Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pendidikan Pra Nikah dalam Menjaga Keharmoniisan Rumah Tangga di Kabupaten Pelalawan Yahanan
Tasnim Journal for Community Service Vol. 5 No. 2 (2024): Tasnim
Publisher : Anotero Lembaga Scientific Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendidikan pra nikah atau bimbingan perkawinan (binwin) melalui 2 (dua) cara, yaitu: pertama, diadakan langsung oleh pihak Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pelalawan secara serentak dengan mengundang pihak terkait dan anggaran ditanggung pihak Kementerian Agama melalui anggaran Bimas Islam; dan kedua, diadakan dari Kantor Urusan Agama (KUA) setempat dengan biaya mandiri. Terkait pemateri sesuai dengan materi, jika berkaitan dengan perkawinan dan keluarga sakinah maka pematerinya dari Kementerian Agama dan KUA dan jika materinya tentang kesehatan maka pematerinya dari BKKBN dan Puskesmas. Pendidikan pra nikah dalam keharmonisan rumah tangga di Kabupaten Pelalawan sangat berpengaruh untuk memecahkan masalah rumah tangga dan memberikan pemahaman terkait pernikahan sehingga terwujudnya keluarga yang harmonis.
Peranan Kantor Urusan Agama dalam Meminimalisir Perkawinan Bawah Tangan di Kecamatan Kampar Kiri Kabupaten Kampar Yahanan
Tasnim Journal for Community Service Vol. 4 No. 1 (2023): Tasnim
Publisher : Anotero Lembaga Scientific Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada kenyataannya masih ada masyarakat yang tidak memahami perundang-undangan yang mengatur perihal perkawinn. Mereka lebih senang dan bahkan menganggap sudah cukup apabila telah memenuhi persyaratan agama dan adat. Sehingga ketika ingin melaksanakan proses perkawinan, tidak merasa perlu untuk mendapatkan buku nikah dan perkawinan mereka tidak tercatat di Kantor Urusan Agama (KUA). Pandangan seperti ini banyak ditemukan di Indonesia, bukan hanya di daerah Kecamatan Kampar Kiri Kabupaten Kampar Provinsi Riau (daerah penelitian dalam tulisan ini) tetapi terjadi hampir di setiap daerah. Peran Kantor Urusan Agama (KUA) dalam meminimalisir perkawinan bawah tangan di Kecamatan Kampar Kiri Kabupaten Kampar di antaranya: a) Melakukan penyuluhan-penyuluhan Pencatatan Perkawina kepada calon pengantin; b) Melakukan sosialisaasi tentang pentingnya Pencatatan Perkawinan dan dampak buruknya terhadap keluarga, ibu dan anak melakui seminar-seminar dan pengajian-pengajian yang diselenggarakan masyarakat; c) Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Kampar Kiri berkerja sama dengan P3N bersama aparatur desa melakukan penyuluhan-penyuluhan setiap 2 (dua) bulan sekali kepada masyarakat; dan d) Kantor Urusan Agama (KUA) memfasilitasi itsbat nikah.
The Legal Aspects of the Hanging Marriage Practice: An Ethnographic Analysis Yahanan; Budiawan, Afiq
Pena Justisia: Media Komunikasi dan Kajian Hukum Vol. 24 No. 1 (2025): Pena Justisia
Publisher : Faculty of Law, Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/pj.v24i2.6213

Abstract

The tradition of hanging marriage in the Kampar community is part of a cultural heritage that is still preserved today. This tradition involves a series of traditional ceremonies that are full of meaning, ranging from the Khatam Al-Qur'an rituals, Barandam, night, to the marriage procession itself. Hanging marriage is not only seen as a form of prevention of pre-marital relations, but also as a symbol of spiritual and social readiness of the bride and groom before living a domestic life. In the perspective of Islamic law, this tradition does not conflict as long as it does not deviate from the Shari'a, although there are several aspects that need to be harmonized with the provisions of the National Marriage Law, especially related to the minimum age limit of marriage. This study aims to examine more in the meaning and cultural values ​​behind the tradition as well as the challenges faced in the context of children's modernization and protection