Richard Josua Simanullang
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

TRANSFORMASI PEMASARAN AGRIBISNIS DI ERA DIGITAL: ANALISIS LITERATUR DAN DATA SEKUNDER DI INDONESIA Hera Wati; Arief Putra Johavi Damanik; Rama Ardiansiah Tumangger; Austin bein Beryl Jahran Saragih; Richard Josua Simanullang; Lokot Muda Harahap
Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol. 3 No. 7 (2025)
Publisher : ADISAM PUBLISHER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The transformation of agribusiness marketing in the digital era has become a strategic issue in the development of the agricultural sector in Indonesia. One of the main obstacles to agribusiness is the long distribution chain, which results in low profit margins for farmers. The development of information and communication technology has opened up opportunities for the digitalisation of marketing, enabling farmers and MSMEs to expand their markets, improve efficiency, and improve their bargaining position. This study aims to analyse literature related to agribusiness digital marketing, examine secondary data from the Central Statistics Agency (BPS), and identify opportunities, challenges, and supporting strategies for agribusiness marketing transformation in Indonesia. The methods used are literature study and secondary data analysis. The literature was obtained from Sinta and international indexed journals, while the secondary data came from official BPS publications, such as the 2023 Agricultural Census, 2023 Agricultural Indicators, and 2023 E-Commerce Statistics. The results of the study show that the application of digital marketing through social media, e-commerce, marketplaces, and digital content can increase farmers' income by 30–40% and expand market reach threefold compared to conventional systems. BPS data reinforces these findings by recording 3.82 million active e-commerce businesses in Indonesia and a 42% adoption rate of digital technology by young farmers, which is higher than the national average of 34%. However, obstacles still include low digital literacy, limited rural infrastructure, capital, and logistical constraints. In conclusion, digital transformation has the potential to strengthen the competitiveness of Indonesian agribusiness, but it requires policy support, digital literacy training, multi-stakeholder collaboration, and product branding to ensure sustainability.
Analisis Sistem Agribisnis Kopi Robusta (Desa Tanjung Beringin I, Kecamatan Sumbul, Kabupaten Dairi) Lokot Muda Harahap; Austin Beyn Beril Jahran Saragih; Arief Putra Johavi Damanik; Rizky Idaman Telaumbanua; Richard Josua Simanullang
Jurnal Ilmu Manajemen, Bisnis dan Ekonomi Vol 1 No 5 (2024)
Publisher : PT Maju Malaqbi Makkarana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59971/jimbe.v1i5.205

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sistem agribisnis kopi robusta di Desa Tanjung Beringin I, Kecamatan Sumbul, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara. Fokus penelitian ini mencakup aspek budidaya, pengolahan, pemasaran, serta tantangan dan peluang yang dihadapi oleh para pelaku usaha tani kopi robusta. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif, dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam dengan petani kopi setempat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas petani memiliki lahan seluas 1-2 hektar dan menggunakan metode budidaya tradisional dengan pola tumpangsari. Sarana produksi umumnya diperoleh dari koperasi lokal, namun keterbatasan akses terhadap pupuk dan pestisida berkualitas tinggi masih menjadi kendala utama. Pengolahan kopi dilakukan dengan metode basah dan kering, dengan kualitas yang bervariasi tergantung pada keterampilan dan alat yang digunakan. Pemasaran hasil panen sebagian besar dilakukan melalui pengepul lokal, dengan harga yang fluktuatif dan keterbatasan akses informasi pasar. Tantangan utama meliputi fluktuasi harga kopi di pasar internasional, keterbatasan pengetahuan teknik budidaya modern, dan akses pasar. Namun, terdapat peluang untuk meningkatkan nilai tambah kopi robusta melalui diversifikasi produk, pelatihan dan penyuluhan, serta kemitraan dengan industri.