Latar Belakang : Preeklamsia merupakan salah satu penyebab utama kematian ibu dan janin di Indonesia, ditandai dengan hipertensi dan proteinuria setelah usia kehamilan 20 minggu. Kurangnya pengetahuan ibu hamil mengenai preeklamsia berkontribusi terhadap keterlambatan deteksi dan penanganan kondisi ini. Kunjungan antenatal care (ANC) secara teratur merupakan upaya penting dalam meningkatkan pengetahuan ibu hamil mengenai tanda bahaya kehamilan, termasuk preeklamsia. Berdasarkan data WHO tahun 2020, preeklamsia menyumbang sekitar 25% dari penyebab kematian ibu di dunia, dan di Indonesia tercatat 412 kasus kematian ibu akibat preeklamsia pada tahun 2023. Prevalensi hipertensi dalam kehamilan di Jawa Barat mencapai 10,57%, tertinggi di Indonesia. Tujuan : Menganalisis hubungan kunjungan antenatal care dengan tingkat pengetahuan tentang preeklamsia pada ibu hamil di puskesmas sedong. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan accidental sampling dengan jumlah sampel sebanyak 97 ibu hamil. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner terstruktur yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Analisis data dilakukan menggunakan uji Spearman. Hasil : Terdapat hubungan yang signifikan antara hubungan kunjungan antental care dengan tingkat pengetahuan tentang preeklamsia pada ibu hamil (p=0,006). Kesimpulan: Penelitian menunjukkan adanya hubungan signifikan antara kunjungan antenatal care dan pengetahuan tentang preeklamsia di Puskesmas Sedong. Ibu hamil yang rutin melakukan kunjungan antenatal cenderung memiliki pemahaman yang lebih baik mengenai preeklamsia. Hal ini menyimpulkan bahwa pentingnya peningkatan akses dan kepatuhan terhadap kunjungan ANC guna meningkatkan pengetahuan serta pencegahan terhadap preeklamsia.