Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA RUANGAN DENGAN PEMBERDAYAAN PSIKOLOGIS PERAWAT PELAKSANA Demur, Dia Resti Dewi Nanda; Endang, Lola Gus; Yuliano, Aldo
Jurnal Kesehatan Medika Saintika Vol 15, No 2 (2024): Desember 2024
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jkms.v15i2.2997

Abstract

Psychological empowerment is a sense of confidence that individuals are able to carry out work activities according to the expected abilities and competencies. The fact is that nurses feel unappreciated for their work, always considered wrong, not included in decision making. The purpose of this study was to determine the relationship between the leadership style of the Head of the Room and the psychological empowerment of Nurses. The research method was descriptive analytical with a cross-sectional design. The study was conducted at Dr. MA Hanafiah SM Batusangkar Hospital. The population was 200 nurses. A sample of 67 people was taken proportionally using stratified random sampling. Data collection was carried out by filling out a questionnaire, then processed and analyzed using the chi-square test. Univariate analysis showed that 70.1% of respondents stated that the leadership style of the head of the room was democratic and 64.2% stated that there was psychological empowerment of nurses. Bivariate results showed that there was a relationship between the leadership style of the head of the room and the psychological empowerment of nurses at Prof. Dr. MA Hanafiah Batusangkar Hospital (p = 0.001). It was concluded that the leadership style of the head of the room was related to the psychological empowerment of nurses. It is recommended that the head of the room apply the right leadership style and appreciate his subordinates, so that he can increase the psychological empowerment of implementing nurses.Keywords: leadership style; psychological empowerment
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KONTROL RUTIN PADA PENDERITA DIABETES MELITUS TAHUN 2024 Suryati, Ida; Yuliano, Aldo; Murni, Lilisa
Jurnal Kesehatan Saintika Meditory Vol 7, No 2 (2024): November 2024
Publisher : STIKES Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jsm.v7i2.3000

Abstract

 Pengetahuan dan dukungan keluarga merupakan faktor penting yang mempengaruhi kontrol rutin penderita Diabetes Melitus (DM). Pengetahuan adalah hasil dari proses penginderaan terhadap objek tertentu yang diperoleh melalui pengalaman atau penelitian. Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan antara pengetahuan dan dukungan keluarga dengan kontrol rutin penderita DM di Puskesmas Bukit Kerman. Desain penelitian menggunakan studi analitik dengan pendekatan cross-sectional, yang relevan untuk menguji hubungan antar variabel. Sampel penelitian berjumlah 55 responden yang dipilih menggunakan teknik random sampling. Data dianalisis secara univariat dan bivariat. Hasil penelitian menunjukkan, berdasarkan uji chi-square, terdapat hubungan signifikan antara pengetahuan dan dukungan keluarga dengan kontrol rutin pada penderita DM dengan nilai p-value = 0,043 (p<0,05). Hal ini menunjukkan bahwa semakin baik pengetahuan dan dukungan keluarga, semakin baik pula pelaksanaan kontrol rutin. Oleh karena itu, upaya peningkatan pengetahuan masyarakat melalui penyuluhan rutin sangat penting. Penyuluhan ini dapat memberikan pemahaman kepada penderita DM dan keluarganya tentang pentingnya kontrol rutin untuk mencegah komplikasi penyakit. Simpulan dari penelitian ini terdapat hubungan antara pengetahuan dan dukungan keluarga dengan kontrol rutin penderita DM sehingga kualitas hidup mereka dapat lebih terjaga.Kata Kunci : Dukungan keluarga, Kontrol rutin, pengetahuan
Hubungan Response Time Dengan Tingkat Keparahan Pasien Stroke Iskemik Di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Otak DR. Drs. M. Hatta Bukittinggi : Hubungan Response Time Dengan Tingkat Keparahan Pasien Stroke Iskemik Di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Otak DR. Drs. M. Hatta Bukittinggi Mustika Sari, Lisa; Yuliano, Aldo; Utari, Cahayu
Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan Vol. 3 No. 4 (2025): Volume 3, Nomer 4, Tahun 2025
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jiik.v3i4.48281

Abstract

Berdasarkan data rekam medis tahun 2023 penderita stroke di Rumah Sakit Otak DR. Drs. M. Hatta Bukittinggi mencapai 1.437 orang dan diantaranya sebanyak 1.393 orang dengan stroke iskemik. Salah satu faktor kunci dalam pengelolaan stroke iskemik adalah waktu respon, yaitu waktu yang dibutuhkan untuk memberikan intervensi medis setelah munculnya gejala awal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Hubungan Response Time Dengan Tingkat Keparahan Pasien Stroke Iskemik. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan teknik accidental sampling sebanyak 45 responden. Lebih sebagian responden (60.0%) berusia 55-70 tahun, sebagian besar laki-laki sejumlah 26 responden (57.8%), tingkat pendidikan SD sejumlah 19 responden (42.2%), tidak bekerja sejumlah 17 responden (37.8%), jarak tempuh dekat sejumlah 26 responden (57.8%), dan sebagian besar memiliki penyakit penyerta sejumlah 27 responden (60.0%). Hasil menunjukkan lebih sebagian responden memiliki response time dalam membawa pasien stroke ke pelayanan kesehatan dengan kategori lambat sejumlah 27 responden (60.0%) dan sebagian besar responden memiliki tingkat keparahan sedang sejumlah 17 responden (37.8%). Analisis data didapatkan nilai p value 0.000 a (0.05) berarti ada hubungan response time dengan tingkat keparahan pasien stroke iskemik, dengan nilai coefficient corelation sebesar 0.737 artinya mempunyai hubungan yang kuat dengan arah hubungan positif. Semakin lambat response time keluarga membawa pasien stroke ke pelayanan kesehatan, maka tingkat keparahan stroke semakin berat. Diharapkan keluarga juga mampu mengenali gejala-gejala stroke, seperti kelemahan mendadak pada wajah atau lengan, bicara cadel atau sulit berbicara, dan kehilangan keseimbangan
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN MOTIVASI DENGAN LATIHAN FISIK PASIEN DIABETES MELITUS PADA MASA PANDEMI COVID-19 DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS AIR HAJI Kartika, Kalpana; Yuliano, Aldo; Dedi, Andri
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 5 No. 2 (2024): JUNI 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v5i2.28959

Abstract

Angka kejadian diabetes mellitus di Indonesia mengalami peningkatan pada tahun 2013 sebanyak 6,9% meningkat pada tahun 2018 sebanyak 8,5%. Puskesmas Air Haji merupakan cakupan tertinggi kejadian diabetes melitus yaitu sebanyak 326 orang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan motivasi dengan latihan fisik pasien diabetes melitus pada masa pandemi Covid-19 di Wilayah Kerja Puskesmas Air Haji Tahun 2022. Jenis penelitian kuantitif dengan deskriptif analitik. Desain penelitian cross sectional. Populasi pada penelitian ini seluruh pasien diabetes melitus yang berada di wilayah kerja Puskesmas Air Haji Kabupaten Pesisir Selatan berjumlah 191 orang dengan sampel 66 orang. Teknik pengambilan sampel accidental sampling.  Pengumpulan data dilaksanakan pada Januari - Juli 2022. Data dianalisis secara univariat menggunakan tabel distribusi frekuensi dan bivariat menggunakan uji statistik Chi-Square dengan tingkat kemaknaan 95% . Hasil penelitian lebih dari separuh (57,6%) pasien diabetes melitus tidak melakukan latihan fisik. Kurang dari separoh (39,4%) pasien diabetes melitus memiliki tingkat pengetahuan rendah. Kurang dari separoh (45,5%) pasien diabetes melitus memiliki motivasi kurang baik. Ada hubungan bermakna antara tingkat pengetahuan dengan latihan fisik pada pasien diabetes melitus di wilayah kerja Puskesmas Air Haji tahun 2022. Ada hubungan bermakna antara motivasi dengan latihan fisik pada pasien diabetes melitus di wilayah kerja Puskesmas Air Haji tahun 2022.Faktor motivasi dan tingkat pengetahuan mempengaruhi latihan fisik pada pasien diabetes melitus. Diharapkan hasil penelitian ini dapat di jadikan acuan bagi pimpinan Puskesmas dan petugas kesehatan dalam meningkatkan pemberian informasi tentang jadwal dan manfaat latihan fisik pada pasien diabetes melitus.