Machmudah Lailiyah
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

indonesia Ketahanan Hadis Sohih Bukhari tentang Perempuan safar tanpa mahram terhadap Illat dan Relevansinya terhadap Pendidikan Karakter: Ketahanan Hadis Sohih Bukhari tentang Perempuan safar tanpa mahram terhadap Illat dan Relevansinya terhadap Pendidikan Karakter Nurhidayah; Machmudah Lailiyah; Ubaydi Hasbillah
TARLIM : JURNAL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Vol. 8 No. 2 (2025): Tarlim : Jurnal Pendidikan Agama Islam
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/tarlim.v8i2.3571

Abstract

Di era globalisasi saat ini, perempuan semakin aktif dalam berbagai bidang kehidupan, termasuk pendidikan, pekerjaan, dan aktivitas sosial lainnya. Tidak jarang mereka melakukan perjalanan jauh tanpa pendampingan laki-laki (maḥram), yang menjadi bagian dari gaya hidup perempuan modern yang mandiri (independent women). Fenomena ini bertentangan dengan teks hadis Nabi SAW yang melarang perempuan melakukan safar tanpa maḥram, sebagaimana terdapat dalam sejumlah riwayat, termasuk dalam Ṣaḥīḥ al-Bukhārī. Hadis tersebut telah menjadi diskursus panjang di kalangan ulama, baik dari aspek fikih maupun kritik hadis, terutama dalam konteks modern yang menuntut reinterpretasi berbasis maqāṣid dan realitas sosial. Dalam konteks pendidikan karakter, fenomena safar perempuan tanpa maḥram penting dikaji karena menyangkut aspek moralitas, tanggung jawab, kemandirian, serta kemampuan perempuan dalam menjaga diri dan etika perjalanan. Lebih dari itu, hadis safar perempuan juga mengandung indikasi ‘illah berupa ziyādah al-thiqah, yang membuka peluang untuk dikaji ulang melalui pendekatan kritik sanad dan matan. Maka dari itu, penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan implementasi pendidikan karakter dalam hadis safar perempuan tanpa maḥram serta menganalisis ketahanan Ṣaḥīḥ al-Bukhārī terhadap indikasi ‘illah tersebut. Penelitian ini menggunakan metode library research dengan teknik takhrīj, kritik sanad, dan kritik matan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan karakter memiliki keterkaitan erat dengan hadis safar perempuan, khususnya dalam aspek moral, etika, dan tanggung jawab perempuan. Meskipun hadis ini diriwayatkan oleh Ṣaḥīḥ al-Bukhārī dan terindikasi mengandung ‘illah berupa ziyādah al-thiqah, namun indikasi ini tidak bersifat qāḍiḥah (melemahkan hadis), sehingga tidak menggugurkan kehujahan hadis tersebut dalam konteks penguatan nilai-nilai karakter perempuan.
The Tradition of Walimah Al-‘Urs Across Time: a Study of the Prophet’s Hadith and Reflections on the “Marriage is Scary” Phenomenon Umami, Nadia ilma; Machmudah Lailiyah; Asqina Haudlatul Ashfa; Mohammad Hamsa Fauriz
MADINAH Vol 12 No 2 (2025): Madinah: Jurnal Studi Islam
Publisher : INSTITUT AGAMA ISLAM TARBIYATUT THOLABAH LAMONGAN, INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58518/madinah.V12i2.3783

Abstract

The phenomenon of “marriage is scary,” which is increasingly prevalent among urban youth, reflects deep structural and psychological concerns about the institution of marriage. These concerns are closely linked to economic pressures, high social expectations, and interpersonal challenges shaped by personal experiences or social environments. This study aims to explore the cultural and religious roots of marriage traditions, with a particular focus on walimah al-‘urs, through historical and thematic analysis of the Prophet Muhammad’s ﷺ hadiths. The study employs a qualitative descriptive approach, utilizing library research methods to systematically collect, examine, and interpret primary sources from canonical hadith collections (Sahih al-Bukhari, Sahih Muslim) and classical commentaries (‘Umdat al-Qari, Sharh Sahih al-Bukhari). Secondarysources include contemporary literature in psychology, sociology, and gender studies, as well as statistical data from official institutions, to contextualize the findings within modern sociopsychological realities. Data analysis follows a thematic-descriptive framework, identifying relevant hadiths that provide normative guidance on marriage celebrations. Three key hadiths were identified from Sahih Bukhari and Sahih Muslim that illustrate the Prophet’s ﷺ principles regarding walimah, emphasizing flexibility, simplicity, and modesty in its practice. The study contributes both theoretically and practically. Theoretically, it provides a nuanced understanding of how prophetic traditions can inform contemporary marriage practices. Practically, it offers a spiritual and social alternative to the modern pressures of marriage culture, particularly the tendencies toward materialism and social performance, thus fostering resilience and a balanced perspective for young Muslims navigating marital expectations