Abstrak Latar belakang: Anemia pada ibu hamil banyak terjadi akibat peningkatan kebutuhan zat besi dan peru- bahan fisiologis selama kehamilan. Sekitar 95% kasus anemia pada ibu hamil disebabkan oleh defisiensi zat besi. Konsumsi buah dan sayur yang rendah dapat menurunkan ketersediaan zat besi karena zat besi non-heme dalam makanan ini bergantung pada vitamin C untuk meningkatkan penyerapan dan pemben- tukan hemoglobin. Sebaliknya, zat penghambat seperti tanin dalam teh dapat mengurangi penyerapan zat besi, sehingga berisiko memperburuk anemia pada ibu hamil. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara konsumsi buah, sayur, dan teh dengan kejadian anemia pada ibu hamil. Metode: Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain ob- servasional Case-control. Penelitian ini dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Palimanan, Kabupaten Cirebon, pada bulan Januari. Subjek penelitian berjumlah 60 ibu hamil, terdiri dari 30 kelompok kasus dan 30 kelompok kontrol. Pengambilan sampel untuk kelompok kasus menggunakan purposive sampling, sedangkan kelompok kontrol menggunakan random sampling. Data konsumsi buah dan sayur diperoleh melalui Semi-Quantitative Food Frequency Questionnaire (SQ-FFQ), sedangkan data konsum- si teh diperoleh melalui Food Frequency Questionnaire (FFQ). Anemia dinilai berdasarkan kadar hemo- globin yang diukur menggunakan alat Easy Touch. Hasil: Hasil penelitian berdasarkan uji Chi-square menunjukkan bahwa konsumsi buah, sayur dan teh dengan kejadian anemia tidak terdapat hubungan yang signifikan dengan kejadian anemia (p>0,05). Simpulan: Penelitian ini tidak terdapat hubungan yang signifikan antara konsumsi buah, sayur, dan teh dengan kejadian anemia pada ibu hamil.