Berdasarkan data rekam medis tahun 2023 penderita stroke di Rumah Sakit Otak DR. Drs. M. Hatta Bukittinggi mencapai 1.437 orang dan diantaranya sebanyak 1.393 orang dengan stroke iskemik. Salah satu faktor kunci dalam pengelolaan stroke iskemik adalah waktu respon, yaitu waktu yang dibutuhkan untuk memberikan intervensi medis setelah munculnya gejala awal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Hubungan Response Time Dengan Tingkat Keparahan Pasien Stroke Iskemik. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan teknik accidental sampling sebanyak 45 responden. Lebih sebagian responden (60.0%) berusia 55-70 tahun, sebagian besar laki-laki sejumlah 26 responden (57.8%), tingkat pendidikan SD sejumlah 19 responden (42.2%), tidak bekerja sejumlah 17 responden (37.8%), jarak tempuh dekat sejumlah 26 responden (57.8%), dan sebagian besar memiliki penyakit penyerta sejumlah 27 responden (60.0%). Hasil menunjukkan lebih sebagian responden memiliki response time dalam membawa pasien stroke ke pelayanan kesehatan dengan kategori lambat sejumlah 27 responden (60.0%) dan sebagian besar responden memiliki tingkat keparahan sedang sejumlah 17 responden (37.8%). Analisis data didapatkan nilai p value 0.000 a (0.05) berarti ada hubungan response time dengan tingkat keparahan pasien stroke iskemik, dengan nilai coefficient corelation sebesar 0.737 artinya mempunyai hubungan yang kuat dengan arah hubungan positif. Semakin lambat response time keluarga membawa pasien stroke ke pelayanan kesehatan, maka tingkat keparahan stroke semakin berat. Diharapkan keluarga juga mampu mengenali gejala-gejala stroke, seperti kelemahan mendadak pada wajah atau lengan, bicara cadel atau sulit berbicara, dan kehilangan keseimbangan