Sihombing, Patrick Kyrie Eleison
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Penerapan Pastoral Konseling Guru Pendidikan Agama Kristen Dalam Membimbing Siswa Untuk Mencegah Pergaulan Bebas Dengan Pendekatan Spiritualitas Kelas Xi Sekolah Menengah Atas Negeri 5 Medan Sihombing, Patrick Kyrie Eleison; Siregar, Nurliani; Bangun, Bangun
Jurnal Kajian Ilmu Pendidikan (JKIP) Vol. 6 No. 3 (2025): Jurnal Kajian Ilmu Pendidikan (JKIP)
Publisher : Lembaga Riset dan Inovasi Almatani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55583/jkip.v6i3.1607

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis penerapan konseling pastoral oleh guru Pendidikan Agama Kristen dalam membimbing siswa untuk mencegah pergaulan bebas melalui pendekatan spiritualitas di Kelas XI Sekolah Menengah Atas Negeri 5 Medan Tahun Ajaran 2025/2026. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus deskriptif. Informan penelitian adalah guru Pendidikan Agama Kristen dan siswa-siswi Kristen Kelas XI Sekolah Menengah Atas Negeri 5 Medan. Dengan teknik purposive sampling, diperoleh informan yang terdiri dari dua orang guru dan empat orang siswa. Instrumen yang digunakan adalah pedoman wawancara mendalam, lembar observasi partisipatif, serta studi dokumentasi yang dianalisis secara tematik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan konseling pastoral oleh guru berlangsung secara relasional, informal, dan terintegrasi dalam interaksi sehari-hari. Pendekatan spiritualitas yang diterapkan terbukti sangat efektif dalam membentuk kesadaran moral dan kontrol diri siswa, yang direspons dengan sangat positif. Dari hasil temuan tersebut, disimpulkan bahwa konseling pastoral dengan pendekatan spiritualitas memiliki peran penting dan diterima dengan baik oleh siswa dalam upaya pencegahan pergaulan bebas di Sekolah Menengah Atas Negeri 5 Medan. Selama penelitian, teridentifikasi pula adanya faktor-faktor penghambat yang bersifat struktural, seperti keterbatasan waktu guru, serta batasan relasi personal yang ditunjukkan oleh siswa.