROUP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/ijghr.v7i5.7057

Abstract

Pulmonary Tuberculosis (TB) is an infectious disease caused by Mycobacterium Tuberculosis, this disease becomes a public health problem, especially if there is a break in treatment which has an impact on TB drug resistance. The purpose of this study is to see the correlation or relationship of determinant factors that influence the success of pulmonary tuberculosis treatment. The type of research is Observational Analytical with a Cross Sectional approach. Data collection uses questionnaires, observations and interviews. The population is 158 and the sample is 91 respondents with cluster sampling. The study was conducted in Parigi Moutong Regency during February-June 2025. Of the 91 respondents who were 94.5% compliant with taking medication, 75.8% had good Family Support, 75.8% had Drug Supervisor (PMO) Support and 83.5% had Health Worker Support, the results of the chi square test showed a relationship between medication adherence and the success of Pulmonary TB Treatment p = 0.000 <0.05, there was a relationship between family support and the success of Pulmonary TB Treatment p = 0.001 <0.05, there was a relationship between support (PMO) and the success of Pulmonary TB Treatment p = 0.001 <0.05 and there was a relationship between Health Worker support and the success of Pulmonary TB Treatment p = 0.000 <0.005. Conclusion There is a relationship between behavior (medication adherence, family support, PMO support and health worker support) and the success of pulmonary TB treatment.
Pengaruh Kombinasi Latihan Rentang Gerak dan Latihan Nafas Dalam terhadap Tingkat Kelelahan pada Pasien Hemodialisis Nurdin, Nurdin; Soesanto, Edy; Wardani, Ratih Sari; Mubin, M. Fatkhul; Vranada, Aric
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 5, No 10 (2025): Volume 5 Nomor 10 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mahesa.v5i10.20913

Abstract

ABSTRACT Chronic renal failure is caused by kidney damage, both structural and functional so that patients experience fluid and electrolyte imbalance and accumulation of toxins (uremia) in the body and patients require hemodialysis therapy. Hemodialysis has negative impacts including physical and psychological fatigue in patients, the prevalence reaches 60-97%, if not treated will affect the patient's quality of life and can cause dialysis disequilibrium syndrome (DDS). Objective to determine the difference in fatigue levels before and after a combination of range of motion exercises and deep breathing exercises in hemodialysis patients. Quasi experimental pretest-posttest with control group design. A sample of 58 respondents was divided into 2 groups, namely the control group and the intervention group, each consisting of 29 respondents selected using total sampling techniques based on inclusion and exclusion criteria. The control group (education and relaxation) and the intervention group (a combination of range of motion exercises and deep breathing exercises) were given pre- and post-tests and examination of urea and creatinine levels before and after. The intervention group received treatment for 6 times undergoing hemodialysis with a duration of 15 minutes. The level of fatigue was measured using the validated FACIT (Functional Assessment of Chronic Illness Therapy) - Fatigue Scale questionnaire instrument. Data were analyzed using the paired t-test and Wilcoxon signed ranks test. There is a significant difference in the level of fatigue before and after between standard therapy (education and relaxation) and the combined intervention of range of motion exercises and deep breathing exercises in hemodialysis patients. The average fatigue level was 1.2759 and 10.9334 with a standard deviation of 2.4334 and 3.9334 and obtained p-value = 0.000. The average urea level was 100.9452 and 121.7069 with a standard deviation of 33.3534 and 65.5346 and obtained p-value = 0.008, while the average creatinine level was 6.8897 and 4.6621 and a standard deviation of 3.5400 and 1.5644 and obtained p-value = 0.004 in hemodialysis patients. There was a significant difference in the level of fatigue before and after between the combination of range of motion exercises and deep breathing exercises in hemodialysis patients.  Keywords: Chronic Kidney Failure, Hemodialysis, Range of Motion, Deep Breathing, and Fatigue.  ABSTRAK Gagal ginjal kronik disebabkan oleh kerusakan ginjal, baik struktural maupun fungsional sehingga pasien mengalami gangguan keseimbangan cairan, elektrolit dan menumpuknya racun (uremia) dalam tubuh dan pasien memerlukan terapi hemodialisis. Hemodialisis memiliki dampak negatif antara lain kelelahan fisik dan psikologis pada pasien, prevalensinya mencapai 60-97%, jika tidak diatasi akan mempengaruhi kualitas hidup pasien dan bisa menyebabkan dialysis disequilibrium syndrome (DDS). Tujuan untuk mengetahui perbedaan tingkat kelelahan sebelum dan sesudah kombinasi latihan rentang gerak dan latihan napas dalam pada pasien hemodialisis. Quasy experimental  pretest-posttest with control group design. Sampel  58 responden yang dibagi menjadi 2 yaitu kelompok kontrol dan kelompok intervensi, masing-masing terdiri dari 29 responden yang dipilih menggunakan teknik total sampling berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Kelompok kontrol (edukasi dan relaksasi) dan kelompok intervensi (kombinasi latihan rentang gerak dan latihan nafas dalam) dilakukan pre dan post test serta pemeriksaan kadar ureum dan kreatinin sebelum dan sesudahnya. Kelompok intevensi memperoleh perlakuan selama 6 kali menjalani hemodialisis dengan durasi 15 menit. Tingkat kelelahan diukur menggunakan instrumen kuesioner FACIT (Functional Assessment of Chronic Illness Therapy) - Fatigue Scale yang telah tervalidasi. Data dianalisis menggunakan uji paired t-test dan Wilcoxon signed ranks test. Ada perbedaan signifikan tingkat kelelahan sebelun dan sesudah antara terapi standar (edukasi dan relaksasi)  dengan intervensi kombinasi latihan rentang gerak dan latihan nafas dalam pada pasien hemodialisis. Tingakat kelelahan rata-rata 1,2759 dan 10,9334 dengan standar deviasi 2,4334 dan 3,9334 dan diperoleh p-value=0.000. Kadar ureum rata-rata 100,9452 dan 121,7069 dengan standar deviasi 33,3534 dan 65,5346 dan diperoleh p-value=0.008, sedangkan   kadar kreatinin rata-rata 6,8897 dan 4,6621 dan standar deviasi 3,5400 dan 1,5644 dan diperoleh p-value=0.004 pada pasien hemodialisis. Ada perbedaan signifikan tingkat kelelahan sebelum dan sesudah antara  kombinasi latihan rentang gerak dan latihan napas dalam pada pasien hemodialisis. Kata Kunci: Gagal Ginjal Kronis, Hemodialisis, Rentang Gerak, Nafas Dalam, dan Kelelahan.