Industri kesehatan menghadapi tantangan kompleks yang menuntut rumah sakit untuk meningkatkan mutu, efisiensi, dan aksesibilitas layanan. Salah satu indikator efisiensi pelayanan rawat inap adalah Average Length of Stay (ALOS). Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan ALOS pasien rawat inap dengan kasus sectio caesarea di Rumah Sakit Panti Waluyo Yakkum Surakarta pada tahun 2024. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif dengan pendekatan cross-sectional. Populasi terdiri dari seluruh rekam medis elektronik pasien sectio caesarea, dengan teknik total sampling. Variabel yang dianalisis meliputi umur ibu, paritas, mekanisme pembayaran, diagnosis utama, dan penyakit penyerta. Data dianalisis secara deskriptif untuk memperoleh gambaran ALOS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ALOS pasien secara keseluruhan adalah 2 hari, baik berdasarkan umur ibu, paritas, maupun sebagian besar diagnosis utama. Pasien dengan preeklampsia berat dan pacuan gagal memiliki ALOS lebih lama, yaitu 3 hari, karena risiko komplikasi lebih tinggi. ALOS tidak dipengaruhi signifikan oleh mekanisme pembayaran, baik JKN, umum, maupun asuransi swasta, meskipun pasien asuransi memiliki variasi sedikit lebih tinggi. Keberadaan penyakit penyerta juga tidak memperpanjang ALOS secara signifikan. Rendahnya nilai ALOS dibanding standar ideal Kementerian Kesehatan (6–9 hari) diduga dipengaruhi oleh penerapan clinical pathway, kondisi pasien yang stabil, manajemen nyeri efektif, dan edukasi pasca operasi yang baik. Kesimpulannya, penerapan clinical pathway sectio caesarea mampu menjaga konsistensi lama rawat, meningkatkan efisiensi pelayanan, dan tetap menjamin keselamatan pasien. Penelitian ini memberikan implikasi penting bagi rumah sakit dalam perencanaan sumber daya, evaluasi efisiensi, serta pengambilan keputusan klinis berbasis kondisi pasien individual.