Penutupan perlintasan sebidang di sekitar kawasan Stasiun Bojonggede, Bogor, menimbulkan dampak berupa konsumsi bahan bakar minyak yang terbuang dan kerugian ekonomi sangat banyak per hari dan pertahunnya, serta berdampak pada risiko keselamatan yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kerugian ekonomi dari konsumsi bahan bakar minyak yang terbuang dan mengevaluasi risiko keselamatan pada perlintasan sebidang di kawasan Stasiun Bojonggede, Bogor. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan analisis antrean dan tundaan dengan alat analisis Deterministic Queueing Analysis dan Mean Absolute Percentage Error. Selain itu, diperlukan juga metode analisis kerugian ekonomi yang dihitung berdasarkan konsumsi bahan bakar minyak yang terbuang pada saat penutupan perlintasan sebidang yang dikonversikan dalam satuan rupiah. Secara keekonomian, pada Perlintasan Sebidang I dan Perlintasan Sebidang II didapatkan bahwa delapan kriteria evaluasi memiliki risiko yang tinggi terhadap keselamatan dan kerugian ekonomi per hari serta pertahun yang cukup besar. Berdasarkan rekapitulasi dapat disimpulkan bahwa keakuratan nilai Mean Absolute Percentage Error untuk masing-masing pendekat pada perlintasan dengan panjang antrean hasil perhitungan metode Deterministic Queueing Analysis memiliki akurasi yang sangat baik setelah dibandingkan dengan hasil survei di lapangan. Adapun rekomendasi yang diberikan adalah peningkatan perlintasan sebidang menjadi perlintasan tidak sebidang seperti jalan layang atau terowongan dan dilakukan penutupan perlintasan sebidang. Temuan kunci adalah lamanya tundaan dan panjangnya antrean kendaraan yang menyebabkan kerugian secara ekonomi. Hal ini disebabkan karena banyaknya konsumsi bahan bakar yang terbuang pada saat pintu perlintasan sebidang ditutup. Potensi kerugian ekonomi yang telah dihitung diharapkan dapat menjadi pertimbangan pemerintah dalam penentuan kebijakan penanganan perlintasan sebidang lebih lanjut.