Nurani, Rai
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Intervensi keperawatan untuk mengatasi kecemasan anak pada fase pemulihan pascabencana Gustiani, Ajeng; Ariestanti, Nurrachma; Izzany, Raden Maghfira; Nurani, Rai; Safitri, Helni Yusriya; Situmorang, Gantiar Marsaulina; Nuraeni, Aan; Trisyani, Yanny
Holistik Jurnal Kesehatan Vol. 19 No. 7 (2025): Volume 19 Nomor 7
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawatan-fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/hjk.v19i7.1034

Abstract

Background: Children are the most vulnerable group to the impacts of disasters, including disruptions to their physical and mental health. A common psychological effect is anxiety, which can develop into post-traumatic stress disorder (PTSD), depression, and prolonged trauma. Nurses play a crucial role in providing interventions to help reduce post-disaster anxiety in children. Purpose: Identify and explore nursing interventions that have been proven effective in reducing anxiety among children in post-disaster situations. Method: A scoping review method following the PCC (Population, Concept, Context) framework. Literature searches were conducted in the PubMed, Scopus, EBSCOhost, and Science Direct databases, covering publications from 2015 to 2025. Only experimental study designs (Randomized Controlled Trials and quasi-experimental studies) focusing on nursing interventions for post-disaster anxiety in children were included. Articles were selected using PRISMA guidelines and assessed using the Joanna Briggs Institute (JBI) Critical Appraisal Tools. Results: 8,114 identified articles, seven met the inclusion criteria and were further analyzed. The findings indicate that various nursing interventions effectively reduce post-disaster anxiety in children, including Cognitive Behavioral Therapy (CBT), Trauma-Focused CBT (TF-CBT), thought-stopping therapy, Eye Movement Desensitization and Reprocessing (EMDR), technology-based interventions (Bounce Back Now), and micronutrient supplementation. Studies suggest that technology-based and brief interventions can reach a wider population at a lower cost, while nutrition-based interventions provide additional benefits in reducing anxiety and improving psychosocial functioning. Conclusion: Nursing interventions such as CBT, technology-based approaches, and micronutrient supplementation are effective in managing post-disaster anxiety in children. Additionally, micronutrient supplementation can serve as a complementary intervention to support children's recovery.   Keywords: Anxiety; Children; Nursing Interventions; Post-Disaster.   Pendahuluan: Anak merupakan kelompok paling rentan terhadap dampak bencana, termasuk gangguan kesehatan fisik dan mental. Dampak psikologis yang sering terjadi adalah kecemasan, yang dapat berkembang menjadi gangguan stres pasca trauma (PTSD), depresi, dan trauma berkepanjangan. Perawat memiliki peran penting dalam memberikan intervensi yang dapat membantu mengurangi kecemasan anak pascabencana. Tujuan: Untuk mengidentifikasi dan mengeksplorasi intervensi keperawatan yang telah terbukti efektif dalam mengurangi kecemasan pada anak-anak pascabencana. Metode: Scoping review dengan mengikuti kerangka kerja PCC (Population, Concept, Context). Pencarian literatur dilakukan di database PubMed, Scopus, EBSCOhost, dan Science Direct dengan rentang tahun 2015–2025. Hanya artikel dengan desain penelitian eksperimental (Randomized Controlled Trial dan quasi-eksperimental) yang berfokus pada intervensi keperawatan dalam mengatasi kecemasan anak pascabencana. Artikel diseleksi menggunakan pedoman PRISMA dan dinilai menggunakan Joanna Briggs Institute (JBI) Critical Appraisal Tools. Hasil: Sebanyak 8,114 artikel yang diidentifikasi, 7 artikel memenuhi kriteria inklusi dan dianalisis lebih lanjut. Berbagai intervensi keperawatan efektif dalam mengurangi kecemasan anak pascabencana, termasuk terapi kognitif perilaku (CBT), trauma-focused CBT (TF-CBT), terapi penghenti pikiran, desensitisasi gerakan mata dan pemrosesan ulang (EMDR), intervensi berbasis teknologi (Bounce Back Now), serta suplementasi mikronutrien. Studi menunjukkan intervensi berbasis teknologi dan terapi singkat dapat menjangkau populasi yang lebih luas dengan biaya lebih rendah, sementara intervensi berbasis nutrisi memberikan manfaat tambahan dalam mengurangi kecemasan dan meningkatkan fungsi psikososial. Simpulan: Intervensi keperawatan seperti CBT, teknologi, dan suplementasi mikronutrien efektif mengatasi kecemasan anak pascabencana. Selain itu, suplementasi mikronutrien dapat digunakan sebagai intervensi tambahan untuk mendukung pemulihan anak.   Kata Kunci: Anak-anak; Intervensi Keperawatan; Kecemasan; Pascabencana.
Penerapan Terapi Inhalasi Nebulizer Pada Anak Usia Prasekolah dengan Gangguan Bersihan Jalan Nafas di RSUD Al-Ihsan Jawa Barat: Studi Kasus Nurani, Rai; Cahyaningsih, Henny; Kusmiati, Sri
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 4, No 2 (2024): Volume 4 Nomor 2 (2024)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mahesa.v4i2.13493

Abstract

ABSTRAK Anak usia prasekolah merupakan kelompok yang rentan terhadap penularan bronkopneumonia. Bronkopneumonia mengalami peradangan yang terjadi pada parenkim paru yang dapat dilokalisir dan biasanya dapat terkena bronkiolus dan alveolus ditandai dengan batuk produktif, pernapasan cepat dan dangkal, bernapas dengan mengi, sulit bernapas. Salah satu tindakan keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasinya dengan pemberian terapi inhalasi nebulizer. Penulisan karya ilmiah ini bertujuan untuk untuk menganalisis penerapan terapi inhalasi nebulizer pada anak usia prasekolah dengan gangguan bersihan jalan nafas yang menjalani perawatan rawat inap di RSUD Al-Ihsan Provinsi Jawa Barat. Studi kasus ini menggunakan pendekatan deskriftif dengan menerapkan intervensi pemberian terapi inhalasi nebulizer selama 3-4 hari sebanyak 2x24jam dengan menggunakan obat Ventolin 2,5Mg. Ketidakefektifan bersihan jalan napas pada An.A dan An.D teratasi dengan lama 3-4 hari. Penerapan terapi inhalasi nebulizer efektif dalam mengatasi gangguan bersihan jalan nafas pada anak usia prasekolah. Kata Kunci: Bronkopneumonia, Usia prasekolah, Terapi inhalasi, Nebulizer  ABSTRACT Preschool children are a group that is vulnerable to transmission of bronchopneumonia. Bronchopneumonia is inflammation that occurs in the lung parenchyma which can be localized and can usually affect the bronchioles and alveoli, characterized by a productive cough, rapid and shallow breathing, wheezing, difficulty breathing. One of the nursing actions that can be taken to overcome this is by administering nebulizer inhalation therapy. The aim of writing this scientific work is to analyze the application of nebulizer inhalation therapy in preschool children with airway clearance disorders who are undergoing inpatient treatment at Al-Ihsan Hospital, West Java Province. This case study uses a descriptive approach by implementing the intervention of providing nebulizer inhalation therapy for 3-4 days 2 x 24 hours using the drug Ventolin 2.5Mg. The ineffectiveness of airway clearance in An.A and An.D resolved within 3-4 days. The application of nebulizer inhalation therapy is effective in treating airway clearance disorders in preschool children. Keywords: Bronchopneumonia, Preschool Age, Inhalation Therapy, Nebulizer