Panti Sosial Tresna Werdha Budi Pertiwi merupakan lembaga resmi yang menyediakan layanan kesejahteraan sosial bagi lansia untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka secara jasmani, rohani, dan sosial. Salah satu area penting di panti ini adalah area pencucian, tempat lansia melakukan aktivitas seperti wudhu, mencuci peralatan makan, dan mencuci pakaian. Namun, fasilitas pencucian yang tersedia belum memenuhi prinsip ergonomi, yang ditandai dengan keluhan nyeri otot dan meningkatnya risiko cedera akibat postur membungkuk dalam waktu lama. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi risiko ergonomi dan keluhan muskuloskeletal yang dialami oleh penghuni lansia saat melakukan aktivitas di area pencucian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rapid Entire Body Assessment (REBA) untuk menilai risiko berdasarkan postur tubuh, serta Nordic Body Map (NBM) sebagai kuesioner untuk mengidentifikasi keluhan otot berdasarkan persepsi subjektif pengguna. Hasil perhitungan REBA menunjukkan bahwa aktivitas wudhu berada pada tingkat risiko sedang dengan skor 5, sedangkan aktivitas mencuci peralatan makan dan mencuci pakaian menunjukkan tingkat risiko tinggi dengan skor masing-masing 9 dan 10 Hasil dari kuesioner NBM mendukung temuan tersebut, di mana aktivitas mencuci pakaian menunjukkan keluhan tertinggi pada bagian punggung, pinggang, dan bokong, dengan tingkat keluhan mulai dari agak sakit hingga sangat sakit. Temuan ini menegaskan pentingnya perbaikan fasilitas dan prosedur kerja, khususnya pada aktivitas mencuci, guna menciptakan lingkungan yang lebih ergonomis, aman, dan nyaman bagi lansia. Kata kunci: Ergonomi, Lansia, REBA, NBM, MSDs, Area Pencucian.