Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Analisis Kekuatan Semen Tonasa dan Semen Dinamyx Polhaupessy, Achmad Fadly; Huwae, David Daniel Marthin; Tahya, Hendrie
Jurnal Penelitian Multidisiplin Bangsa Vol. 2 No. 4 (2025): September
Publisher : Amirul Bangun Bangsa Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/jpnmb.v2i4.591

Abstract

Beton merupakan material konstruksi yang paling banyak digunakan karena sifatnya yang kuat, mudah dibentuk, dan relatif ekonomis. Salah satu faktor utama yang menentukan mutu beton adalah jenis semen yang digunakan. Di Kota Ambon, Semen Tonasa dan Semen Dynamix merupakan dua merek semen yang banyak digunakan masyarakat, dengan karakteristik harga dan kualitas yang berbeda. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbandingan kuat tekan beton K-300 yang dibuat dengan menggunakan kedua merek semen tersebut berdasarkan metode SNI 03-2834-2000. Metode penelitian dilakukan di Laboratorium Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Ambon dengan menggunakan agregat halus berupa pasir cuci Waiheru, agregat kasar berupa batu pecah dari Quarry Wai Sakula, serta semen tipe Portland Composite Cement (PCC) merek Tonasa dan Dynamix. Benda uji berupa silinder beton berukuran 15 × 30 cm dibuat sesuai dengan rancangan campuran dan diuji kuat tekannya pada umur 3 dan 7 hari. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif untuk membandingkan perbedaan hasil kuat tekan kedua jenis semen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kuat tekan rata-rata beton dengan Semen Tonasa mencapai 16,89 MPa pada umur 3 hari dan 18,68 MPa pada umur 7 hari, sedangkan beton dengan Semen Dynamix mencapai 16,23 MPa pada umur 3 hari dan 17,64 MPa pada umur 7 hari. Selisih kuat tekan antara keduanya relatif kecil, yaitu 0,66 MPa pada umur 3 hari dan 1,04 MPa pada umur 7 hari. Meskipun Semen Tonasa menghasilkan kuat tekan sedikit lebih tinggi, Semen Dynamix tetap layak digunakan sebagai alternatif karena harganya lebih terjangkau. Penelitian ini menegaskan bahwa pemilihan semen dapat mempertimbangkan keseimbangan antara mutu teknis dan efisiensi biaya, khususnya pada pembangunan infrastruktur di wilayah Maluku.