Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Konsumsi fast food dan aktivitas fisik sebagai faktor risiko kejadian overweight pada remaja stunting SMP Bonita, Ika Amalina; Fitranti, Deny Yudi
Journal of Nutrition College Vol 6, No 1 (2017): Januari
Publisher : Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (698.755 KB) | DOI: 10.14710/jnc.v6i1.16893

Abstract

Latar Belakang: Anak stunting pada usia sekolah dapat berisiko 3 kali menjadi remaja obesitas. Kejadian overweight pada anak stunting disebabkan karena adanya perubahan pola makan dan aktifitas fisik. Konsumsi fast food lebih dari 2 kali seminggu dan aktivitas fisik yang rendah cenderung meningkatkan kejadian overweight pada remaja.Tujuan: Mengetahui konsumsi fast food dan aktivitas fisik sebagai faktor risiko kejadian overweight pada remaja stunting SMP.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan desain case control. Pengambilan sampel dilakukan dengan consecutive sampling. Subjek penelitian terdiri dari 23 kelompok kasus (stunting overweight) dan 23 kelompok kontrol (stunting non overweight). Kriteria stunting menggunakan indikator TB/U sedangkan kriteria overweight menggunakan indikator IMT/U. Data frekuensi konsumsi makanan, asupan energi, lemak, natrium, dan serat diperoleh melalui formulir FFQ semi kuantitatif dan aktivitas fisik menggunakan kuesioner PAQ-A. Data tinggi badan diukur menggunakan microtoise sedangkan berat badan menggunakan timbangan digital.Hasil: Frekuensi konsumsi western fast food (OR= 8,7 (95%CI: 1,9-37,5), total energi fast food (OR= 3,5 (95%CI: 1,1-11,8), total lemak western fast food  (OR= 4,3(95%CI: 1,3-14,7), dan total natrium fast food (OR= 3,5 (95%CI: 1,1-11,8) merupakan faktor risiko kejadian overweight pada remaja stunting (p < 0,05).Simpulan: Frekuensi konsumsi western fast food, total energi fast food, total lemak western fast food, dan total natrium fast food merupakan faktor risiko kejadian overweight pada remaja stunting.
Hubungan Jenis Makanan dan Pengetahuan Gizi dengan Kejadian Kekurangan Energi Kronis pada Ibu Hamil Bonita, Ika Amalina; Rifqiyah, Najihatur; Rafika, Muhana; Nursihhah, Meliana
Media Gizi Ilmiah Indonesia Vol 3 No 1 (2025): FEBRUARI 2025
Publisher : Kabar Gizi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62358/mgii.v3i1.55

Abstract

Pregnant women with chronic energy deficiency status tend to give birth to low birth weight babies and face a greater risk of death. Chronic energy deficiency was a condition where the mother experiences a lack of food intake that last long (chronic) causing health problems. Incidence of chronic energy deficiency in pregnant women was characterized by an upper arm circumference of ≤ 23.5 cm. Food consumption with balanced food types and good of nutrition knowledge could decrease incidence of chronic energy deficiency in pregnant women. This research aimed to determine relationship of food types and nutrition knowledge with incidence of chronic energy deficiency in pregnant women. This research used a observasional analytic with a case-control design. This research was conducted in July-Agustus 2023 at Ciwaringin Public Health Center, Cirebon. The sampling technique used slovin with a total sample of 74 people, consisting of 37 cases and 37 controls. The sample of case group used purposive sampling and control group used sample random sampling. Food types data used a food frequency questionnaire (FFQ) and nutrition knowledge used nutrition knowledge questionnaire. Nutritional status data measured using a LILA tape. Based on chi-square test found that food types (OR= 3.5 (95%CI: 1-12.2) had a significant related and had chance to decrease of chronic energy deficiency in pregnant women (p<0.05), while nutrition knowledge no significant related (p>0.05). Food types had chance to decrease of chronic energy deficiency in pregnant women, while nutrition knowledge no significant related.
Pemeriksaan Status Gizi dan Konsultasi Gizi sebagai Upaya Peningkatan Kesehatan Remaja Ilmiyati, Liyana; Sahab, Novia Rahmah Maulani; Harjantini, Utami; Rafika, Muhana; Bonita, Ika Amalina; Rima A, Fatimah; Illahiyah, Putuhatul; Azizah, Hafidzah Nur
Kolaborasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 5 No 5 (2025): Kolaborasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Yayasan Inspirasi El Burhani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56359/kolaborasi.v5i5.615

Abstract

Introduction: Adolescence is a crucial period in the life cycle that requires special attention to nutrition and health. Adolescents in Islamic boarding schools are vulnerable to nutritional problems due to limited access to information and unbalanced eating habits. Objective: The purpose of this service was to increase adolescents’ awareness and knowledge regarding nutritional status and the importance of balanced nutrition through nutritional assessment and consultation. Method: The community service program was carried out at KHAS Kempek Islamic Boarding School with participants aged 13–18 years. The method included nutritional status assessment through weight, height, and mid-upper arm circumference measurements. Afterward, participants received individual nutrition counseling for 10–15 minutes focusing on balanced diet education. The activity was supported with educational media such as leaflets, food models, and questionnaires. Evaluation was conducted using pre–post tests and feedback to measure improvements in knowledge and awareness among adolescents. Result: The results indicated that most adolescents had a normal nutritional status. Nutrition consultations also contributed to increased awareness and knowledge about healthy and balanced eating. Conclusion: This activity demonstrated that educational and participatory approaches can support health promotion efforts among adolescents in boarding school settings.
Hubungan Konsumsi Buah sayur dan teh dengan kejadian anemia pada ibu hamil Neva, Ade; Bonita, Ika Amalina; Harjantini, Utami; Rafika, Muhana
NUTRITURE JOURNAL Vol 4 No 2 (2025): Nutriture Journal
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31290/nj.v4i2.5421

Abstract

Abstrak Latar belakang: Anemia pada ibu hamil banyak terjadi akibat peningkatan kebutuhan zat besi dan peru- bahan fisiologis selama kehamilan. Sekitar 95% kasus anemia pada ibu hamil disebabkan oleh defisiensi zat besi. Konsumsi buah dan sayur yang rendah dapat menurunkan ketersediaan zat besi karena zat besi non-heme dalam makanan ini bergantung pada vitamin C untuk meningkatkan penyerapan dan pemben- tukan hemoglobin. Sebaliknya, zat penghambat seperti tanin dalam teh dapat mengurangi penyerapan zat besi, sehingga berisiko memperburuk anemia pada ibu hamil. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara konsumsi buah, sayur, dan teh dengan kejadian anemia pada ibu hamil. Metode: Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain ob- servasional Case-control. Penelitian ini dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Palimanan, Kabupaten Cirebon, pada bulan Januari. Subjek penelitian berjumlah 60 ibu hamil, terdiri dari 30 kelompok kasus dan 30 kelompok kontrol. Pengambilan sampel untuk kelompok kasus menggunakan purposive sampling, sedangkan kelompok kontrol menggunakan random sampling. Data konsumsi buah dan sayur diperoleh melalui Semi-Quantitative Food Frequency Questionnaire (SQ-FFQ), sedangkan data konsum- si teh diperoleh melalui Food Frequency Questionnaire (FFQ). Anemia dinilai berdasarkan kadar hemo- globin yang diukur menggunakan alat Easy Touch. Hasil: Hasil penelitian berdasarkan uji Chi-square menunjukkan bahwa konsumsi buah, sayur dan teh dengan kejadian anemia tidak terdapat hubungan yang signifikan dengan kejadian anemia (p>0,05). Simpulan: Penelitian ini tidak terdapat hubungan yang signifikan antara konsumsi buah, sayur, dan teh dengan kejadian anemia pada ibu hamil.
Tekanan Darah pada Usia Produktif 20-59 Tahun dan Kaitannya dengan Konsumsi Zat Gizi Makro, Sayur dan Buah: Blood Pressure in Productive Age 20-59 Years and Its Relationship with Macronutrient, Fruits, and Vegetables Consumption Azizah, Hafizhah Nur; Ilmiyati, Liyana; Bonita, Ika Amalina
Journal of Pharmacy and Nutrition Research Vol. 1 No. 01 (2025): June, 2025
Publisher : LPPM STIKes KHAS Kempek

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.64689/jopanur.v1i01.3

Abstract

Usia produktif adalah usia dimana tingkat kesibukan itu meningkat dan gaya hidup yang tidak begitu sehat menjadi suatu kebiasan. Hal demikian menyebabkan berbagai macam penyakit itu muncul pada saat memasuki usia produktif salah satunya hipertensi. Perilaku yang mencerminkan gaya hidup tidak sehat diantaranya yaitu asupan zat gizi makro itu mempengaruhi tekanan darah. Asupan zat gizi makro yang berlebihan dapat   menyebabkan penurunan  ekskresi  natrium    pada  urin,  hal  ini  akan  mengakibatkan  natrium  tertumpuk  dalam  darah sehingga terjadi peningkatan tekanan darah. Konsumsi buah dan sayur itu juga dapat memicu tekanan darah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan asupan zat gizi makro, konsumsi buah dan sayur dengan tekanan darah  usia produktif 20-59 tahun. Penelitian ini menggunakan analitik observasional, dengan desain cross-sectional. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2024 di Mts, Smp, MA dan SMK KHAS Kempek Cirebon. Teknik pengambilan sampel menggunakan consecutive  sampling dengan jumlah sampel 129 orang. Kuesuiner tekanan darah menggunakan alat Sphygmomanometer. Data asupan zat gizi makro dan konsumsi buah sayur menggunakan formulir food frequency questionnire (FFQ) semi kuantitatif. Analisis data menggunakan uji rank spearman dengan nilai signifikansi p < 0.05. berdasarkan analisis bivariat diperoleh bahwa karbohidrat (p = 0.001), protein (p =0.014), lemak (p=0.001) berhubungan signifikan dengan tekanan darah (p < 0.05). namun konsumsi buah  dan sayur itu tidak berhubungan signifikan dengan tekanan darah (p > 0.05). Kesimpulannya bahwa karbohidrat, protein dan lemak berhubungan dengan tekanan darah sedangkan buah dan sayur tidak berhubungan signifikan.
Analisis Kandungan Serat Kasar, Beta-Karoten Dan Uji Sensori Pada Fruit Leather Pisang Muli dan Wortel Syaekhu, Ahmad; Rafika, Muhana; Bonita, Ika Amalina
Journal of Pharmacy and Nutrition Research Vol. 1 No. 01 (2025): June, 2025
Publisher : LPPM STIKes KHAS Kempek

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.64689/jopanur.v1i01.7

Abstract

Kebiasaan rendahnya konsumsi buah dan sayur diduga menjadi faktor yang berhubungan dengan meningkatnya risiko terjadinya kanker. Kanker dapat dicegah dengan memperhatikan asupan serat kasar 20-30 gram dan beta-karoten 25-30 gram dalam kebutuhan sehari. Pisang muli dan wortel merupakan salah satu jenis sayuran dan buah yang memiliki kandungan serat kasar (Pisang muli 1,40 g, Wortel 41,42 g) dan beta-karoten (Pisang muli 59 g, Wortel 34,94 g) yang tinggi. Fruit leather merupakan pangan olahan yang masih jarang dikonsumsi dan belum diproduksi secara komersial. Kualitas mutu buah dan sayur dapat ditingkatkan dengan mengolahnya menjadi fruit leather. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kandungan serat kasar, beta-karoten dan uji sensori pada produk fruit leather pisang muli dan wortel. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif eksperimental dengan 3 formulasi yaitu F1 (Pisang muli 210 g: wortel 90 g), F2 (Pisang muli 180 g: wortel 120 g), dan F3 (Pisang muli 150 g: wortel 150 g). Analisis serat kasar menggunakan metode gravimetri, analisis beta-karoten menggunakan metode spektrofotometri dan uji sensori menggunakan uji hedonik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang nyata pada warna (p = 0,001) sedangkan untuk aroma (p= 0,214), rasa (p= 0,267), tekstur (p= 0,925), dan keseluruhan (p= 0,266) tidak terdapat perbedaan secara nyata. Formulasi terbaik adalah F3 dengan kandungan serat kasar 1,27% dan beta-karoten 73,3 mg/kg.