Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Analisis Spasial Risiko Bencana Kebakaran Hutan Dan Lahan Di Kabupaten Pesawaran Simarmata, Nirmawana; Nadzir, Zulfikar Adlan; Agustina, Lea Kristi; Wijayanti, Goldie Melinda; Giovani, Muhammad
Jurnal Geografi, Edukasi dan Lingkungan (JGEL) Vol. 9 No. 1 (2025): Edisi Bulan Januari
Publisher : Pendidikan Geografi Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22236/jgel.v9i1.14520

Abstract

Forest and land fires are common natural disasters in Indonesia, impacting ecology, economy, and community welfare. This study aims to calculate the spatial risk of Karhutla in Pesawaran Regency as an initial step in disaster management. The data comes from Landsat 8 (OLI) satellite images, slope maps, road maps, rivers, and land cover of Pesawaran Regency. This disaster risk assessment method refers to Decree from the BNPB Head Number 2 on year 2012 with three risk components in the form of vulnerability, hazard, and capacity indices. The hazard index was analyzed using hazard assessment variables, spatial analysis, and attribute analysis. The index of vulnerability is conducted by analyzing the conditions and characteristics of the community and its environment to calculate which factors reduce the ability to cope with disasters. The capacity index is calculated based on five leading indicators: disaster management rules and institutions, early warning systems and disaster risk assessments, disaster education, essential risk factor reduction, and preparedness development at all levels. The calculated hazard, vulnerability, and capacity indices were then combined to assess the risk level of land and forest fire disasters. An analysis from forest and land fire disaster risk assessment results in Pesawaran Regency shows that majority of the area have a medium risk. The largest sub-district with a low-risk level is in Pandan Island Sub-district with an area of 11,332.6 hectare, and the largest sub-district with a high level is in Tegineneng Sub-district of 11,558.3 hectare area, followed by Gedong Meneng sub-district. These sub-districts could be prioritized for a holistic and integrated scheme to add capacity index by all stakeholders.
ANALISIS HIDROGEOLOGI DAN GERAKAN MASSA TANAH BERDASARKAN METODE GAYABERAT SEBAGAI EVALUASI PENATAAN RUANG KALIAWI, BANDAR LAMPUNG Rizka, Rizka; Agustina, Lea Kristi; Mazmuloh, Hot; Sihombing, Andreas Pujian; Naufaldi, Muhammad Iqbal; Putraloka, Arvico; Prasetyo, Ervan; Safitri, Indri; Ilham, Ahmad Rowatul; Bashkara, Oktavian Teguh
Bulletin of Scientific Contribution Vol 18, No 3 (2020): Bulletin of Scientific Contribution : GEOLOGY
Publisher : Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/bsc.v18i3.30846

Abstract

Informasi model bawah permukaan dapat digunakan untuk penataan ruang dengan memahami aspek geologi dan potensi bencananya. Metode gayaberat dapat dijadikan solusi untuk mendapatkan model bawah permukaan di daerah Kaliawi yang terletak di pusat kegiatan perekonomian Kota Bandar Lampung. Pengukuran gayaberat telah dilakukan sebanyak 24 titik di Kaliawi. Berdasarkan hasil pengolahan data gayaberat diperoleh peta Complete Bouguer Anomaly (CBA) dan peta anomali regional, Kaliawi yang memiliki pola penurunan dari Tenggara ke arah Barat Laut. Nilai anomali rendah mayoritas berada di daerah Barat dan ditafsirkan merupakan batuan sedimen sedangkan anomali tinggi mayoritas berada di daerah Timur dan diduga merepresentasikan cerminan konfigurasi batuan dasar yang memiliki litologi basalt-andesit. Berdasarkan pemodelan ke depan gayaberat diperoleh nilai densitas sedimen 2.3 gr/cc dan batuan dasar (basalt-andesit) dengan nilai densitas 2.8 gr/cc. Nilai anomali gayaberat yang rendah berpotensi menjadi akuifer. Nilai anomali gayaberat yang rendah juga merupakan zona lemah dan rawan terjadi gerakan massa tanah. Sehingga untuk penataan ruang Kaliawi, daerah Barat direkomendasikan sebagai zona konservasi dan sedikit permukiman sedangkan daerah Timur dapat digunakan menjadi area permukiman penduduk.Kata Kunci: Gayaberat, perkotaan, Kaliawi
Estimasi Potensi Indeks Bahaya Bencana Banjir dan Longsor di Kabupaten Pesawaran Agustina, Lea Kristi; Nadzir, Zulfikar Adlan; Simarmata, Nirmawana
Jurnal Geosains dan Remote Sensing Vol 6 No 1 (2025): JGRS Edisi Mei
Publisher : Department of Geophysical Engineering, Faculty of Engineering, University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jgrs.ft.unila.383

Abstract

Bencana hidrometeorologis seperti banjir dan tanah longsor sering terjadi di Indonesia karena iklimnya yang tropis. Khususnya di kabupaten Pesawaran di Provinsi Lampung, di mana banjir sering terjadi dalam sepuluh tahun terakhir. Tahun 2008–2019 menyumbang lebih dari 60% dari semua banjir tersebut. Ketika area yang biasanya kering menjadi tergenang air, banjir terjadi. Ini sering terjadi karena limpasan air permukaan yang melebihi kapasitas saluran pembuangan atau karena air hujan yang tidak dapat meresap ke dalam tanah. Banjir dan longsor sering dikaitkan karena keduanya berkaitan dengan kondisi air di atas dan bawah permukaan. Hujan luar biasa dapat menyebabkan fenomena ini, serta kegiatan manusia seperti alih fungsi lahan dan penebangan pohon. Selama periode tersebut, Kabupaten Pesawaran mengalami 143 kejadian bencana, 102 di antaranya adalah banjir, termasuk banjir genangan, bandang, dan rob. Bencana ini menyebabkan 3 orang meninggal dan 1 orang luka-luka, dan menyebabkan kerusakan fisik pada 232 rumah rusak berat dan 1.040 rumah rusak ringan. Selain itu, terjadi 19 longsor, yang menyebabkan kerusakan ringan pada 12 rumah. Selain itu, bencana ini menimbulkan masalah penyebaran penyakit dan sumber air, sehingga indeks bahaya diperlukan untuk mendukung kesiapsiagaan pemerintah dan masyarakat.