The dynamic nature of dakwah varies across eras, differing from the times of the Prophets and their companions. Ali bin Abi Talib once advised, “Educate your children according to their era,” highlighting the need for relevant approaches in each period. As times progress, dakwah activists are increasingly aware of the importance of strategic methods in preaching. This study aims to serve as a reference for the UIKA academic community, dakwah activists, students, and the general public.Using a qualitative ethnographic approach, the research reveals deep insights through interviews, observations, and document analysis. Ethnography emphasizes confidentiality, personal experience, and participation rather than mere observation. Arikunto (2013) describes data collection as a systematic, standardized process to measure variables and answer research questions (Fadilla, 2023: 36).The study identified three main strategies: cadre development, value instillation, and role modeling. Supporting factors include active communication and the benefits members gain in social, cognitive, and affective areas. Inhibiting factors include lack of effective guidance and limited facilities.The findings underline that Islamic dakwah employs diverse strategies and methods, each adapted to its time and challenges. In conclusion: (1) Development strategies help members stay on a righteous path. (2) Members’ adherence to Islamic values is influenced by the effectiveness of guidance.This reflects the enduring importance of evolving dakwah strategies. Abstrak Fenomena dakwah yang dinamis berbeda dari satu zaman ke zaman lainnya, tidak sama dengan masa para Nabi dan para sahabat. Ali bin Abi Thalib pernah berpesan, “Didiklah anakmu sesuai zamannya,” yang menegaskan pentingnya pendekatan yang relevan di setiap era. Seiring perkembangan zaman, para aktivis dakwah semakin menyadari urgensi strategi dalam berdakwah. Penelitian ini bertujuan menjadi referensi bagi civitas akademika UIKA, para aktivis dakwah, mahasiswa, dan masyarakat umum. Dengan pendekatan kualitatif etnografi, penelitian ini menggali data secara mendalam melalui wawancara, observasi, dan kajian dokumen. Metode etnografi menekankan kerahasiaan, pengalaman pribadi, dan partisipasi aktif, bukan sekadar pengamatan. Arikunto (2013) menjelaskan bahwa pengumpulan data adalah proses sistematis dengan prosedur baku untuk mengukur variabel dan menjawab pertanyaan penelitian (Fadilla, 2023: 36).Penelitian menemukan tiga strategi utama: metode pengaderan, penanaman nilai, dan keteladanan. Faktor pendukung yang ditemukan adalah keaktifan komunikasi serta manfaat yang dirasakan anggota dalam aspek sosial, kognitif, dan afektif. Faktor penghambatnya meliputi kurangnya efektivitas pembinaan dan keterbatasan fasilitas. Hasil penelitian menegaskan bahwa strategi dan metode dakwah Islam sangat beragam, disesuaikan dengan tantangan dan kondisi zaman. Kesimpulan yang diperoleh: (1) Strategi pembinaan dilakukan untuk menjaga anggota tetap berada di jalan kebaikan. (2) Nilai-nilai keislaman anggota dipengaruhi oleh keberlangsungan dan efektivitas pembinaan. Hal ini menunjukkan pentingnya strategi dakwah yang terus berkembang dari masa ke masa.