Penelitian ini membahas tingginya cacatproduksi tas gendong bayi di HF Mandiri pada Oktober 2024–Februari 2025. Meskipun kapasitas tetap 50 unit perhari,proporsi cacat naik dari 8,23% menjadi 11,08%. Batasantoleransi proporsi cacat sebesar 10%. Masukan penelitianberupa data produksi, data inspeksi produksi dan observasilingkungan kerja. Keluaran berupa rekomendasi perbaikanmutu dan evaluasi hasil implementasi. Cacat produk yangbertambah berdampak pada biaya dan kepuasan pelanggan.Kondisi saat ini menunjukkan gap mutu pada kualitasproduksi. Penelitian ini menggunakan pendekatan DMAIC bagikonveksi. Solusi dilakukan dengan mengidentifikasi jenis cacatdan menggunakan SIPOC untuk memetakan alur produksiagar dapat diketahui letak tahapan yang sering terjadi cacatproduk, Baseline kualitas produksi menggunakan P-Chart danDPMO, mencari cacat dominan menggunakan pareto diagramdan identifikasi berbagai faktor penyebab masalah melaluifishbone diagram serta 5 Whys untuk pendalaman akarmasalah. Empat tindakan perbaikan diterapkan yaitupenambahan lampu kerja sesuai standar, pembuatan SOP barudalam poster, pergantian jarum dan alat potong secara berkala,serta penempatan QC di area produksi. Hasil menunjukkanDPMO turun dari 33.730,03 menjadi 12.777,78 dan level sixsigma naik dari 3,33 menjadi 3,73, membuktikan solusi yangdiimplementasikan efektif meningkatkan kualitas produksi.Kata kunci— DMAIC, konveksi, sigma, DPMO