The purpose of this study was to identify the learning style profiles of seventh-grade students at St. Theresia Catholic Junior High School in Kupang for the 2024/2025 academic year and to analyze the implications for learning information services. This study used a quantitative approach, with learning style as the variable. The research population consisted of 165 seventh-grade students, while the sample consisted of 42 students selected through proportional random sampling. Data were collected through interviews and the Non-Cognitive Diagnostic Assessment (Student Learning Styles) questionnaire and analyzed using the SI-BK Edition SMP 2.1 application. The results showed that most students preferred visual learning styles (57%), followed by kinesthetic (26%) and auditory (17%). These results highlight the important role of guidance and counseling teachers in planning and organizing learning information services at school. Thus, these services can be provided more effectively and in accordance with students' learning needs, thereby increasing their understanding and involvement in the learning process.ABSTRACTujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi profil gaya belajar siswa kelas VII di Sekolah Menengah Pertama Katolik St. Theresia di Kupang untuk tahun ajaran 2024/2025 dan untuk menganalisis implikasinya terhadap layanan informasi pembelajaran. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, dengan gaya belajar sebagai variabel. Populasi penelitian terdiri dari 165 siswa kelas VII, sedangkan sampel terdiri dari 42 siswa yang dipilih melalui sampling acak proporsional. Data dikumpulkan melalui wawancara dan kuesioner Penilaian Diagnostik Non-Kognitif (Gaya Belajar Siswa), dan dianalisis menggunakan aplikasi SI-BK Edisi SMP 2.1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar siswa lebih menyukai gaya belajar visual (57%), diikuti oleh kinestetik (26%) dan auditif (17%). Hasil ini menyoroti pentingnya peran guru bimbingan dan konseling dalam merencanakan dan menyelenggarakan layanan informasi pembelajaran di sekolah. Dengan demikian, layanan tersebut dapat disediakan secara lebih efektif dan sesuai dengan kebutuhan belajar siswa, sehingga meningkatkan pemahaman dan keterlibatan mereka dalam proses pembelajaran.