Daulay, Nur Jannah
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN LITERASI NUMERASI SISWA Daulay, Nur Jannah; Nasution, Mariam; Adinda, Anita
Eksakta : Jurnal Penelitian dan Pembelajaran MIPA Vol 10, No 2 (2025): Eksakta : Jurnal Penelitian dan Pembelajaran MIPA
Publisher : Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, UM-Tapsel

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/eksakta.v10i2.%p

Abstract

Salah satu hal terpenting yang harus dimiliki anak-anak adalah literasi numerasi, yang mencakup kapasitas untuk memahami dan menggunakan fakta, angka, dan ide matematika dalam situasi praktis. Dengan skor rata-rata 379, jauh di bawah skor rata-rata OECD sebesar 472, Indonesia termasuk di antara negara-negara dengan kinerja terendah dalam matematika, menurut Program Penilaian Siswa Internasional (PISA) 2022. Hal ini menunjukkan bahwa ada kebutuhan mendesak untuk meningkatkan strategi pengajaran. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi seberapa baik model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBL) dan Pembelajaran Penemuan (DL) meningkatkan kemampuan membaca dan numerasi siswa. Penelitian ini menggunakan desain kuasi-eksperimental kuantitatif dan melibatkan dua kelas eksperimen yang terdiri dari 39 anak kelas lima dari SDN Ampolu yang dipilih menggunakan total sampling. Paradigma PBL digunakan untuk mengajar kelas eksperimen 1, dan pendekatan DL digunakan untuk mengajar kelas eksperimen 2. Skor post-test siswa meningkat secara signifikan, dari 21,83 menjadi 54,66 untuk kelas DL dan dari 20,47 menjadi 56,38 untuk kelas PBL, menurut hasil. Analisis statistik mengungkapkan bahwa nilai signifikansi adalah 0,000 0,05 dan thitung ttabel (3,343 2,024). Temuan ini menunjukkan bahwa literasi numerasi siswa secara signifikan dipengaruhi oleh kedua pendekatan pengajaran. Namun, PBL lebih baik karena lebih menekankan pada pengembangan keterampilan berpikir kritis siswa, partisipasi aktif, dan pemecahan masalah praktis, yang semuanya secara langsung meningkatkan kinerja numerasi. Untuk mempromosikan dan meningkatkan literasi numerasi, direkomendasikan agar paradigma PBL diterapkan di sekolah dasar.
PENGARUH PELAYANAN KONSELING TERHADAP MINAT BELAJAR MATEMATIKA SISWA DI MAN 1 MEDAN Andini, Fadhila; Masyihtoh, Reski; Daulay, Nur Jannah; Mawaddah, Putri; Rafiah, Hafiz Nur
Effect : Jurnal Kajian Konseling Vol 3 No 3 (2024): Effect : Jurnal Kajian Konseling
Publisher : Yayasan Amanah Nur Aman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58432/effect.v3i3.485

Abstract

Abstrak. Bimbingan konseling merupakan salah satu sarana yang berupaya untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional dan tujuan sekolah MAN 1 Medan. Siswa di sekolah dan madrasah, baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat, memiliki masalah dengan tingkat saling melengkapi yang berbeda-beda. Permasalahan siswa di sekolah dan madrasah disebabkan oleh kondisi dalam dirinya sendiri dan ada pula yang disebabkan oleh kondisi di luar siswa. Bimbingan belajar merupakan upaya untuk mengatasi kesulitan dalam belajar. Ketertarikan pada pelajaran matematika yang dimiliki siswa di kelas X MIPA 7 membuktikan bahwa siswa yang memiliki niat belajar untuk memahami sesuatu pasti akan berusaha untuk memahaminya. Tenaga pengajar di MAN 1 Medan mengajar dengan baik sehingga berdampak besar terhadap minat belajar matematika siswa di MAN 1 Medan khususnya untuk kelas X MIPA 7 yang merupakan kelas yang kami teliti. Namun, masih ada siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami pembelajaran matematika. Pada dasarnya guru memberikan informasi, membimbing, mengajar, memotivasi dan mengevaluasi siswa dalam rangka membantu mengatasi hambatan yang dialami siswa sehingga guru dapat mewujudkan interaksi dalam kegiatan belajar mengajar yang sedang berlangsung selama pembelajaran. Kata Kunci. Pelayanan; Konseling; Minat Belajar; Matematika; Siswa   Abstract. Guidance and counseling is one of the means that seeks to realize the goals of national education and the goals of the Madrasah Aliyah Negeri 1 Medan school. Students in schools and madrasas, both as individuals and as members of society, have problems with varying degrees of complementarity. The problems of students in schools and madrasas are caused by conditions within themselves and some are caused by conditions outside the students. Tutoring is an effort to overcome difficulties in learning. The interest in mathematics that students in class X Mathematics-Natural Science 7 have proves that students who have the intention of learning to understand something will definitely try to understand it. The teaching staff at Madrasah Aliyah Negeri 1 Medan teach well so that it has a big impact on students' interest in learning mathematics at Madrasah Aliyah Negeri 1 Medan, especially for class X Mathematics-Science 7 which is the class we are researching. However, there are still students who have difficulty in understanding mathematics learning. Basically the teacher provides information, guides, teaches, motivates and evaluates students in order to help overcome the obstacles experienced by students so that teachers can realize interactions in ongoing teaching and learning activities during learning. Keywords. Service; Counseling; Interest to Learn; Mathematics; Student
PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN CRITICAL INCIDENT TERHADAP LITERASI NUMERASI SISWA Daulay, Nur Jannah
Eksakta : Jurnal Penelitian dan Pembelajaran MIPA Vol 9, No 1 (2024): Eksakta : Jurnal Penelitian dan Pembelajaran MIPA
Publisher : Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, UM-Tapsel

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/eksakta.v9i1.9-15

Abstract

The examination that has been directed is named "The impact of basic occurrence systems on understudies' numeracy education in factual material in class VIII SMP N 1 Sosa Julu" with the foundation being that understudies' numeracy proficiency is still low since understudies are not yet ready to apply arithmetic to regular day to day existence - day and dissect the data showed as: outlines, tables, diagrams and charts and understudies have not had the option to decipher the consequences of the examination to reach inferences. The examination philosophy utilizes a semi trial approach with pre-test and post-test in the two classes. This depends on the models for working out the t-test, which is acquired Tcount = 7.503 and Ttable = 2.013, in light of the fact that Tcount Ttable with 24 each example. The N-Gain test, based on the results of the calculation of N-The gain, reveals that the experimental N-Gain value for moderate criteria is 90 percent, indicating the influence of this critical incident strategy. In the interim, the N-Gain an incentive for the control class with moderate models is 80%. So it very well may be presumed that the numeracy proficiency test scores of understudies who were educated with the basic episode system were higher than those instructed with ordinary learning in class VIII SMP N 1 Sosa Julu.