This Author published in this journals
All Journal NUANSA
Syatriadin, Syatriadin
STKIP Al-Amin Dompu

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Locus of Control: Teori, Temuan Penelitian dan Reorientasinya dalam Manajemen Penanganan Kesulitan Belajar Peserta Didik Syatriadin, Syatriadin
NUANSA Vol 5 No 1 (2016): Edisi Maret-Agustus 2016
Publisher : STKIP Al-Amin Dompu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (264.218 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini mengkaji locus of control dari sisi teori, temuan-temuan penelitian tentang locus of control dalam konteks pendidikan dan pembelajaran serta mereorientasikannya dalam manajemen penanganan kesulitan belajar siswa.Menggunakan pendekatan kualitatif,jenis non-interaktif dengan metode studi literer. Metode analisis data menggunakan meta-analisis dengan teknik kombinasi analisis konten dan analisis trend. Hasil penelitian menunjukkan locus of control adalah salah satu variabel kepribadian individu mengenai keyakinan akan kontrol diri terhadap peristiwa yang dialami dalam kehidupan yang ditentukan oleh diri sendiri (internal locus of control) atau dikontrol oleh lingkungan eksternal (external locus of control). Teori ini dikemukakan pertama kali oleh Rotter yang sekaligus penawarkan instrumen pengukuran dan pengelompokannya melalui Internal-External Scale. Dari perspektif riset, locus of control memiliki pengaruh terhadap prestasi belajar peserta didik. Peserta didik dengan locus of control internal rata-rata memiliki prestasi lebih baik dibanding kelompok eksternal. Mempertimbangkan pentingnyalocus of control dal­am pengembangan pendidikan dan pembelajaran, reorientasi dapat dilakukan dengan mengembangkannya dalammanajemen penanganan kesulitan belajar. Prosesnya mencakup: identifkasi kasus dan masalah, diagnosis, prognosis, remedial/referal, serta evaluasi dan follow up dengan mengintegrasikan sistem locus of control.
Pengembangan Bahan Ajar melalui Pendekatan Diverse Learners Syatriadin, Syatriadin
NUANSA Vol 7 No 1 (2018): Edisi Maret - Agustus 2018
Publisher : STKIP Al-Amin Dompu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Guna menghasilkan tamatan yang mempunyai kemampuan sesuai standard kompetensi lulusan, diperlukan pengembangan pembelajaran setiap kompetensi secara sistematis, terpadu, dan tuntas (mastery learning). Pada pendidikan menengah umum, di samping buku-buku teks, juga dikenalkan adanya lembar-lembar pembelajaran (instructional sheet) dengan nama yang bermacam-macam, diantaranya: lembar tugas (job sheet), lembar kerja (work sheet), lembar informasi (information sheet) dan bahan ajar lainnya berupa cetak maupun non-cetak. Bahan ajar atau materi pembelajaran secara garis besar terdiri dari pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dipelajari siswa dalam rangka mencapai standar kompetensi yang telah ditentukan. Secara terperinci, jenis-jenis materi pembelajaran terdiri dari pengetahuan (fakta, konsep, prinsip, prosedur), keterampilan, dan sikap atau nilai. Diverse learners (keragaman), menemukan beberapa konsep diantaranya menurut Dimitrova (2003:34) menjelaskan keragaman terdiri dari : (a) etnis, gender, agama, disability. (b) bahasa, kebudayaan, komunikasi. (c) pengetahuan dasar, gaya belajar, pendekatan belajar individual. (d) motivasi dan ekspetasi personal. (e) konteks sosial pendidikan dan gaya hidup seseorang
Pembelajaran Sebagai Media Komunikasi Syatriadin, Syatriadin
NUANSA Vol 6 No 2 (2018): Edisi September 2017-Februari 2018
Publisher : STKIP Al-Amin Dompu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Komunikasi dalam pembalajaran mendapatkan perhatian yang luar biasa. Tentu dalam hal ini dilatarbelakangi pentingnya memilih cara komunikasi dalam proses pembelajaran agar kegiatan tersebut mencapai tujuan secara efektif dan efesien. Komunikasi yang efektif berkolerasi dengan tingkat keberhasilan pembelajaran. Komunikasi merupakan proses penyampaian pesan dari sumber pesan ke penerima pesan melalui saluran atau media tertentu. Proses komunikasi dalam pembelajaran ini merupakan pengajar yang menjalankan fungsinya sebagai pemberi pesan, pembelajar sebagai penerima pesan, materi sebagai pesan, media pembelajaran sebagai media komunikasi, dan faktor lain sebagai umpan balik. Berdasarkan uraian diatas, jelas tergambar bahwa media merupakan bagian dari proses komunikasi. Baik buruknya sebuah komunikasi ditunjang oleh penggunaan saluran dalam komunikasi tersebut. Saluran/channel dimaksud diatas adalah media. Karena pada dasarnya pembelajaran merupakan proses komunikasi, maka media yang dimaksud adalah media pembelajaran