Apriani, Mutia Rahma
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Kuantifikasi Penyusutan Gletser di Pegunungan Jayawijaya dan Relasinya dengan Perubahan Iklim Apriani, Mutia Rahma; Nadzir, Zulfikar Adlan
Majalah Geografi Indonesia Vol 39, No 2 (2025): Majalah Geografi Indonesia
Publisher : Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/mgi.105325

Abstract

Abstrak. Gletser tropis di Pegunungan Jayawijaya adalah indikator iklim yang sensitif dan telah mencair secara signifikan selama beberapa dekade terakhir. Kajian jangka panjang yang mengaitkan dinamika luas gletser Jayawijaya dengan indikator iklim global masih terbatas. Studi ini menggunakan citra Landsat selama 28 tahun (1995-2023) dan algoritma Normalized Difference Snow Index (NDSI) dalam platform Google Earth Engine untuk memantau pencairan gletser. Untuk mengidentifikasi hubungan antara pencairan gletser dan indikator perubahan iklim lainnya, yaitu perubahan suhu permukaan tanah dan perubahan permukaan air laut, uji korelasi dan kesesuaian model regresi berbasis linier dilakukan. Ekstrapolasi ke masa depan dan masa lalu juga diestimasi untuk memprediksi dan meramalkan area gletser. Hasil menunjukkan bahwa pada 2023, 95,95% area gletser telah hilang dibandingkan tahun 1995 dan lebih cepat 2,6 dan 6 kali daripada penyusutan di gletser lintang tinggi. Tiga dari lima gletser telah lenyap, menyisakan East Northwall Firn dan Carstensz. Berdasarkan hasil, diperkirakan seluruh gletser akan menghilang pada tahun 2024. Selain itu, ditemukan hubungan kuat antara pencairan gletser dengan suhu dan muka laut (r = -0,89 dan 0,90). Temuan ini memperkuat pemahaman tentang dampak iklim di wilayah tropis melalui data dengan resolusi spasial dan temporal tinggi dan menegaskan percepatan dampak iklim di daerah tropis. Abstract. Tropical glaciers in the Jayawijaya Mountains are sensitive climate indicators and have retreated markedly over recent decades. Long-term studies linking Jayawijaya glacier-area dynamics to global climate indicators remain limited. This study uses 28 years of Landsat imagery and the Normalized Difference Snow Index (NDSI) on the Google Earth Engine platform to monitor glacier loss. To identify relationships with other climate-change indicators—namely land surface temperature and sea-level change—we performed correlation tests and simple linear regression model fitting. We also used extrapolation to hindcast and forecast glacier area. Results show that by 2023, 95.95% of glacier area had disappeared relative to 1995, of which 2.6 and 6 times faster than the retreat rate on high-latitude glaciers. Three of five glaciers have vanished, leaving only East Northwall Firn and Carstensz. Based on our results, all glaciers were projected to disappear by 2024. We find strong relationships between glacier retreat and temperature and sea level (r = −0.89 and 0.90). These findings enhance understanding of tropical climate impacts using long, high-resolution satellite records and underscore accelerating climate risks in the tropics.Submitted: 2025-03-11 Revisions:  2025-09-11  Accepted: 2024-09-11 Published: 2025-09-22  
INTEGRASI PEMETAAN ANCAMAN, KERENTANAN, DAN KAPASITAS DALAM KAJIAN RISIKO GEMPABUMI DAN TSUNAMI DI PESAWARAN, LAMPUNG Nadzir, Zulfikar Adlan; simarmata, Nirmawana; Agustina, Lea Kristi; Apriani, Mutia Rahma
Jurnal Geosaintek Vol. 10 No. 2 (2024)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j25023659.v10i2.1858

Abstract

Pesawaran adalah nama dari sebuah kabupaten di Provinsi Lampung. Pada kabupaten ini terdapat sesar lokal dan area pesisir yang berbatasan langsung dengan Selat Sunda, sehingga rawan terjadi gempabumi dan tsunami. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat risiko dari gempabumi dan tsunami di Kabupaten Pesawaran menggunakan indeks ancaman, kerentanan, dan kapasitas. Metode yang digunakan adalah Probabilistic Seismic Hazard Analysis (PSHA) untuk pembuatan peta ancaman gempabumi dan perhitungan Hloss untuk pembuatan peta ancaman tsunami. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bencana gempabumi Kabupaten Pesawaran memiliki risiko rendah hingga sedang. Tidak ada indeks risiko tinggi gempa bumi di Kabupaten Pesawaran. Hal ini dikarenakan indeks ancaman dan kerentanan berada pada kategori rendah hingga sedang, dan indeks kapasitas berada pada kategori tinggi. Indeks risiko sedang dengan luas terbesar berada di Desa Bogorejo, Gedong Tataan seluas 2.695,02 ha. Sedangkan, untuk bencana tsunami hanya berpotensi di beberapa kelurahan yang terletak di Kecamatan Teluk Pandan, Punduh Pidada, Padang Cermin, dan Marga Punduh. Hampir seluruh wilayah tersebut memiliki indeks ancaman yang tinggi, namun indeks risikonya sebagian besar berada pada kategori rendah hingga sedang, hanya sebagian kecil yang memiliki risiko tinggi tsunami. Hal ini dikarenakan indeks kerentanan berada pada kategori rendah hingga sedang, dan indeks kapasitas berada pada kategori tinggi. Sehingga, meskipun ancaman di wilayah tersebut tinggi, namun risikonya dapat diperkecil  karena minimnya kerentanan ditambah dengan kapasitas yang tinggi. Salah satu wilayah yang memiliki indeks risiko tsunami adalah Desa Persiapan Dantar, Kecamatan Padang Cermin dengan luas sebesar 349,42 ha.