Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

SEKSUALITAS PADA WANITA SETELAH TOTAL ABDOMINAL HISTEREKTOMI (TAH) (The Sexuality of Women After Total Abdominal Histerektomy (TAH) Wulandari, Barkah; Rachman, Irwan Taufiqur; Nisman, Wenny Artanty
Journal Nursing Care and Biomolecular Vol 1, No 1 (2016)
Publisher : STIKes Maharani Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (71.016 KB) | DOI: 10.32700/jnc.v1i1.9

Abstract

Total Abdominal Histerektomi merupakan tindakan pengangkatan uterus dan serviks, hal tersebut secara tidak langsung mempengaruhi seksualitas wanita setelah TAH, Keluhan yang sering dirasakan pada wanita setelah TAH adalah keringnya vagina, berkurangnya hasrat seksual, anorgasmia dan berkurangnya kepuasan seksual. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran seksualitas pada wanita setelah menjalani tindakan TAH. Hal ini termasuk untuk mengetahui fungsi seksual dan kepuasan seksual setelah TAH. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Tahap 1 menggunakan kuantitatif deskriptif. Tahap kedua metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Sampel penelitian berjumlah 14 responden dari pasien post TAH atas indikasi benign dari RSUP Dr Sardjito Yogyakarta dan wawancara mendalam dilakukan terhadap 5 responden yang merupakan sampel kualitatif. Terdapat gambaran peningkatan seksualitas pada wanita setelah TAH. Hal ini dikarenakan sebelum TAH merasakan gangguan aktivitas seksual. Mayoritas fungsi seksual wanita setelah TAH dikategorikan dalam fungsi seksual baik. Terdapat gambaran peningkatan kepuasan seksual pada wanita setelah  menjalani TAH. Hal tersebut berhubungan dengan hilangnya keluhan utama, hilangnya kecemasan terhadap penyakit dan sikap serta perhatian pasangan
Pengaruh Total Abdominal Histerektomi (Tah) Terhadap Dyspareunia Dan Seksualitas Pada Pasangan Suami Istri Barkah Wulandari
JURNAL BIDANG ILMU KESEHATAN Vol 10, No 1 (2020): Jurnal Bidang Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52643/jbik.v10i1.835

Abstract

Total Abdominal Histerektomi (TAH) merupakan ancaman bagi seorang wanita karena hilangnya fungsi reproduksi dan fungsi seksual akibat pengangkatan uterus dan serviks (Briedite et al, 2014). Hal ini dihubungkan dengan fungsi rahim yang berperan dalam kontraksi selama fase orgasm dan pengangkatan serviks menyebabkan anatomi vagina menjadi pendek yang mempengaruhi gejala dyspareunia (nyeri selama koitus dan berhubungan seksual) dan sensasi yang berubah selama koitus (Jacquia et al, 2014). Penelitian ini untuk mengungkapkan temuan mengenai pengaruh TAH atas indikasi benign terhadap dyspareunia dan seksualitas pasangan suami istri. Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental dengan pendekatan cross secsional. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 31 orang wanita post TAH. Terdapat hubungan positif dyspareunia dengan kepuasan seksual  p=0,009 (p<0,05). Koefisien korelasi positif, semakin tinggi skor dyspareunia maka semakin tinggi kepuasan seksual dengan keeratan kategori sedang 0,462 (0,400-0,599). Usia, lama TAH, usia pernikahan, jumlah anak, pendidikan dan pekerjaan tidak ada hubungannya dengan kejadian dyspareunia dan kepuasan seksual. Tingkatan dyspareunia yang dirasakan oleh responden setelah TAH sebagian besar berada pada kategori dyspareunia ringan (64,5%). Tingkatan dyspareunia ringan terjadi di kedua kelompok yaitu subjek yang ada perbaikan seksual (66,7%) maupun subjek merasakan ada penurunan seksual (57,1%). Tidak ada hubungan antara dyspareunia dengan kejadian TAH (P>0.05). Hanya saja terdapat hubungan antara dyspareunia dengan kepuasan seksual.
The Experience and Needs of Teachers in Providing Reproductive Health Education in Adolescents with Intellectual Disability Barkah Wulandari; Apri Nur Wulandari
Indonesian Journal of Global Health Research Vol 3 No 4 (2021): Indonesian Journal of Global Health Research
Publisher : GLOBAL HEALTH SCIENCE GROUP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (176.361 KB) | DOI: 10.37287/ijghr.v3i4.726

Abstract

Adolescents with intellectual disabilities are teenagers who have a low level of intelligence compared to adolescents of their age. This situation causes adolescents with intellectual disabilities have an inability to adapt a developmental behavior. It happens because they have the same biological development as adolescents of their age, thus often causing various problems related to reproduction. On the other hand, teachers in schools have obstacles in providing reproductive health education, this is because many teachers have not received information on reproductive health, consider it taboo, especially on the topic of sexuality and the limitations of children's abilities. So, the teacher’s role is limited to reminding or helping young girls to change pads when menstruating, helping and reminding them how to clean themselves after urinate or defecate. The objective of this research is to explore the experience and needs of teachers in providing reproductive health education in adolescents with intellectual disabilities. This research was conducted using a qualitative approach. Participant in this research was teachers in SLB Negeri 2 Yogyakarta. The data were collected using Focus Group Discussion (FGD) method. There are 4 themes based on this study, namely: adolescents with intellectual disabilities are feeling the need for sexuality, school efforts in controlling sexual abuse of adolescents with intellectual disabilities in schools, efforts to increase teacher capabilities in providing reproductive health material, teacher limitation regarding the reproductive health of adolescents with intellectual disabilities. Reproductive health curriculum, teaching instruments, parental participation for the sustainability of reproductive health materials at home, and material reproductive health curriculum in each age stage are the need of teachers in providing reproductive health for adolescent with intellectual disabilities.
Pengembangan media audio visual sebagai media pembelajaran: Kesehatan reproduksi bagi remaja tunagrahita Apri Nur Wulandari; Barkah Wulandari
MEDIA ILMU KESEHATAN Vol 10 No 2 (2021): Media Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30989/mik.v10i2.545

Abstract

Background: Teachers have experience difficulties in delivering reproductive health material to adolescent with intellectual disability. Until now, learning reproductive health has not been taught in a structured manner in learning in schools because it has not been included in the educational curriculum structure in special schools. The lack of references or guidelines for parents and teachers shows the importance of media learning.Objective: This study aims to develop audio-visual media as a learning media for reproductive health for adolescent with intellectual disability. Methods: This research is a Research and Development (R&D). The first step is a need assessment of the problems and experiences of the parents, the teacher then continues to draft the instructional media in audio-visual form. The validity test was carried out by media and material experts as well as field testing on teachers at SLB N 2 Yogyakarta.Results: The feasibility of reproductive health audio-visual media for adolescents with intellectual disability based on material experts is 74 points (feasible with a good predicate), the eligibility of media experts is 90 points (feasible with very good predicate), and the eligibility of teachers is 81.5 points (feasible with very good).Conclusion: The design of the audio-visual media that has been made feasible to be tested on adolescents with intellectual disability after passing the revision stage.
Hubungan Antara Karakteristik Demografi Dengan Pengetahuan Remaja Tunagrahita Tentang Seksualitas Barkah Wulandari; Apri Nur Wulandari
Jurnal Kebidanan dan Keperawatan Aisyiyah Vol 17, No 1 (2021): Juni
Publisher : Universitas Aisyiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (309.011 KB) | DOI: 10.31101/jkk.2067

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara karakteristik demografi dengan pengetahuan remaja tunagrahita tentang seksualitas. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode cross sectional. Sampel yang digunakan adalah remaja tunagrahita ringan dan sedang yang ada di SLB N 2 Yogyakarta. Analisa data menggunakan uji Chi-Square. Hasil penelitian diperoleh nilai p0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara karakteristik demografi dengan pengetahuan seksual pada remaja tunagrahita.
Terapi Kognitif Dengan Metode EFT (Emotional Freedom Technique) Pada Penyesuaian Ibu Dengan Anak Autis Barkah Wulandari; Meidiana Dwidiyanti
Jurnal Keperawatan Notokusumo Vol. 4 No. 1 (2016): Jurnal Keperawatan Notokusumo
Publisher : LPPM STIKES NOTOKUSUMO YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (253.221 KB)

Abstract

Background : Mothers who have children with autism always have a problem in adjustment that causes mothers stressed. The presence of children with autism in a family is certainly going to affect the lives of entire families, including the mother. There should be appropriate measures to solve the problem so that the role of mother in the family is not disturbed. Objective : The aim of this research is to conduct case studies on cognitive therapy management using EFT (Emotional Freedom Technique) in the adjustment of mothers with autistic children. Method : The study used a qualitative approach with case studies using in-depth interview, action research and observation. The study used five samples of partisipants who experienced problems of adjustment in Boyolali. Result : Psychological problems or stress in mothers with autistic children came from the lack of family support, economic problems, especially for the cost of child care and education of autism, relationships with other family members, child care difficulties and autism mothers? fears for the future of children with autism. The stress responses felt by mothers with autism children included confusion, anger, and sadness. Meanwhile, the physical response to stress was indicated by palpitations, cold sweat, heavy and dizzy head. The responses of mothers with autistic children aftercognitive therapy with EFT methods included the mother's easy smile, increased eye contact, feeling of not being alone in facing problems, feeling more spacious and quiet and normal vital signs when measured. Coclusion : Cognitive therapy with EFT to help mothers in eliminating negative emotions in the adjustment of mothers with autistic children.
Analisis Aplikasi Teori Myra Levine Pada Dyspareunia Wanita Setelah Histerektomi Barkah Wulandari
Jurnal Keperawatan Notokusumo Vol. 6 No. 1 (2018): Jurnal Keperawatan Notokusumo
Publisher : LPPM STIKES NOTOKUSUMO YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (292.554 KB)

Abstract

Background : Hysterectomy is one of the surgical actions that causes anatomical changes. Such changes create problems in terms of lumbrication and dyspareunia. The state of dyspareunia causes a woman to feel an uncomfortable condition during sexual intercourse and the woman is prepared to adapt to the condition. This study is intended to provide an overview of the myra Levine theory of dyspareunia in women after hysterectomy. Method : This research uses qualitative approach with phenomenology strategy with sampling technique using purposive sample. In-depth interviews were conducted on 4 respondents who had a history of post hysterectomy on benign and sexual active. Respondents previously performed dyspareunia assessment with FSFI (Female Sexual Function Index) questionnaire. Result : Were women after hysterectomy took time off as energy conservation. Early adaptation after hysterectomy, Respondents said feeling dyspareunia on sexual activity returned after hysterectomy, subsequently the respondents chose actions taken to reduce dyspareunia and positive self-image on an occurrence of dyspepsia can help adaptation in structural conservation. Conclusion : The third point in this study is required nurse role in providing discharge planning: Health promotion as the fulfillment of personal and social conservation.
Pengaruh Massage Terhadap Peningkatan Panjang Badan Pada Bayi Berat Lahir Rendah Wiwi Kustio Priliana; Barkah Wulandari
Jurnal Keperawatan Notokusumo Vol. 6 No. 1 (2018): Jurnal Keperawatan Notokusumo
Publisher : LPPM STIKES NOTOKUSUMO YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (402.955 KB)

Abstract

Background The number of low birth weight babies (LBW) in Indonesia is still quite high. WHO notes Indonesia is ranked ninth in the world. In Indonesia the prevalence of LBW is 5-27%, while in Yogyakarta the LBW prevalence rate in 2015 is 9.4%
STRATEGI KASATRIA (EDUKASI SENAM TRIAS DM) DALAM OPTIMALISASI PERAN KELUARGA DENGAN DIABETES MELLITUS Kustantii, Cecilya; Wulandari, Barkah; Pratiwi, Etik; Taukhit, Taukhit
coba Vol 13 No 1 (2024): November 2024
Publisher : Akademi Keperawatan Dharma Husada Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32831/jik.v13i1.649

Abstract

Pendahuluan: Diabetes mellitus (DM) merupakan salah satu golongan penyakit kronik yang saat ini banyak dialami masyarakat Diabetes tipe 2 (T2DM) adalah bentuk diabetes yang paling umum dan mempengaruhi lebih dari 90% penderita diabetes. Selain kecenderungan genetik, kurangnya aktivitas fisik, obesitas, dan kebiasaan makan yang tidak sehat merupakan faktor risiko yang signifikan untuk orang dengan diabetes mellitus. Penelitian ini bertujuan mengetahui pemahaman edukasi dan pengetahuan senam DM dan peran keluarga dengan DM. Metodologi: penelitian ini merupakan penelitian cross sectional dengan pendekatan deskriptif kuantitatif.Peneliti melakukan pengumpulan data dalam bentuk kuesioner mengenai aktivitas olah raga pada lansia khususnya senam kaki Diabetikum dan juga melakukan kegiatan screening gejala DM (Trias P). Pemilihan sample menggunakan purposive sampling dilaksanakan pada bulan Maret 2023 di Kawasan RSUD Wates Kulon Progo. Peserta kegiatan ini sebanyak 51 orang dengan tehnik pengambilan sample total sampling. Peneliti melakukan kegiatan senam kaki diabetikum yang terdiri dari 10 langkah-langkah setelah dilakukan screening. Diskusi : Hasil demografi menunjukkan jenis kelamin mayoritas lansia adalah pria, usia rata-rata mayoritas adalah 60-70 tahun sebanyak 48,07%. Tingkat Pendidikan mayoritas adalah SMA yakni 38,46 %. Hasil Screening menunjukkan mayoritas klien memiliki resiko DM sebanyak 78,89%. Pasien menunjuukan 60 % sangat memahami mengenai prosedur pelaksanaan senam DM, 40 %memahami Edukasi senam dan Trias DM. Kesimpulan : Skreening diabetes mellitus cukup penting dilakukan di kalangan masyarakat guna deteksi awal gejala Diabetes Mellitus. Hasil riset telah menemukan bahwa kontrol glukosa darah yang ketat dapat secara efektif mengurangi risiko komplikasi pada pasien. Kata Kunci: Edukasi Senam, Trias DM, Peran keluarga
SEKSUALITAS PADA WANITA SETELAH TOTAL ABDOMINAL HISTEREKTOMI (TAH) (The Sexuality of Women After Total Abdominal Histerektomy (TAH) Wulandari, Barkah; Rachman, Irwan Taufiqur; Nisman, Wenny Artanty
Journal of Nursing Care and Biomolecular Vol 1 No 1 (2016)
Publisher : STIKes Maharani Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32700/jnc.v1i1.9

Abstract

Total Abdominal Histerektomi merupakan tindakan pengangkatan uterus dan serviks, hal tersebut secara tidak langsung mempengaruhi seksualitas wanita setelah TAH, Keluhan yang sering dirasakan pada wanita setelah TAH adalah keringnya vagina, berkurangnya hasrat seksual, anorgasmia dan berkurangnya kepuasan seksual. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran seksualitas pada wanita setelah menjalani tindakan TAH. Hal ini termasuk untuk mengetahui fungsi seksual dan kepuasan seksual setelah TAH. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Tahap 1 menggunakan kuantitatif deskriptif. Tahap kedua metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Sampel penelitian berjumlah 14 responden dari pasien post TAH atas indikasi benign dari RSUP Dr Sardjito Yogyakarta dan wawancara mendalam dilakukan terhadap 5 responden yang merupakan sampel kualitatif. Terdapat gambaran peningkatan seksualitas pada wanita setelah TAH. Hal ini dikarenakan sebelum TAH merasakan gangguan aktivitas seksual. Mayoritas fungsi seksual wanita setelah TAH dikategorikan dalam fungsi seksual baik. Terdapat gambaran peningkatan kepuasan seksual pada wanita setelah  menjalani TAH. Hal tersebut berhubungan dengan hilangnya keluhan utama, hilangnya kecemasan terhadap penyakit dan sikap serta perhatian pasangan