<![CDATA[Pemberian insentif guru merupakan salah satu cara untuk meningkatkan motivasi dan kinerja guru di sekolah. Namun, proses pemberian insentif seringkali tidak objektif dan tidak transparan, sehingga perlu dilakukan penelitian untuk meningkatkan proses ini. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan metode Simple Additive Weighting (SAW) dan Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) dalam pemberian insentif guru di SMKN Panti Karya 3. Kedua metode tersebut digunakan untuk menentukan alternatif terbaik berdasarkan kriteria yang telah ditentukan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode SAW dan TOPSIS dapat digunakan untuk pemberian insentif guru di SMKN Panti Karya 3. Berdasarkan perbandingan bobot, alternatif 12 terpilih sebagai pilihan terbaik pada kedua metode. Namun, metode SAW lebih relevan untuk menyelesaikan kasus pemberian insentif guru dengan rentang bobot terbesar sebesar 0,96, dibandingkan metode TOPSIS dengan rentang bobot terbesar sebesar 0,92. Penelitian ini menunjukkan bahwa metode SAW dapat digunakan sebagai alternatif dalam pemberian insentif guru di SMKN Panti Karya 3. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan untuk meningkatkan proses pemberian insentif guru di sekolah, sehingga dapat meningkatkan motivasi dan kinerja guru. Dengan demikian, penelitian ini dapat memberikan kontribusi pada peningkatan kualitas pendidikan di SMKN Panti Karya 3.]]>
