Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

“Marlojong” Kearifan Lokal Yang Dibenci Tapi Direstui : Analisis Kritis Status Perkawinan Yang Dipaksakan Arifana, Arifana; Sukmana, Oman; D. Soedarwo, Vina Salviana
Jurnal Ilmiah Muqoddimah: Jurnal Ilmu Sosial, Politik dan Hummaniora Vol 9, No 1 (2025): Februari 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jim.v9i1.2025.516-524

Abstract

Marlojong adalah tradisi kawin lari dalam masyarakat Batak Angkola yang terjadi ketika pasangan tidak mendapatkan restu keluarga atau menghadapi kendala ekonomi dan adat dalam pernikahan mereka. Praktik ini umumnya dilakukan sebagai jalan keluar bagi pasangan yang tidak dapat memenuhi tuntutan adat, seperti pembayaran mahar yang tinggi atau prosesi pernikahan yang kompleks. Meskipun Marlojong sering dianggap sebagai pelanggaran terhadap norma sosial dan adat, dalam banyak kasus, praktik ini akhirnya mendapat restu setelah dilakukan perundingan keluarga untuk menjaga keharmonisan sosial. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan analisis wacana kritis untuk memahami faktor penyebab, persepsi masyarakat, dan dampak sosial Marlojong. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor utama penyebab Marlojong adalah penolakan orang tua, beban ekonomi dalam pernikahan adat, serta kehamilan di luar nikah. Masyarakat memiliki pandangan beragam; ada yang menolak karena dianggap mencemarkan nama baik keluarga, tetapi ada pula yang memandangnya sebagai solusi dari peraturan adat yang ketat. Dampak sosial Marlojong meliputi ketegangan dalam keluarga, stigma sosial, serta potensi ketidakharmonisan rumah tangga. Untuk mengurangi praktik ini, diperlukan komunikasi yang lebih baik antara anak dan orang tua, penyederhanaan biaya pernikahan adat, serta fleksibilitas aturan adat agar lebih sesuai dengan perkembangan zaman
The Sociology of History Education: Revitalizing the Lampung Language in Historical Narratives Purwani, Emy Sri; Arifana, Arifana; Sasongko Adi, Bambang Tri; Sukmana, Oman; D. Soedarwo, Vina Salviana
Jurnal Ilmiah Muqoddimah: Jurnal Ilmu Sosial, Politik dan Hummaniora Vol 9, No 2 (2025): Mei 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jim.v9i2.2025.909-920

Abstract

Penelitian ini mengkaji peran sosiologis pendidikan sejarah dalam melestarikan dan merevitalisasi bahasa Lampung. Penurunan penggunaan bahasa Lampung mencerminkan tantangan sosial budaya dan pendidikan yang lebih luas, terutama dalam kurikulum sejarah, di mana narasi nasional yang dominan sering kali mengesampingkan sejarah lokal. Dengan menggunakan pendekatan sosiologi kritis, penelitian ini mengeksplorasi bagaimana kebijakan bahasa, reproduksi sosial, dan hegemoni budaya berkontribusi terhadap marginalisasi bahasa Lampung dalam pendidikan sejarah. Studi ini menerapkan penelitian berbasis dokumen dan analisis deskriptif untuk menilai kebijakan yang ada, materi pendidikan, serta pola sosiolinguistik yang mempengaruhi transmisi bahasa Lampung. Temuan penelitian menyoroti hambatan seperti hegemoni bahasa, keterbatasan sumber daya pendidikan, dan menurunnya transmisi bahasa antar generasi, serta mengidentifikasi strategi revitalisasi melalui kurikulum dwibahasa, keterlibatan komunitas, dan integrasi media digital. Studi ini menyimpulkan bahwa pendekatan sosiologis sangat penting dalam mendekolonisasi pendidikan sejarah, mempromosikan narasi sejarah multibahasa, dan memastikan keberlangsungan bahasa daerah. Penelitian ini berkontribusi pada kajian yang sudah ada dengan menawarkan analisis sosiologis kritis terhadap pendidikan sejarah dalam perspektif pelestarian bahasa. Berbeda dengan penelitian sebelumnya, riset ini memberikan perspektif interdisipliner yang menghubungkan sosiologi pendidikan, kebijakan bahasa, dan kesadaran sejarah. Selain itu, penelitian ini menghubungkan teori dan praktik dengan mengusulkan rekomendasi kebijakan untuk mengintegrasikan bahasa daerah ke dalam kurikulum sejarah