Pembelajaran bilingual di sekolah dasar semakin mendapat perhatian dalam konteks pendidikan global karena diyakini mampu meningkatkan kompetensi bahasa sekaligus memperkaya aspek kognitif, sosial, dan budaya siswa. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas penerapan pembelajaran bilingual di SDN Tugurejo 03 Kota Semarang dengan menggunakan metode eksperimen semu (quasi-experimental) desain one group pretest-posttest. Subjek penelitian adalah 32 siswa kelas III yang menjadi kelompok eksperimen. Intervensi dilakukan melalui penerapan Bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar tambahan dalam pembelajaran tematik dengan memanfaatkan strategi translanguaging, media visual, serta metode interaktif. Data dikumpulkan melalui tes hasil belajar, observasi, dan angket, kemudian dianalisis menggunakan uji paired sample t-test dengan bantuan perangkat lunak SPSS 27. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan signifikan nilai rata-rata siswa dari 60,34 pada pretest menjadi 77,88 pada posttest. Peningkatan ini dipengaruhi oleh penggunaan metode interaktif, translanguaging, serta keterlibatan guru dalam menciptakan suasana belajar yang kondusif. Selain itu, integrasi budaya lokal turut memperkuat pemahaman siswa dan menjaga identitas budaya mereka. Dengan demikian, pembelajaran bilingual terbukti efektif dalam meningkatkan hasil belajar sekaligus memperkuat kompetensi komunikasi siswa. Penelitian ini menekankan pentingnya kesiapan guru, dukungan orang tua, serta penyediaan media pembelajaran yang relevan untuk mendukung keberlanjutan program bilingual di sekolah dasar.