Partai politik merupakan instrumen penting dalam demokrasi. Dan partai politik jugalah yang bertanggung jawab untuk menjalankan serta menerapkan nilai-nilai dari demokrasi. Berbicara rekrutmen politik, maka akan berkesinambungan dengan kegiatan pengisian jabatan politik di dalam negara, yang diharapkan dapat menjalankan fungsi dari sistem politik dengan sebaik mungkin, dalam rangka melayani serta memberikan perlindungan bagi rakyat/masyarakat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan menganalisis proses rekrutmen Calon Anggota DPRD Partai Golkar di Kabupaten Majalengka menjelang Pemilu 2024. Dalam proses rekrutmen Calon Anggota DPRD Partai Golkar Majalengka di Pemilu sebelumnya masih minim sosialisasi rekrutmen, kurangnya transparansi dan tidak terpenuhinya kuota Calon Anggota DPRD Partai Golkar di beberapa daerah pemilihan (Dapil) Kabupaten Majalengka di tahun 2019. Metode yang digunakan oleh dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan menggunakan pendekatan deskriptif. Dalam pengumpulan data peneliti menggunakan data primer, yakni dengan melakukan wawancara dan menggunakan data sekunder melalui studi literatur atau kepustakaan dan dokumen. Penentuan informan pada penelitian ini menggunakan teknik purposive. Dalam menganalisis data, peneliti menggunakan teknik analisis menurut Miles dan Huberman, yang meliputi data collection, data reduction, data display, conclusion; drawing/verification. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa dalam proses rekrutmen calon anggota DPRD Partai Golkar di Kabupaten Majalengka menjelang Pemilu tahun 2024 yang meliputi kandidasi (candidacy) dan penyeleksi (selectorate) masih ditemukan minimnya sosialisasi dan kurangnya transparansi rekrutmen pada publik, adanya pragmatisme politik yang mengarah pada keharusan setiap calon mempunyai modal atau biaya politik, lokasi seleksi mudah di akses masyarakat umum dalam beberapa proses dan sisanya tertutup, serta proses pengambilan keputusan atau penetapan yang dilakukan secara tertutup. Berdasarkan hal tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa proses rekrutmen tersebut cenderung bersifat tertutup, karena di dalam prosesnya mengarah pada pola rekrutmen tertutup.