Mahasiswa kedokteran menghadapi tuntutan akademik yang tinggi yang berpotensi menimbulkan prokrastinasi akademik. Perkembangan teknologi digital, khususnya popularitas video pendek seperti TikTok, YouTube Shorts, dan Instagram Reels, sering kali menjadi distraksi yang memperkuat kecenderungan tersebut. Sebaliknya, faktor internal seperti self-efficacy diyakini berperan dalam menekan perilaku prokrastinasi. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan antara intensitas menonton video pendek dan self-efficacy dengan prokrastinasi akademik mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Swadaya Gunung Jati. Desain penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional, melibatkan 266 mahasiswa yang dipilih melalui stratified random sampling. Instrumen penelitian berupa kuesioner intensitas menonton video pendek, kuesioner self-efficacy, dan kuesioner prokrastinasi akademik, dengan analisis data menggunakan uji korelasi Spearman. Hasil menunjukkan 63,91% mahasiswa memiliki intensitas menonton video pendek tinggi, 75,56% tingkat self-efficacy tinggi, dan 56,77% prokrastinasi akademik sedang. Terdapat hubungan signifikan antara intensitas menonton video pendek dan prokrastinasi akademik (p = 0,001; r = 0,403), namun tidak terdapat hubungan signifikan antara self-efficacy dan prokrastinasi akademik (p = 0,345; r = 0,058). Penelitian ini menunjukkan bahwa distraksi digital berperan lebih besar dibandingkan faktor psikologis internal dalam mempengaruhi prokrastinasi akademik mahasiswa kedokteran. Kebaruan penelitian terletak pada fokus terhadap video pendek sebagai distraksi digital spesifik serta pengujian simultan faktor eksternal dan internal, dengan temuan bahwa self-efficacy tidak berhubungan signifikan, berbeda dari mayoritas literatur sebelumnya.