Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Pengaruh Likuiditas dan Tingkat Inflasi terhadap Pertumbuhan Laba pada Bank Umum Swasta Nasional Samsia, Samsia; Stambul, M. Idrus; Syamsu, Nur
RIGGS: Journal of Artificial Intelligence and Digital Business Vol. 4 No. 3 (2025): Agustus - October
Publisher : Prodi Bisnis Digital Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/riggs.v4i3.3034

Abstract

Pertumbuhan laba mencerminkan kemampuan bank dalam menghasilkan pendapatan bersih dari operasionalnya, setelah menanggung sejumlah biaya. Pertumbuhan yang konsisten menunjukkan stabilitas keuangan. Analisis laba membantu mengevaluasi sejauh mana bank berhasil mengoptimalkan margin bunga bersih, pendapatan non-bunga, serta pengelolaan biaya operasional dan menginformasikan keputusan kredit dan investasi Kepercayaan investor dan kreditur. Laba yang tumbuh positif meningkatkan kepercayaan investor, mendukung harga saham dan akses ke modal. Kreditur melihat laba untuk menilai kemampuan dalam memenuhi kewajibannya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh likuiditas dan Tingkat inflasi terhadap pertumbuhan laba pada bank umum swasta nasional yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2021-2023. Sebanyak 14 bank umum swasta nasional yang laporan keuangannya digunakan dengan 3 (tiga) tahun pengamatan sehingga diperoleh 42 unit analisis data (total sampling technique). Pendekatan yang digunakan adalah kuantitatif dengan metode analisis regresi data panel, dengan menggunakan software Eviews 13. Hasil studi ini memberikan bukti bahwa loan to deposit ratio (LDR) dan inflasi berpengaruh negatif dan signifikan terhadap pertumbuhan laba pada bank umum swasta nasional. Kondisi ini menunjukkan jika terjadi kombinasi antara inflasi dan LDR yang rendah, sehingga bank bisa fokus pada efisiensi dan inovasi produk tanpa perlu penyesuaian kebijakan risiko yang ekstensif (menciptakan lingkungan operasional yang lebih predictable), selain itu risiko likuiditas dan risiko pembayaran lebih mudah dikendalikan, yang mengakibatkan manajemen risiko dapat mengalokasikan sumber daya untuk pertumbuhan berkelanjutan (manajemen risiko lebih efisien).