Kusuma, Donny
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Pengaruh Latihan Squat Berbasis Blood Flow Restriction terhadap Jump Height dan Peak Power: Studi Eksperimen Akut Pribadi, David Rinekso; Subagio, Irmantara; Kusuma, Donny; Widodo, Achmad
Bajra : Jurnal Keolahragaan Vol. 4 No. 2 (2025): September 2025
Publisher : Bidang Penelitian dan Pengembangan KONI Provinsi Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.17235774

Abstract

Kemampuan menghasilkan tenaga eksplosif dalam waktu singkat merupakan determinan utama performa atlet pada cabang olahraga bereaksi tinggi seperti kabaddi. Parameter seperti jump height dan peak power menjadi indikator kunci dalam menilai kapasitas neuromuskular seorang atlet. Pendekatan latihan yang bersifat efisien dan minim risiko cedera semakin dibutuhkan, terutama pada fase kompetisi dengan frekuensi pertandingan yang padat. Salah satu metode yang berkembang dalam ranah pelatihan olahraga modern adalah Blood Flow Restriction (BFR) training, yakni teknik latihan berbasis beban rendah yang dikombinasikan dengan oklusi parsial pembuluh darah, yang diyakini mampu memfasilitasi adaptasi neuromuskular secara cepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efek satu sesi latihan squat berbasis BFR terhadap performa eksplosif vertikal pada atlet kabaddi U-23. Sebanyak 30 atlet dibagi secara acak ke dalam dua kelompok: eksperimen (latihan dengan BFR) dan kontrol (latihan serupa tanpa BFR). Intervensi dilakukan dalam bentuk bodyweight squat sebanyak 4 set dengan 15 repetisi, menggunakan tekanan 70% mmHg untuk kelompok BFR. Performa eksplosif dinilai melalui uji countermovement jump (CMJ) menggunakan force plate. Hasil uji Wilcoxon menunjukkan bahwa kelompok BFR mengalami peningkatan signifikan baik pada jump height (Z = -3,122; p = 0,004) maupun peak power (Z = -2,934; p = 0,006), sedangkan kelompok kontrol tidak menunjukkan perubahan bermakna. Perbandingan antar kelompok pada posttest dengan uji Mann–Whitney mengindikasikan perbedaan signifikan untuk jump height (p = 0,031) dan peak power (p = 0,028). Peningkatan rerata sebesar 5,6 cm dan ±423 W masing-masing menunjukkan respons neuromuskular akut terhadap BFR. Temuan ini mendukung penggunaan BFR sebagai strategi praktis untuk mengoptimalkan daya eksplosif secara instan dalam kondisi latihan terbatas atau pada fase kompetitif.