Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Hubungan Asupan Makan Dengan Kejadian Kekurangan Energi Kronis (KEK) Pada Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas Prambanan Kabupaten Sleman Ria Munica; Ririn Wahyu Hidayati; Kurnia Mar’atus Solichah
Borneo Nursing Journal (BNJ) Vol. 8 No. 1 (2026)
Publisher : Akademi Keperawatan Yarsi Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61878/bnj.v8i1.234

Abstract

Kekurangan Energi Kronis (KEK) pada ibu hamil merupakan masalah gizi yang berdampak serius terhadap kesehatan ibu dan janin, serta berkontribusi terhadap kejadian stunting sejak masa kehamilan. Menurut Survey Kesehatan Indonesia (SKI) yang dilakukan pada tahun 2023 terungkap bahwa prevalensi KEK ibu hamil mencapai 16,9%, prevalensi ini masih melebihi target nasional (<10%). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara asupan energi, protein, karbohidrat, dan lemak dengan KEK pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Prambanan Kabupaten Sleman. Penelitian ini merupakan penelitian sekunder dengan populasi sebanyak 345 ibu hamil yang tercatat di Puskesmas Prambanan. Dari populasi tersebut, diambil sampel sebanyak 61 orang ibu hamil yang dipilih menggunakan teknik Simple Random Sampling dengan bantuan aplikasi Spin Wheel (Random Name Picker). Data mengenai status KEK dan asupan makan diperoleh dari rekap konsultasi gizi di Puskesmas Prambanan. Selanjutnya, data yang telah dikumpulkan dianalisis menggunakan uji Fisher Exact untuk mengetahui hubungan antara asupan makan dan kejadian KEK. Hasil uji hubungan yang menggunakan Fisher Exact menunjukkan prevalensi KEK sebesar 18,03%. Sebagian besar responden memiliki asupan energi, protein, karbohidrat, dan lemak yang kurang. Namun, tidak terdapat hubungan yang signifikan antara keempat jenis asupan tersebut dengan kejadian KEK (p > 0,05).
Deteksi dan Analisis Kadar Natrium Siklamat dalam Es Teh Manis yang dijual di Kawasan Pundung Nogotirto Gamping Sleman Yogyakarta Nur Fatharani, Haifa; Diah Puspitasari; Kurnia Mar’atus Solichah
Jurnal Teknologi dan Sains Modern Vol. 2 No. 5 (2025): September-Oktober
Publisher : CV. Science Tech Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69930/jtsm.v2i5.543

Abstract

Es teh manis merupakan minuman yang digemari oleh masyarakat sebab rasanya yang menyegarkan dan harganya yang terjangkau. Dalam proses pembuatannya, beberapa pedagang menggunakan Bahan Tambahan Pangan (BTP) berupa pemanis buatan untuk menekan biaya produksi dan menghasilkan rasa manis yang lebih kuat. Salah satu pemanis buatan yang sering digunakan adalah Natrium Siklamat. Natrium siklamat dibatasi oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Maraknya penggunaan pemanis buatan seperti natrium siklamat pada es teh menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat tentang dampaknya terhadap kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeteksi kandungan siklamat pada es teh manis yang dijual di kawasan Pundung, Nogotirto, Gamping, Sleman, Yogyakarta. Penelitian ini dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif. Pengujian kualitatif dilakukan  dengan menggunakan metode pengendapan dan uji kuantitatif menggunakan Spektrofotometer UV-Vis. Teknik pengambilan sampel menggunakan Purposive Sampling dengan sampel yang diambil sebanyak 9 sampel es teh manis. Analisis hasil uji dilakukan secara deskriptif. Hasil pengujian secara kualitatif menggunakan metode pengendapan menunjukkan bahwa 9 sampel es teh manis negatif mengandung natrium siklamat sedangkan pengujian secara kuantitatif menggunakan spektrofotometer UV-Vis menunjukkan bahwa 9 sampel es teh manis positif mengandung natrium siklamat. Meski demikian, kadar dalam sampel masih dibawah ambang batas penggunaan maksimum BTP sehingga es teh manis di kawasan tersebut aman namun tetap tidak direkomendasikan dikonsumsi oleh masyarakat dalam jangka panjang. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai tingkat keamanan konsumsi es teh manis di area tersebut dan mendorong peningkatan kesadaran pedagang serta konsumen terkait pemanis buatan.